Tachibana melanjutkan untuk memakan tsukemen-nya dengan
senang.
Dia tidak mempunyai hawa dingin yang biasa dia perlihatkan
di sekolah, hanya menikmati apa yang dia suka dari hatinya.
Aku juga memakan tsukemen milikku.
Itu lebih enak jika lebih banyak orang makan bersama.
Aku pernah mendengar kalimat itu beberapa kali.
Tapi, aku tidak setuju dengan itu.
Itu lebih mudah bila makan sendirian.
Kamu bisa lebih fokus pada rasa makananmu.
Ini bukan tentang perkumpulan.
Aku tidak berpikir makan sendirian itu buruk, tapi aku tahu
kalau aku adalah salah satu dari sebagian kecil orang yang berpikir seperti
itu.
Tapi mungkin Tachibana juga memikirkan itu dengan cara yang
sama...
“Itu sangat lezat.”
“Gochisousama.”
Kami selesai memakan makanan kami dan hampir secara
bersamaan menurunkan mangkuk kami.
Setelah meminum air, kami berdua menarik nafas dalam-dalam.
“Umm... Tachibana-san.”
“Ya, Kusuba-san?”
“Apakah kamu berpikir kalau makan bersama dengan orang lain akan membuat makanan terasa lebih enak?”
“Tidak, aku lebih suka makan sendirian. Dengan begitu aku
bisa lebih merasakan rasa dari makanannya.”
Tachibana memberikan respon dengan nada serius.
Maksudku, dia memang benar...
“Ada juga saat dimana aku ingin makan dengan teman-temanku,
tentu saja. Tapi itu lebih seperti berbicara daripada makan.”
“Apakah begitu? Aku mencoba untuk mengeceknya karena aku
tidak punya orang untuk diajak bicara.”
“..kamu tidak punya orang untuk diajak bicara...”
“Hmm...? EH! Hentikan terlihat menyesal begitu! Ini salahku,
ini salahku.”
Tachibana terkikik saat aku mengatakan itu.
Penampilan dan ekspresinya tampak berkali-kali lipat lebih
menarik daripada kepribadian biasanya yang berhati dingin. Yang mana selalu
menegakkan bahunya dan mengerlingkan matanya.
“Biasanya orang makan dengan berkelompok. Meski mereka ingin
fokus kepada hidangannya, mereka pada akhirnya makan dengan berkelompok.”
“Yah, aku juga mengerti perasaan itu. Berpikir orang seperti
kita mungkin sedikit lebih aneh.”
“Bagaimanapun juga... Bukankah Tachibana-san peduli tentang
pandangan di sekitarmu?”
“Tidak terlalu. Bagaimanapun, itu biasanya terjadi. Dan
tidak terlalu ramai disini.”
“...Itu benar...”
Mungkin Tachibana dan aku hanya sedikit mirip.
Tidak lebih dari itu.
Kupikir aku tidak akan mengatakannya keras-keras.
“Oh, ngomong-ngomong, Kusuba-san.”
“Ya?”
Aku tidak berharap lebih.
Aku benar-benar tidak mengharapkan sesuatu yang tidak
berguna.
“Meskipun aku berkata begitu, tsukemen hari ini bersama
dengan Kusuba-san mungkin terasa lebih lezat dari biasanya.”
“...begitu.”
“Itu saja.”
Itulah kenapa aku tidak tertarik sama sekali.
(TN: dengan kata-katanya Tachibana)
<<>><<>><<>><<>>-:<>:-<<>><<>><<>><<>>
Kalau ada kesalahan
translate silahkan bilang di komen.
Terimakasih udah
baca.
~Alfa~
<<>><<>><<>><<>>-:<>:-<<>><<>><<>><<>>
0 Komentar
Stay with Liscia Novel #Romcom