Setelah beberapa hari, aku makan tsukemen dengan
Tachibana...
Aku datang ke pemandian umum di daerah sekitarku untuk
membersihkan ketidakstabilan di dalam kepalaku.
Sendirian, seperti yang kuharapkan.
Ada masalah dengan itu?
Pemandian umum itu bagus.
Ini memberiku perasaan seperti keadaan tidak stabil di dalam
hatiku juga kesialanku akan dibersihkan.
Kupikir itu akan lebih baik bila tidak ada orang tua yang
telanjang di sini.
Basuh kepalamu, tubuhmu, dan berendamlah ke dalam air.
Ini terasa seperti aku telah hidup kembali.
...Tapi hari ini terasa aneh.
Sekarang, hubungan kami menjadi terus semakin dan semakin dekat.
Lawan jenis dari orang yang sepenuhnya ‘mob’ sepertiku,
adalah seorang perempuan dengan kecantikan yang mengagumkan.
Hubungan diantara kami semestinya berakhir dengan cepat.
Tapi sekarang kesan tentangnya dalam diriku telah berubah.
Tachibana tidak terlihat seperti seorang siswi sekolah
menengah “normal” seperti yang kupikirkan.
Kelihatannya ada sesuatu yang lebih dalam dirinya.
Dengan kata lain, seharusnya tidak mungkin kalau cara
berpikir dan apa yang dilakukannya tumpang tindih denganku sampai sejauh ini.
Tidak, itu hanya kareana kami punya cara yang mirip dalam berpikir.
Itu bukan hal yang spesial.
Hanya kebetulan yang tidak biasa.
Dan hanya itu saja.
Aku berdiri dan meninggalkan pemandian.
Aku mengganti pakaianku. Membeli kopi, membayar
tagihan pemandian, dan pergi.
Yap, tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan.
Itu semua berakhir sekarang
Tidak peduli Tachibana seperti apa, itu sekarang tidak ada
hubungannya denganku.
“...Seperti yang kupikirkan, aku mendapat perasaan yang
berbahaya”
“...Aku juga”
(TN: dapet piring cantik ni orang )
Aku berhenti terkejut lagi sekarang...
Tachibana Rika, dengan pipi yang sedikit berwarna merah,
sedang berdiri di depan pemandian dengan postur yang memikat.
Rambutnya juga basah. Nampak seperti dia datang kesini untuk
mandi.
“...kenapa kamu disini?”
“Untuk mandi. Bukankah itu tampak jelas.”
“...Itu...”
Bukankah itu tampak jelas?
Seperti yang diharapkan, tidak mungkin mengatakan kalau ini
sebuah kebetulan.
“Bukankah kamu dapat mandi dirumahmu?”
“Tentu saja, Aku bisa. Tapi mandi di pemandian membuat hatiku
tenang dan aju merasa kalau semua hal buruk akan dibersihkan pergi.”
“...Apakah kau membaca pikiranku?”
“Hmm...?”
“Tidak, bukan apa-apa”
Kami hanya menatap satu sama lain beberapa saat dan berjalan
pergi.
Ayo pulang ke rumah saja.
Aku tibak bisa tidak khawatir tentang apa yang telah
terjadi.
Dan ini sudah jam 10 malam.
Jika sesuatu terjadi, itu sudah sangat terlambat.
Jika itu yang masalahnya, apa sebaiknya aku mengantarnya
pulang?
Tapi, bukankah itu menjengkelkan, jika saat gelap, ada seseorang
mob yang mengikutimu pulang?
Juga, Tachibana kemungkinan tidak ingin aku tahu dimana dia
tinggal.
...Mari berhenti memikirkan itu.
Itu sudah jelas...
Sesuatu semacan itu sebaiknya dilakukan oleh pria
“good-looking” dan itu tidak dapat dilakukan olehku.
“Sampai jumpa. Berhati-hatilah dalam perjalanan pulang.’
“Ya, kamu juga.”
Aku mengatakannya dengan kalimat yang sedikit dingin, tapi
aku mendapat respon simpel.
Ini memalukan.
“...”
“...”
“...”
“...”
“Hey...”
“Ini...”
Kami berhenti secara bersamaan dan memandang satu sama lain.
“...Kenapa kamu mengikutiku?”
“Itu kalimatku. Kenapa kamu berjalan bersamaku?”
“Itu karena rumahku kearah sini, aku selalu lewat sini.”
“Meski begitu aku juga dalam perjalanan pulang...”
“Aku juga...”
Kata-katanya berdengung di telingaku.
“Eh...?”
Hey...HEY, beri aku istirahat...
<<>><<>><<>><<>>-:<>:-<<>><<>><<>><<>>
Kalau ada kesalahan translate silahkan bilang di komen.
Terimakasih udah baca.
~Alfa~
<<>><<>><<>><<>>-:<>:-<<>><<>><<>><<>>
0 Komentar
Stay with Liscia Novel #Romcom