[Gadis jenius yang aneh]
“..........”
Aku sedikit tercengang.
“Yo Zeke! Percuma berbicara dengannya. Dia orang yang
sangat dingin!”
“Paris...”
Anak laki-laki bernama Paris datang menghampiriku. Kami
menjadi teman di tengah-tengah pembelajaran.
“Apa dia selalu begitu?”
“Oh ya, tidak peduli siapa yang berbicara dengannya, dia
tidak akan mengatakan apapun sama sekali! Guru juga khawatir tentangnya dan mencoba untuk bicara dengannya, tapi dia tetap diam sepanjang waktu! Dia merupakan anak
terpintar di sekolah dan itu sangat menjengkelkan, kau tahu!”
“Hey, jangan mengatakan sesuatu yang buruk tentang Anya,
Paris.”
“Maafkan aku! Sensei!”
Nama gadis itu adalah Anya? Aku menghabiskan hariku tanpa
tahu siapa namanya sampai sekarang.
“Dia adalah murd terbaik di sekolah intensif ini?”
“Oh ya, dia selalu mendapatkan nilai paling tinggi dalam
ujian. Itu benar-benar membuat frustasi.”
Paris menyilangkan tagannya dan membuat wajah enggan.
“Yah, dia pasti anak yang aneh.”
Hanya itu satu-satunya kesanku terhadapnya.
Aku mungkin hampir tidak punya kesempatan untuk betul-betul
terlibat dengan dia. Itulah apa yang kupikirkan pada saat itu.
Setelahnya, aku menghabiskan sisa hari-hariku tanpa berbicara
dengan si gadis Anya sekalipun.
Semua orang benar, dia memang gadis yang sangat aneh, dia
tidak pernah berbicara ataupun bermain dengan siapapun, dia hanya tetap sendirian
sepanjang waktu. Kelihatannya ini merupakan kejadian yang biasa di sekolah ketika
beberapa guru akan mencoba untuk berbicara dengan dirinya lagi dan lagi, hanya untuk
bertemu sikap ketus sebagai responnya.
Tampaknya dia tidak punya teman sama sekali. Tetap saja, dia
kelihatan tidak peduli tentang situasi yang dialaminya. Sepertinya dia
suka dirinya apa adanya dan melanjutkan untuk tetap mengisolasi dirinya sendiri.
Rupanya, dia memang jenius. Itu terlihat seperti dia merupakan anak ajaib yang menggapai tingkatan tertinggi di sekolah intensif yang
merupakan tempat dimana semua anak-anak pintar berkumpul. Dia juga telah
menjadi ranking pertama pada ujian akhir semester, dan juga telah mencapai
peringkat tinggi di ujian nasional tingkat sekolah dasar.
Aku mendengar kalau beberapa orang jenius adalah orang aneh,
dan dia mungkin salah satu dari mereka. Dia adalah gadis yang mempesona
dengan wajah yang cantik dan ikat rambut yang manis, tapi dia seperti wanita
yang beku di dalam es.
Dia punya ekspresi yang dingin di wajahnya sepanjang waktu.
Dia terus belajar dengan wajah dinginnya.
Dia duduk disebelahku, tapi dia dan aku menghabiskan hari
kami tanpa sedikitpun berkomunikasi. Aku pikir kalau aku hanyalah udara
baginya.
Dia tidak tertarik dengan Siapapun.
Saat itu adalah hari pengembalian lembar ujian di sekolah
intensifku. Sekolah intensif punya tes besar-besaran pada pertengahan dan akhir
semester. Itu sedikit mengingatkanku dengan sekolah menengah dan sekolah
menengah atas.
Bagaimanapun juga, kelihatannya murid dengan peforma baik
akan diberi manisan sebagai hadiah. Itu merupakan cara yang sangat simpel dan mendunia
untuk menarik perhatian murid, dan tampaknya itu cukup efektif untuk mereka.
Sekolah intensif ini tau bagaimana cara memperlakukan murid dengan baik.
Lembar jawaban sedang di kembalikan. Guru berdiri di atas
panggung memanggil namamu satu-persatu lalu kau akan mengambil lembar jawabanmu darinya.
Aku memanggil paris saat dia berjalan kearahku, dan dia
dengan senyum pahit, mengatakan padaku kalau dia baik-baik saja. Nilainya tidak buruk, tapi
tidak terlalu bagus juga. Dia kelihatannya selalu mendapatkan nilai tinggi pada
ujian sekolahnya, jadi dia tidak senang dengan hasil ujiannya kali ini.
Ujian di sekolah intensif ini sangatlah sulit. Semua murid
disini mempunyai nilai yang luar biasa di sekolah, tapi pertanyaan dalam ujian
kali ini sangatlah sulit yang bahkan murid seperti mereka akan mengalami waktu yang
sulit untuk menjawabnya. Level dari tes ini berada di level yang lebih tinggi
daripada sekolah reguler.
“..........”
Sementara itu, Anya kembali ke tempat duduknya dengan
memegang lembar jawaban miliknya. Aku tau itu bukan ide yang bagus, tapi aku
panasaran jadi aku melihat kearahnya dan mengintip lembar jawabannya.
Hasil ujian miliknya sangat mengagumkan. Dengan nilai 95 dan
lebih tinggi dari semua orang dalam barisannya. Itu adalah pencapaian yang
mengagumkan di dalam tes yang kebanyakan murid hanya mendapatkan 50 poin.
Kelihatannya benar kalau dia merupakan murid paling berbakat di sekolah ini.
Tetap saja, dia tidak puas ataupun senang. Dia meninjau
kembali soal yang dia jawab keliru, menganggap hasil tes kali ini sebagai
bagian dari kursus.
“..........”
Jadi begitu, anak ini kelihatannya merupakan jenius yang
sebenarnya.
“Zeke-kun”
Namaku dipanggil jadi aku meninggalkan tempat dudukku. Aku
berjalan ke arah guru dan mengambil kembali lembar jawaban darinya.
“Kamu luar biasa Zeke, Sensei terkesan.”
“Terimakasih.”
Aku melihat hasil tes yang dikembalikan padaku dan menghela
napas lega. Mendapat nilai bagus di ujian tidak membuatku merasa bangga, tapi
itu membuatku merasa lega dari segala tekanan yang kudapat. Aku mengelus dadaku
lalu kembali ke tempat dudukku di sebelah Anya.
“..........”
...Hmm? Aku merasa seperti ada sesuatu yang aneh sedang
menatapku.
“..........”
Mataku bertemu dengannya.
<<>><<>><<>><<>>-:<>:-<<>><<>><<>><<>>
Kalau ada kesalahan
translate silahkan bilang di komen.
Terimakasih udah baca.
~Alfa~
<<>><<>><<>><<>>-:<>:-<<>><<>><<>><<>>
0 Komentar
Stay with Liscia Novel #Romcom