Arc 1 – Berubah Setiap Hari
Bab 17 – Seperti yang kupikirkan, ini gila
Diterjemahkan : Liscia Novel
Diedit : Liscia Novel
"Hei–Saijo" (Kaito)
"Nn? Ada apa, Kaito? (Saijo)
Saijo dengan senang hati menjawab teleponku.
Aku tidak merasakan sesuatu yang buruk dari ekspresinya.
Untuk Saijo itu, aku—
"Sekarang, aku ingin memotong bagian rambut sampingmu dengan gaya ponytail, tidak apa-apa?" (Kaito)
–Aku menjawab dengan wajah datar.
"Tidak, itu tidak bagus sama sekali!? Jika kamu melakukan itu, gaya rambutku akan berubah!" (Saijo)
TLN: oke ini bukan salah translate atau apa baca aja trus dan bakalan dijelasin ama authornya.
Saijo yang menjawabku, memasang ekspresi marah.
"Begitu .... lalu bagaimana dengan menggunakan gunting dan menjadi botak sepenuhnya?" (Kaito)
"Ada apa dengan itu !? Atau lebih tepatnya, bukankah saranmu semakin buruk !?" (Saijo)
".....Aku pria yang egois ...." (Kaito)
"Tidak tidak tidak tidak tidak tidak! Ini aneh! Orang ini gila!" (Saijo)
Dia tidak menyukainya….
Seberapa keras dia akan menolaknya?
Tentu mungkin dia berpikir seseorang akan gila jika mereka tiba-tiba mengatakan itu kepadanya secara langsung – tetapi aku masih ingin memotong rambutnya yang mengganggu ku.
Tentu saja, ada alasan untuk ini.
Itu-
"Mengapa kamu meninggalkan sekolah dengan tangan terikat dengan tanganku?' (Kaito)
Itu benar—saat sekolah berakhir, Saijo berlari ke arahku dan bergandengan tangan.
Secara alami aku menolaknya.
Namun, dia tidak pernah melepaskannya dan karena itulah kami menjadi pusat perhatian.
Juga, setiap kali aku mencoba dan melepaskan tanganku–
"Kyaaaaaa! Kanzaki-kun menganiaya saya!" (Saijo)
Apa yang dia teriakan!?
Bukannya ini, adalah, aneh, kan?
Dia yang memelukku, jadi kenapa aku yang menganiaya jika aku menyentuh lengannya agar dia melepaskannya!?
Tidak, orang-orang di sekitarku mungkin tahu yang sebenarnya—walaupun mereka tahu itu, kenapa mereka menatapku dengan tatapan seolah aku bersalah…?
Aku ingin menghindari tatapan itu seolah-olah aku serangga, jadi aku menyerahkan tanganku ke Saijo.
Karena Saijo memeluk lenganku, rambutnya yang diikat di sisi kepalanya terus mengenai wajahku, menggelitikku.
Awalnya aku mencoba untuk tidak menarik perhatian, tapi tekanan dari perhatian yang kudapat dari meninggalkan sekolah dengan Saijo memelukku, serta rambut yang menggelitik wajahku membuatku kesal.
…serius, akanku potong kuncir kuda ini….
"—hei, kenapa kamu tidak memelukku?" (Saijo)
Saijo menatapku dengan ekspresi bertanya.
…..eh?
Ada apa dengan tatapan itu?
Dia menatapku seolah-olah aku melakukan sesuatu yang salah...?
"Tidak, mengapa kamu menatapku seperti itu? Bukankah aneh untuk memelukmu sejak awal?" (Kaito)
"Eh ~? tapi itu normal untuk teman bukan?" (Saijo)
Benarkah begitu…?
Apakah normal jika teman berjalan sambil berpelukan…?
…yah memang benar aku melihat beberapa siswa berjalan seperti itu.
"—tidak tidak, bukankah itu hanya dengan sesama jenis!?" (Kaito)
Aku hampir yakin sejenak, sebelum aku berpikir lagi.
Bahkan jika dia mengatakan teman, itu adalah sesuatu yang hanya dilakukan perempuan, tidak ada pasangan pria dan wanita yang berpelukan.
Untuk kata-kataku Saijo merespon–
"Eh—Kaito ingin berpelukan dengan pria….? Maaf ... aku seorang wanita ..." (Saijo)
TLN: yg baca gay
Dia sedikit mundur dariku.
"Maksudmu apa!? Bagaimana bisa kau sampai pada kesimpulan itu !?" (Kaito)
"Itu karena kamu mengatakan sesama jenis ...." (Saijo)
"Maksudku perempuan!" (Kaito)
Saijo terkikik mendengar kata-kataku.
Ah-
"Maaf maaf, ya — aku tahu itu" (Saijo)
"Kamu ... memiliki kepribadian yang buruk ..." (Kaito)
"Eh~….bukankah itu sedikit kejam? Kaito tampak sedikit kesal, jadi kupikir aku bisa membantumu bersantai" (Saijo)
Saijo berkata begitu dan menggembungkan pipinya karena frustrasi.
….bukan penyebabnya kejengkelanku karena nya…..
"Itu sebabnya, tidak aneh bagi kita untuk saling berpelukan, kan?" (Saijo)
"Ha…? Kenapa?' (Kaito)
Aku tidak mengerti kata-kata Saijo, jadi aku bertanya padanya.
Sebagai tanggapan, dia membuka mulutnya dengan gembira.
"Karena kita awalnya berteman, lalu berkencan, lalu akhirnya menikah kan? jadi tidak ada masalah melakukan ini" (Saijo)
Mengatakan itu, dia tersenyum.
….tunggu sebentar….
Eh, apakah itu yang kita janjikan saat makan siang hari ini?
Bukankah itu lompatan besar di masa depan?
"Aku tidak mengerti maksudmu…bukankah kita hanya berteman…?" (Kaito)
"Eh ~ apa yang kamu bicarakan? bukankah kamu mengatakan bahwa kita harus mulai sebagai teman? Kaito menyetujui itu, jadi sudah terlambat untuk mundur sekarang" (Saijo)
TLN: lumayan juga lu badut anjer dah
Apa…?
Aku pikir dia memutarbalikkan kata-kataku, tetapi apakah aku memang mengatakan itu ...?
….eh, aku tidak mengerti….
Siapa yang salah, aku atau Saijo….?
Aku entah bagaimana mengerti apa yang Saijo maksudkan….
…tapi untuk saat ini, aku hanya akan menjawab seperti ini.
"Seperti yang kau pikir, kau tahu kau itu gila!" (Kaito)
Sebelumnya | Home | Berikutnya
0 Komentar
Stay with Liscia Novel #Romcom