Bab 8 – Aku tidak mengerti bagaimana perasaan saudara tiriku
TLN: jika teks background berwarna putih harap matikan tema malam.
Diterjemahkan : Liscia Novel
Diedit : Liscia Novel
TLN: POV Momoi
Aku dikenal sebagai siswa berprestasi.
Itu tidak bohong, tapi juga tidak sepenuhnya benar.
Aku bukan siswa teladan seperti yang dipikirkan semua orang.
Aku memiliki hobi yang aku sembunyikan dari semua orang, selain imouto ku.
Itu-
2
"Hei onii-chan, apakah kamu dalam suasana hati yang baik hari ini?" (Sakura)
Saat makan malam—Sakura berbicara kepada anak laki-laki yang duduk di depannya.
Anak laki-laki itu memiliki poni panjang, Aku tidak bisa melihat matanya sama sekali.
Suasananya suram, dia tidak punya teman di sekolah.
Dia adalah apa yang disebut "penyendiri"
Aku tidak akan pernah menerima anak laki-laki seperti itu sebagai saudara tiriku…
Meski suasananya suram, itu hanya saat dia di sekolah.
Dia bertengkar denganku dan dengan senang hati berbicara dengan imouto ku.
Aku sedikit khawatir dia akan bertingkah seperti itu di sekolah.
Tapi kurasa aku tidak perlu khawatir tentang itu sekarang.
Selain itu, secara mengejutkan Sakura langsung menyukainya.
Anak itu mungkin terlihat ramah pada pandangan pertama, tapi dia sebenarnya cukup berhati-hati.
Sepertinya dia bisa melihat esensi orang, dan menjauh dari orang yang tidak bisa dipercaya.
Karena itu anak ini sama denganku dan tidak punya banyak teman.
Yah aku pikir itu masih lebih baik daripada menjadi penyendiri tanpa teman sama sekali.
Namun karena itu, Sakura dengan mudah terikat pada orang yang dia terima.
Dengan kata lain, dia mungkin menancapkan taringnya yang beracun ke dalam dirinya jika aku tidak berhati-hati.
Dia membawa Sakura ke kamarnya saat aku tidak ada kemarin.
Yah mungkin itu salah Sakura, tapi aku membuatnya duduk di seiza dan menceramahinya selama sekitar dua jam.
TLN: Seiza adalah istilah Jepang untuk cara duduk tradisional formal standar di Jepang.
Sakura itu imut jadi aku harus berhati-hati.
Sepertinya Sakura berjanji untuk memasak dengannya, tapi aku memaksanya untuk memasak sendiri. Dia merajuk, tapi kuharap kau mau memaafkanku.
Lagipula, bocah itu jahat–
Tapi dia berhasil mendapatkan persetujuan dari Sakura yang waspada, jadi mungkin dia baik.
….Aku sama sekali tidak melihat bagian dari dirinya itu….
Kenapa ya?
Apakah dia yang disebut tsundere?
TLN: Seseorang yang tidak jujur dengan perasaan mereka, jual mahal is lonet canda anjng.\
Yah, tidak peduli seberapa besar dia menyukaiku, aku tidak ingin terlalu terlibat dengannya.
Aku benci dia.
Karena secara fisiologis tidak mungkin—
—Yah, sebenarnya edisi terbaru dari novel ringan favoritku "Akashic Records of Bastard Magic Instructor" telah dirilis hari ini dan aku membelinya.
"Setelah makan malam aku akan membacanya di kamarku" (Kaito)
Kata-katanya membuatku menghentikan langkahku.
"Akashic Records of Bastard Magic Instructor"—juga merupakan seri novel ringan favoritku.
Itu benar, hobiku sama persis dengannya, membaca novel ringan dan menonton anime.
Apakah itu mengejutkan?
Bukankah aneh bahwa aku, seorang gadis yang sempurna, memiliki hobi seperti otaku?
Mengapa dunia seperti ini?
Siapa yang memutuskan bahwa buruk bagi siswa berprestasi untuk menonton anime dan membaca novel ringan?
Novel ringan lebih baik dari novel biasa kan?
Jadi ketika aku mendengar dari Sakura bahwa dia memiliki banyak novel ringan di kamarnya, aku menjadi sangat iri pada Sakura.
TLN: suatu saat ntah gw yakin momoi akan bilang "ah aku salah masuk kamar" :v
Bukannya aku ingin berbicara dengannya atau apa.
Aku hanya ingin membaca koleksi novel ringannya.
Jika Sakura yang berhubungan baik dengannya meminta novel ringan, aku yakin dia akan meminjamkannya.
Tetapi bahkan jika aku bertanya, aku merasa akan ditolak.
Karena dia tsundere.
…..itu bagus.
"Ada apa, onee-chan?" (Sakura)
Saat aku melihat interaksi antara keduanya, mereka memperhatikan dan keduanya melihat ke arahku.
"….kamu yang membuat hidangan ini kan? Tidak heran itu sangat menjijikkan." (Momoi)
Untuk menyamarkan apa yang ku pikirkan, aku mengeluh tentang "babi asam manis" yang dia buat.
... sebenarnya itu sangat lezat, daripada menjijikkan.
Ini ... bagaimana dia membuatnya? dagingnya sangat empuk untuk dikunyah.
Nanas yang disertakan dengan daging mungkin digunakan untuk melunakkannya, tetapi bawang dan paprika juga manis dan lezat.
TLN: Nanas mengandung protein yang disebut bromelain yang dapat memecah protein lain menjadi asam
Aku mendengar dari Sakura bahwa dia membuat saus bumbu sendiri, daripada membeli yang sudah jadi.
Kenapa dia pandai memasak?
Jenis keterampilan ini lebih cocok untukku daripada dia….
Aku tidak pandai memasak.
….sebenarnya aku paling payah dalam mengerjakan pekerjaan rumah, apalagi memasak…
Satu-satunya hal yang bisa ku lakukan adalah bersih….
Jika aku mencoba dan memasak, itu akan berakhir sebagai gumpalan hangus, atau gumpalan berwarna ungu yang tampak beracun.
Aneh, aku memasukkan banyak bumbu ke dalamnya agar enak….
Jika aku mencoba dan mencuci pakaian, saat mesin cuci mulai, gelembung akan meluap dan akan pecah.
….aku yakin sudah mengikuti prosedur dengan benar.
Aku memasukkan banyak deterjen agar pakaianku bersih…
Mengapa ada begitu banyak mesin cuci yang rusak saat ini?
Aku ingin pabrikan menjadi lebih baik.
…ketika aku memberi tahu Sakura tentang itu, wajahnya tampak seperti akan menangis….
"Apakah itu tidak apa-apa?" (Momoi)
Yang mengejutkanku, dia tidak bersimpati dengan kesulitanku, tetapi malah tampak kecewa.
….jika kamu melihatku seperti itu, itu membuatnya tampak seperti aku telah melakukan sesuatu yang salah.
….tidak mungkin aku jahat tidak peduli apa yang ku pikirkan….
Orang yang makan makanan enak dan mengatakan itu tidak enak, bagaimanapun, rasanya aneh.
Mereka harus segera pergi ke rumah sakit.
….Aku tipe orang seperti itu sekarang.
Sakura menatapku dengan malu.
Aku sadar seharusnya aku tidak mengatakan itu, tapi sudah terlambat.
"Terima kasih untuk makanannya." (Momoi)
Aku berkata begitu dan berdiri untuk melarikan diri.
"Ah, un…." (Sakura)
Merasakan tatapan mereka di punggungku—aku membawa piring ke dapur untuk mencucinya.\
3
"Haa…." (Momoi)
Aku menghela nafas saat menaiki tangga.
aku sudah melakukannya lagi….
Aku tidak menyukainya, tapi aku tidak ingin bertengkar dengannya.
Namun sepertinya pemikiran itu membuatku dikutuk.
Juga karena dia seorang tsundere, dia secara alami mencoba mencari cara untuk terlibat denganku.
Akibatnya, selalu berujung pada pertengkaran.
Karena aku tidak menyukainya, aku mungkin mengatakan satu atau dua hal buruk.
Tapi itu hanya karena aku ingin dia menjadi orang yang lebih baik….
Ketika aku kembali ke kamarku, smartphone ku bersinar.
Aku tidak akan membiarkannya menguasaiku sekarang.
Itu karena aku baru saja menerima pesan dari “dia”
"Aku membeli edisi terbaru hari ini! Apakah kamu berhasil membelinya, Hanahime-chan?" (Umi (Kaito)
"Tentu saja (*´▽`*) Aku akan membacanya sekarangヾ(≧▽≦)ノ" (Hanahime (Momoi))
Aku membalas dan mengirim pesan ke umi-kun.
Aku yakin semua orang di sekolah bahkan tidak bisa membayangkan bahwa aku akan menggunakan emoticon seperti ini….
Aku juga seorang gadis.
Aku ingin menggunakan emotikon secara normal, aku ingin tertawa dengan semua orang saat kami membuat jalan memutar untuk bersenang-senang dalam perjalanan pulang dari sekolah.
Tapi aku tidak bisa melakukan itu.
Ada alasan kenapa aku bertingkah seperti murid teladan, padahal kenyataannya berbeda.
Aku memakai topeng sekarang …..
Topeng wanita dingin.
Jika aku menggunakan emotikon lucu atau tertawa dan berbicara dengan semua orang, topengnya akan cepat lepas.
Jadi aku memperlakukan semua orang dengan dingin dan tidak berinteraksi dengan mereka secara normal.
Alasan sebenarnya mengapa aku memakai topeng ini—karena trauma aku dari sekolah menengah.
Ketika aku masih di sekolah menengah, aku memiliki kepribadian seperti Sakura.
……Maaf aku berbohong, kepribadianku tidak semanis miliknya…..
Tapi, aku memiliki kepribadian yang sama dengan gadis-gadis di sekitarku.
Saat itu, banyak anak laki-laki yang mendekati diriku.
Itu menakutkan.
Bahkan sekarang, aku masih takut pada laki-laki.
Terlepas dari jumlah anak laki-laki, fakta itu tidak berubah.
Satu-satunya perbedaan—adalah aku bisa mengabaikannya dengan mudah karena topengku.
Jadi jika aku tidak bisa melepas topengku, aku juga tidak bisa merusak citra siswa teladan.
Namun hanya di depan umi-kun aku akan melepas topengku.
Aku dapat berbicara dengannya sebagai diriku yang sebenarnya.
Itu sebabnya aku suka berinteraksi dengannya.
Dia tidak menakutkan seperti anak laki-laki lainnya.
Dia sangat baik, dan aku senang berbicara dengannya karena kami memiliki hobi yang sama.
Kami bertemu dua tahun lalu—ketika aku berkomentar di blog yang dia tulis sebagai hobi.
Dia menjelaskan karya novel ringan favoritnya di blognya.
Aku baru mulai masuk ke novel ringan pada saat itu, jadi aku mengambil risiko dan mengiriminya pesan yang mengatakan bahwa kami menyukai karya yang sama.
Dia segera menjawab, dan setelah banyak pertukaran sejak itu, dia menjadi teman dekatku sebelum aku menyadarinya.
Sebagian besar novel ringan yang aku miliki saat ini adalah yang dia rekomendasikan di blognya.
Jadi, koleksi kami cocok.
Lagipula dia tidak tahu itu.
Dia mungkin berpikir itu kebetulan karena kami menyukai novel yang sama.
Aku tahu ini sedikit licik, tapi aku sangat ingin membaca buku favoritnya, jadi maafkan aku.
Selain itu, aku sendiri sangat menyukai light novel.
Yah….sudah waktunya untuk membaca Akashic Records of Bastard Magic Instructor—-
4
TLN: POV Kaito
Hah, itu menyenangkan.
Segera setelah aku selesai membaca Akashic Records of Bastard Magic Instructor aku membuka blogku.
Memperbarui blogku telah menjadi rutinitas sehari-hari.
Aku tidak memiliki siapa pun yang dapatku perkenalkan novel favoritku, jadi aku mengekspresikan diriku dengan cara ini.
Segera setelah aku selesai menulis pembaruanku-
"Aku selesai membaca~ヾ(≧▽≦)ノ Kali ini juga, kombinasi guru dan shironeko-chan bagus~ (*´▽`*)"
TLN: Shironeko artinya kucing putih dan merupakan nama panggilan Sistine Fibel yang rambut putihnya ditahan oleh ikat kepala dengan telinga kucing, maka "Kucing Putih"
Ada komentar.
Aku bisa tahu bahkan tanpa melihat nama yang menulisnya.
Hanahime-chan.
Dia selalu langsung berkomentar di update blogku.
Meskipun dia mungkin memiliki notifikasi, aku pikir itu luar biasa bahwa dia selalu menjadi yang pertama.
Aku senang dia berkomentar lebih dulu.
Tapi sorotan seharusnya tertuju pada guru volume ini….tampaknya Hanahime-chan masih mencintai shironeko-chan seperti biasanya.
Namun, aku tetap pergi bersamanya.
"Aku juga berpikir itu bagus! Tapi aku lebih suka hime-chan daripada shironeko-chan~"
TLN: "Hime" adalah Lumia Tingel dari LN catatan akashic, BUKAN hanahime-chan.
Muu~ (>_<) shironeko-chan lebih cocok untuk guru ( )ノ』
Karakter favoritku adalah seorang putri yang diasingkan dari negaranya, tetapi karakter favoritnya adalah gadis dengan julukan "shironeko".
Namun, meskipun karakter favorit kami berbeda, kami tidak berkelahi satu sama lain.
Sebaliknya kami terus berbicara tentang karakter favorit kami.
Itu—- janji kami satu sama lain.
Waktu berlalu saat kami bertukar percakapan seperti itu–
"Maaf sudah waktunya tidur, jadi aku harus pergi dan tidur sekarang (>_<)"
"Un, aku akan tidur juga, selamat malam!"
"Selamat malam~(´-`).。oO"
Begitulah cara kami mengakhiri pertukaran hari ini.
Kalau begitu, aku pergi ke kamar mandi dan kemudian tidur.
Momoi memberitahuku bahwa makananku tidak enak dan itu membuatku merasa tertekan, tapi berkat hanahime-chan, aku merasa bisa tidur nyenyak malam ini.
Ketika aku membuka pintu untuk pergi ke kamar mandi–
"Ah""
Momoi ada di sana…
Adegan dari sebelumnya terlintas di benakku.
Ini menyebalkan.
Rasanya seperti aku akan mendapatkan tidur malam yang nyenyak, tetapi sekarang aku malah bertemu seseorang yang tidak pernah inginku temui….
Bagaimanapun….
Aku melihat penampilan Momoi.
Ini pertama kalinya aku melihat Momoi memakai piyama dan sejujurnya, menurutku itu lucu.
Aku mengerti sekarang .... Aku bisa mengerti mengapa orang ini begitu populer.
Momoi adalah gadis yang cantik, asalkan dia tetap diam.
semoga dia diam...
"Apa?" (Momoi)
Mori bertanya ketika dia menyadari bahwa aku telah menatapnya.
"Ah .. Aku buruk ..." (Kaito)
Aku berpaling darinya.
Dia akan mencaci maki ku lagi…..
Aku mempersiapkan diri untuk kata-kata kasar Momoi.
Tapi—tidak peduli berapa lama aku menunggu, Momoi tidak mengatakan apa-apa.
Karena penasaran, aku melihat Momoi hanya untuk menemukan dia menatapku.
Sepertinya dia mengkhawatirkan sesuatu, tapi ada apa?
Saat aku mulai bertanya-tanya itu–
"Hei, buku yang kamu beli hari ini, apakah menarik…" (Momoi)
Aku tiba-tiba mendengar hal seperti itu.
"….eh?" (Kaito)
"Aku bertanya apakah buku yang kau beli hari ini menarik, tidak bisakah kau mengerti itu?" (Momoi)
"Tidak, bukan itu masalahnya! Aku hanya terkejut bahwa dia tiba-tiba bertanya tentang kesanku pada buku itu!" (Kaito)
Momoi menyipitkan matanya mendengar kata-kataku.
Dia sepertinya memberi tahu ku "beri aku pikiranmu dengan cepat!" dengan matanya.
"Haa …… ah, itu menarik" (Kaito)
"Bagian yang mana?" (Momoi)
Hah?
Meskipun aku tidak mengerti mengapa dia bertanya kepada ku ...
Ini akan menyebabkan lebih banyak masalah untuk tidak menjawab di sini.
"Etto ...... kali ini cerita utama berfokus pada karakter utama, seorang guru sihir. Di paruh kedua cerita, salah satu pahlawan wanita pergi untuk membantu guru dan keduanya terlibat dalam kecelakaan yang hampir membunuh mereka, tetapi karena ketegangan situasi, itu menyebabkan hubungan mereka menjadi lebih kuat. . Selain itu ada adegan lucu dari karakter favoritku hime-chan yang khawatir tentang karakter utama yang diculik dan aku pikir itu sangat lucu!" (Kaito)
—sial, aku sudah melakukannya sekarang.
Kenapa aku membicarakan hal seperti itu dengan Momoi!?
Terlebih lagi semakin lama aku berbicara, semakin tinggi keteganganku dan semakin keras suara ku!
Da..berbahaya…?
Aku menatap wajah Momoi.
–eh?
"Begitu, kamu sangat menyukai buku itu. Lalu, dengan ini." (Momoi)
Dengan mengatakan itu, Momoi mulai berjalan pergi.
Dia pergi ke arah kamar mandi.
Lebih dari itu….apakah dia mendengarkanku dan tertawa?
Bahkan jika itu tertawa, itu adalah cara tertawa yang aneh.
Itu adalah jenis tawa yang bisa disalahartikan sebagai "tersenyum"
….Mengapa?
Aku belum pernah melihatnya tertawa seperti itu sebelumnya.
Untuk beberapa alasan… tiba-tiba aku berpikir dia manis…
Aku bertanya-tanya mengapa dia mendengarkan pemikiranku tentang buku itu….
Apakah dia dalam suasana hati yang baik?
Aku pikir dia marah tentang makanan yang kubuat, tetapi untuk berpikir dia bisa tersenyum seperti itu ...
Ada apa dengan orang ini…
Setelah itu, aku sangat khawatir dengan sikap Momoi hingga aku tidak bisa tidur–
TLN: nap chapter ini ga make monolog kaito karena ada ada bagian nya.
0 Komentar
Stay with Liscia Novel #Romcom