Arc 1 – Berubah Setiap Hari
Bab9 – Ketika saya mencoba meminjamkan novel ringan kepada saudara tiriku, itu melebihi harapanku...
TLN: jika teks background berwarna putih harap matikan tema malam.
Diterjemahkan : Liscia Novel
Diedit : Liscia Novel
"Pinjami aku komputermu." (Momoi)
Tiba-tiba Momoi datang ke kamarku.
Momoi tampak seperti baru saja keluar dari kamar mandi, rambutnya sedikit basah dan ada sedikit rona merah di pipinya.
Lebih dari itu, dia mengenakan piyama hitam seperti orang dewasa.
Aku tiba-tiba sadar akan sosoknya.
Momoi saat ini sangat seksi dan imut.
TLN: dah gw bilang Momoi itu debest chapter 10 keatas bakalan lebih uwu sih Momoi.
Tidak peduli betapa aku membenci gadis ini, aku tidak bisa mengabaikan penampilannya.
Namun jika aku menatapnya terlalu banyak, dia mungkin memelototi diriku seperti malam sebelumnya.
"Etto, kenapa tiba-tiba?" (Kaito)
Saat aku menanyakan itu–
"Ada beberapa hal yang harus ku persiapkan besok, tetapi aku kehabisan waktu di sekolah jadi aku membawa kembali datanya untuk diselesaikan di rumah. Jadi, tolong pinjami aku komputermu." (Momoi)
"Kamu tidak punya?" (Momoi)
"Jika aku memilikinya, aku tidak akan berada di sini kan? Bagaimana kamu tidak bisa meminjamkannya?" (Momoi)
(Meskipun apa yang Momoi katakan itu benar...apakah ini sikap yang kamu ambil ketika mencoba meminjam sesuatu dari seseorang?)
"Lalu, gunakan milik ayah. Itu harusnya ada dikamar." (Kaito)
Aku menjawab seperti itu karena canggung menuruti perintah Momoi.
Tapi Momoi–
"Ayah tidak ada di rumah sekarang kan? Karena aku tidak bisa menghubunginya, tidak mungkin bagiku untuk meminjamnya tanpa izin. Atau apakah kamu menggunakan barang orang lain tanpa bertanya?" (Momoi)
Momoi yang mengatakan itu, menatapku dan menyipitkan mata.
Ada apa dengan itu… Momoi benar, tapi tetap saja aku marah!
Tapi bahkan jika aku terus menjawabnya, aku tidak akan bisa mengalahkan Momoi.
(Lalu apa yang harus aku lakukan?)
(Apakah orang ini harus berada di kamarku….?)
(Atau lebih tepatnya, apakah dia tidak merasakan bahaya?)
(Apakah kamu tidak tahu apa artinya sendirian di kamar pria?)
"Kamu ... akan berada di kamarku ....?" (Kaito)
"Aku tidak ingin tinggal di kamarmu jika memungkinkan, tetapi komputer ini bukan laptop kan?" (Momoi)
"….bagaimana kamu tahu?" (Kaito)
"Aku mendengarnya dari Sakura sebelumnya…kau baik-baik saja dengan Sakura yang berada di kamarmu, jadi kau tidak akan mengatakan aku tidak bisa masuk kan? Jika kamu mengatakan itu, aku akan memanggilmu siscon mulai sekarang, oke?" (Momoi)
TLN: Siscon = Sister Complex, seseorang yang terobsesi dengan saudara perempuan mereka
Ancaman apa…
(Apakah dia salah memahami arti sister complex yang berarti saudara perempuan favoritnya?)
(Bukankah itu membuatmu menjadi siscon juga?)
(Dengan kata lain, dia sama seperti diriku kan?)
—Aku tidak akan mengatakan itu, karena itu hanya akan memulai pertengkaran.
Mungkin….Aku memang memiliki hubungan kompleks saudara perempuan….
Aku tidak terlalu suka Momoi.
TLN: segi heroine yang berkualitas!
Sakura-chan terlalu manis.
TLN: segi imoutu yang berkualitas!
(Jika anak seperti itu menjadi adik perempuanmu, maka 10 dari 10 orang akan mengembangkan kompleks saudara perempuan.)
(Persis tipe orang inilah yang membalikkan pepatah "sepuluh orang, sepuluh warna")
TLN: idiom Jepang, pada dasarnya berarti "masing-masing untuk mereka sendiri"
…mengapa aku memikirkan sesuatu yang begitu bodoh?
Saat aku terdiam beberapa saat, yuki-onna di depanku tiba-tiba mulai melotot.
"Haa….mengerti, jangan menatapku seperti itu. Juga, jangan menyentuh barang-barang di kamarku tanpa izin, oke?" (Kaito)
"Aku tidak akan menyentuh apa pun, itu menjijikkan." (Momoi)
Untuk kata-kataku, Momoi mengucapkan jawaban pedas.
Kalau jorok, jangan masuk kamar.
"Teehee …" (Momoi)
Momoi yang telah memasuki kamarku, membuat suara terkesan untuk beberapa alasan.
Garis pandangnya terfokus pada rak bukuku.
Namun dia melihat rak yang dimana banyak novel ringan di atasnya, bukan rak dengan buku pemrograman.
"Apakah kau tertarik dengan novel ringan?" (Kaito)
Saat aku menanyakan itu–
"Lanobu? Apa itu? Aku belum pernah mendengar hal seperti itu. Tolong pinjamkan aku komputermu dengan cepat." (Momoi)
TLN: salah pengucapan dalam katakana
Dia mengucapkan kata-kata itu dengan cepat, seperti senapan mesin.
"A, oke aku mengerti" (Kaito)
Kata-katanya mengejutkanku dan aku segera menyalakan komputerku.
Itu benar, tidak mungkin orang ini menyukai novel ringan…
Sakura-chan berkata bahwa dia meminjam novel ringan dari seorang teman dan membacanya sekali, jadi kupikir Momoi mungkin sudah membacanya, tapi tidak mungkin murid teladan ini akan membaca hal seperti itu.
Tapi– Tatapan Momoi, yang seharusnya terfokus pada pekerjaannya, terus melayang ke rak buku yang penuh dengan novel ringan.
(….apakah mereka menarik baginya?)
Jika aku mengatakannya dengan buruk, aku akan berada dalam badai kata-kata kasar, jadi aku hanya bisa diam-diam menonton Momoi.
…..gadis ini….sangat imut….aku harus diam….
"Apa yang harusku lakukan ...." (Momoi)
Saat aku menunggu Momoi menyelesaikan pekerjaannya, dia tiba-tiba menggumamkan kata-kata ini.
Apa yang dia bicarakan aku bertanya-tanya?
"Ada apa?" (Kaito)
Saat aku menanyakan itu, Momoi memelototiku.
"Bukan apa-apa, jadi bisakah kamu tidak terlalu dekat denganku?" (Momoi)
"Haa .... kenapa kamu harus mengatakannya seperti itu?" (Kaito)
"Diam….tinggalkan aku sendiri" (Momoi)
"Ya ya, aku mengerti" (Kaito)
Aku memunggungi Momoi dan duduk di tempat tidur.
Momoi melirikku dan memutarkan layarnya.
Namun tangannya tiba-tiba berhenti.
Dia sepertinya terjebak dan tidak yakin harus berbuat apa.
Aku melihat layar beberapa waktu yang lalu, jadi aku sudah tahu apa yang dia lakukan. Tapi aku tidak bisa repot-repot membantu karena sikapnya membuatku kesal.
2
Namun bahkan setelah satu jam, tangan Momoi tidak bergerak.
Gadis ini terlalu keras kepala…
Aku tidak akan bisa tidur dengan tenang pada tingkat semacam ini, jadi aku memutuskan untuk membantunya.
"Momoi, minggir sebentar" (Kaito)
Saat aku mengatakan itu pada Momoi–
"Sudah kubilang jangan dekat-dekat denganku." (Momoi)
Dia berkata sebanyak itu dan memelototiku.
Tapi aku tidak bisa diganggu untuk melawan lagi.
"Bukankah kau harus menyelesaikannya besok? Aku akan cepat, jadi geser sedikit ke samping." (Kaito)
Menurut kata-kataku, Momoi dengan enggan meluncur ke samping.
Sekarang-
Aku membuka command prompt dan melihat apakah komputer terhubung ke router.
Jadi seperti itu, koneksi ke router putus…
Itu terputus saat Momoi menggunakannya.
Aku segera menghubungkan kembali router.
"Baru saja .... apa yang kau lakukan?" (Momoi)
Momoi menatapku dengan mata tertarik.
"Router….bahkan jika aku mengatakan itu, aku yakin kamu tidak tahu apa itu. Yah pada dasarnya aku baru saja menghubungkannya kembali ke internet." (Kaito)
Saat aku mengatakan itu, Momoi terlihat sedikit terkesan.
Agak memalukan bagi Momoi untuk bertindak seperti itu padaku.
Aku membuka mulut untuk mencegah pikiran-pikiran itu.
"Setelah ini, berapa lama waktu yang dibutuhkan?" (Kaito)
Momoi memalingkan muka dariku pada kata-kataku–
TLN: yap membelokkan / memutarkan.
"Setelah ... hanya ini ..." (Momoi)
Dengan mengatakan itu, dia menunjukkanku 4 lembar kertas A4 tulisan tangan.
"Apakah kau mencoba meringkas data? Apa yang kamu coba cari tahu?" (Kaito)
"Etto, aku ingin membuat grafik….tapi hasilnya tidak seperti yang aku harapkan…" (Momoi)
"Kalau begitu, kenapa kamu menggunakan ponsel pintarmu…" (Kaito)
Mendengar jawabanku, Momoi menunduk.
"Itu karena .... Aku pikir, aku bisa merusak komputermu dan harus memperbaikinya ..." (Momoi)
Ah, jadi dia mencoba melakukannya sendiri…
Maka seharusnya dia mengatakannya dengan jujur sejak awal ...
"Minggir, aku akan melakukannya." (Kaito)
"Ha? Aku tidak bisa membiarkanmu melakukannya, kau bukan bagian dari OSIS." (Momoi)
Mengatakan bahwa dia memelototiku.
(Gadis ini, tidak bisakah dia menghilangkan kebiasaannya melotot….?)
"Bisakah kamu terus mengatakan itu ketika kamu melihat ini?" (Kaito)
Aku mengatakannya dan menunjukkan padanya layar ponsel cerdasku.
TLN: emg gw sengajain pake ponsel cerdas dari pada HP biar singkat, dan smartphone agak ga enak.
Waktu di layar LCD sudah mencapai tengah malam.
"Eh ... bahkan sebelum aku menyadarinya ...?" (Momoi)
"Yah, kamu asyik dengan pekerjaanmu ... jika kamu mengerti, maka minggir dan biarkan aku membantu." (Kaito)
Dengan mengatakan itu, aku mencuri kertas dari Momoi.
Sebagai tanggapan dia duduk diam tanpa mengatakan apa-apa.
Aku segera mulai mengetik data.
Aku akan menyelesaikan ini dengan cepat.
10 menit kemudian–
"Aku sudah selesai, Momoi" (Kaito)
Aku menyimpan data ke stik USB dan menyerahkannya padanya.
"Eh, sudah !?" (Momoi)
Dia menatapku heran.
Alasan kenapa Momoi, yang seharusnya duduk di sebelahku, sangat terkejut karena dia tidak melihat ke layar, tapi ke rak bukuku yang berisi light novel.
"Th, terima kasih" (Momoi)
Momoi yang telah menerima USB mengucapkan terima kasih dengan patuh.
Untuk Momoi seperti itu–
"Hei, apakah kamu tertarik dengan light novel?" (Kaito)
Aku bertanya.
Kemudian-
"Haa!? Aku tidak tertarik dengan light novel yang dibaca otaku!" (Momoi)
TLN: oke like a wibu ngaku sayu waifunya eh malah ngikut ngehujat nah mending lu mati pada.
A/N: yahahaha mengsedih ngeliat anak gtu
Wajah Momoi berubah merah padam saat dia berteriak.
Dia menyangkalnya, tapi aku tidak yakin.
"Aku pikir kau tidak tahu apa itu novel ringan? Bagaimana kau bisa tahu apa yang otaku baca?" (Kaito)
Momoi terjebak oleh kata-kataku.
Seperti yang kupikirkan, dia tahu apa itu novel ringan.
"Th, itu karena .... ya itu benar! Itu karena kau memilikinya! Aku pikir itu pasti sesuatu yang dibaca otaku!" (Momoi)
Sungguh alasan yang menyakitkan…
Namun tiba-tiba aku memikirkan sesuatu yang menarik.
"Kamu seorang otaku tetapi tidak pernah membaca novel ringan, lalu mengapa tidak meminjam satu untuk dibaca?" (Kaito)
"Eh….?" (Momoi)
"Bukankah aneh melihat novel ringan bahkan kau belum pernah membacanya? Jika kau membacanya dan masih merasa itu membosankan, kau bisa mengejeknya." (Kaito)
Aku mengatakannya sedemikian rupa untuk membuat Momoi terlihat seperti orang idiot.
Ini karena Momoi pasti tidak akan menerimanya dan mencoba untuk menjadi yang teratas.
"....Begitu, apa yang kamu katakan itu benar. Kalau begitu aku akan memilih novel ringan sekarang." (Momoi)
Saat Momoi membelakangiku, aku hanya bisa tersenyum.
Itu benar, dia sedang mencari novel ringan di rak.
Jika kau tidak bisa membuat alasan yang baik maka jangan repot-repot.
—tapi bukannya aku ingin membuat Momoi tertarik pada novel ringan.
Aku hanya ingin meningkatkan jumlah penggemar untuk seri novel ringan favoritku.
Momoi memiringkan kepalanya di depan rak buku.
"Kau bisa mengambil apapun yang kau suka." (Kaito)
"Meskipun kau mengatakan itu, ada begitu banyak ..." (Momoi)
Ekspresi Momoi melihat novel ringan tidak bisa menahan kegembiraannya.
Ekspresi ini berbeda dari Momoi yang dingin biasanya. Itu seperti anak kecil yang melihat mainan baru.
(Aku merasa akhir-akhir ini aku semakin sering melihat ekspresi Momoi yang tidak pernah dia tunjukkan di sekolah….)
(Tapi mana yang akan Momoi pilih?)
Momoi telah berulang kali mengeluarkan dan mengembalikan novel ringan sejak beberapa waktu yang lalu.
Akhirnya-
"Ah!" (Momoi)
Momoi membuat suara seolah-olah dia telah menemukan sesuatu.
"Apa yang kamu temukan?" (Kaito)
(….eh?)
"Aku akan meminjam ini! Kalau begitu ini sudah larut, jadi aku akan kembali ke kamarku! Selamat malam!" (Momoi)
Momoi dengan cepat meninggalkan kamarku dengan membawa banyak novel ringan dengan judul tertentu.
(Aku hanya akan meminjamkan satu jilid, tapi dia mengambil semua jilid…?)
(Tidak lebih dari itu…apakah dia benar-benar akan membacanya…?)
3
TLN: (POV Momoi)
"Aku berhasil….!" (Momoi)
Ketika aku kembali ke kamarku, aaku melompat ke tempat tidur.
Aku sebenarnya menyesali tindakanku yang sebelumnya….
Aku turun dari tempat tidur sedikit dan melihat buku yang kupinjam darinya.
Di sampulnya ada judul– "Dia terlalu tertarik dengan eroge yang aku miliki"
Ketika aku melihat sampulnya, aku tahu apa yang harusku dapatkan.
Itu karena orang seperti ku tidak akan pernah bisa membeli buku ini.
Aku tidak punya keberanian untuk membeli ini karena kata "eroge" di judulnya.
Namun umi-kun sangat merekomendasikan novel ini di blognya, jadi aku harus membacanya.
Jika aku tahu dia memiliki buku ini di rak bukunya, aku akan menyelinap masuk ke kamarnya dan meminjamnya tanpa bertanya ...
TLN: aroma aroma.
Dia mungkin hanya bermaksud meminjamkanku satu buku, tapi sepertinya aku hanya punya satu kesempatan untuk memilih, jadi aku mengambil semua volumenya…
Apa yang harus ku lakukan…
Aku ingat ekspresinya dari sebelumnya–
—dia memiliki wajah yang benar-benar jijik….
Bagaimana aku harus menunjukkan wajahku kepadanya besok ...
Aku sangat malu karena, aku telah kembali ke kepribadian saat sekolah menengahku sehingga aku tidak bisa tidur sepanjang malam–
0 Komentar
Stay with Liscia Novel #Romcom