Chapter 12
Air, Minyak dan panci
Translate by : Kuma
Edit by :
Hasilnya, nilai bahasa Inggris ku meningkat dari tahun kemarin
Mapel lain normal, tapi aku senang pada kemampuan bahasa Inggris ku
Mau gak mau aku terkesan dengan perubahan nilai hanya dengan satu
cara belajar. Aku selalu memiliki cara berpikir yang keliru, aku ingin
berterimakasih pada Arina yang telah membantuku.
Lorong penuh dengan orang – orang, aku penasaran dan melihat kearah
nilai yang ditempel.
20 siswa ter atas di urutkan berdasarkan ranking. Dan Arina berada
pada posisi ke 4. Seberapa pintar dia?
Ranking pertama ialah Niwatani Tsuru
Niwatani Tsuru terkenal sebagai gadis misterius. Arina terkenal
dengan cara yang buruk, tapi Tsuru dikenal akan talentanya. Namanya sendiri
terkesan kuno, tapi dia terlihat seperti gyaru. Aku tidak tahu menahu tentang
gyaru, jadi aku gak mengerti. ( TL note : sudah pasti tau
dong ap aitu gyaru…)
Aku gak pernah ngobrol dengannya
Intinya , itu bukan urusanku
Aku menggunakan waktu istirahat untuk mengunjungi Akakusa – Sensei
Aku akan mengatakannya lagi, Akakusa – Sensei cantik, dia tidak
hanya popular di kalangan guru, tapi juga di kalangan para siswa.
“ hello Sensei.”
“ ara, ada apa , Sui.?”
Suara indah mu membuatku senang
“ saya disini membicarakan tentang Arina.”
“ aku mengerti, apakah kau sadar perubahan akan dirinya.?”
“ ya, mau tak mau saya merasa sesuatu telah berubah. Pada awalnya
dia menolakku lagi dan lagi, tapi belakangan ini jumlah kami mengobrol
meningkat. Anehnya dia gak banyak bicara, kan .?”
“ ya, senang mendengar kau telah membuat kemajuan, teruskan kerja
bagusmu.”
“ tentu saja, tapi sensei.”
“ apa.?”
Aku menanyakan pertanyaan yang membuatku penasaran
“ bisakah sensei memberitahuku kapan dan dalam keadaan apa kegiatan
ini tidak diperlukan lagi.?”
Aku ingin menanyakannnya hal ini
Aku tidak tahu ini akan berakhir dimana, “ rehabilitasi Arina.”
Adalah tugas yang abstrack. ( TL Note: abstrak = kurang
jelas.). pada akhirnya hal ini akan menyebabkan kelalaian dan kebingungan
pada Arina. Dia bahkan tidak akan bisa menjawab mengapa dia disini.
Jika kau tidak membuat rencana yang matang apapun yang terjadi,
pada akhirnya akan runtuh. Aktivitas klub biasanya punya kompetisi dan tujuan
lain, dan punya tujuan yang realistis.
Mungkin apa yang kami lakukan disini hanya untuk menghabiskan
waktu. Kami mungkin meninggalkan tujuan awal keberadaan kita. Mau tak mau aku
merasa kami berkumpul hanya untuk mendapatkan sesuatu.
“ jujur , aku hanya menggunakan penilaianku sendiri.”
“ itu akan bermasalah, tanpa tujuan yang jelas saya mungkin
lmelanjutkan hal yang tidak berguna pada Arina tanpa dia sadari. Saya tidak
ingin hal itu terjadi, dan juga saya tidak ingin membuang waktunya.”
Aku menyesal mengatakannya dengan keras. Akakusa – sensei terlihat
bermasalah! Apa yang telah kulakukan…
“ maaf, permintaan ku adalah agar Arina – san bersahabat dengan
mu.”
Tidak apa- apa
Seperti memintaku menjadi sombong dan egois. Aku tidak ingin
mengacaukan hubungan orang lain, dan
konyol membiarkannya melakukan nya padahal mereka tidak mau.
Sangat jengkel mengatakan ,” kau gak punya teman, ayo kita buat.”
Arina akan merasa demikian
Mengapa aku harus mengasihani, katamu. Terlalu arogan memperlakukan
orang seperti itu
“ sensei saya tidak setuju, atau apakah sensei sedang mencoba
secara tidak langsung ingin memberitahuku seusatu.?
sensei berkata “tidak”
dengan suara gemetar. Pasti terjadi sesuatu.
Aku ingin mendengar semuanya, aku yakin pasti masalah yang dia
hadapi besar. Tapi aku juga tahu kalau hal itu bukanlah hal yang bisa kucampuri
sesuka hati.
Aku tidak punya hak untuk melakukannya, sedari awal aku sudah tahu.
“ okay. Saya akan membantu Arina semaksimal mungkin.”
“ terimakasih, sungguh terimakasih.”
( TL note: disini saya menggunakan kata “ saya”
daripada “ aku” Ketika MC bicara dengan Sensei tujuannya biar kesan nya si MC
sopan sama sensei nya).
Ketika aku Kembali ke kelas, aku gak tahu apa yang terjadi, tapi
aku menyadari jauh didalam lubuk hatiku, aku merasa kalah. Bukannya aku ingin
bersaing dengan Akakusa – Sensei. Tapi aku merasa kalah.
Aku pergi ke tempat duduk Makoto
“ hey Makoto. Gimana perasaan mu saat kau bilang, “ aku akan
menjadikan mu teman.” Pada orang yang gak punya teman.?”
“ kau selalu tiba – tiba.”
“ maaf, jadi menurutmu gimana.?
“ bukankah hal itu akan membuatnya merasa buruk.? Aku merasa aku
gak sopan. Hanya pendapat ku saja. Aku yakin ada beberapa yang akan menerimanya
dengan senang hati.
“ yep. Aku tahu.”
“ ada apa?”
“ gak ada. Aku hanya penasaran apakah aku waras.”
Makoto memiringkan kepalanya. Yah mau gimana lagi. Jika aku ditanya
begituan juga, aku pasti berpikir pasti ada maksud tersembunyi.
UTS telah selesai, jadi kami akan beraksi Kembali hari ini, tapi
aku gak tahu apakah Arina bakalan datang. Aku punya firasat kalo dia bakalan
pergi entah kemana sehabis UTS.
Kalau begitu, akan butuh waktu buat meyakinkannya, tapi aku ingin
Arina datang apapun yang terjadi, tapi kalau dia gak suka, mungkin gak perlu dia
bakalan kesal daripada berterimakasih
Sepulang sekolah aku berhenti di Stand Consession sebelum ke Rose
Garden
Aku memikirkan satu hal. Roti Krim
Tapi roti nya memang bagus, dan rotinya banyak peminatnya kuncinya
adalah kecepatan dalam mencapai kemenangan. Aku menghafalnya, makanya aku pergi
ke stand dengan kecepatan kilat.
Tapi toko itu sudah berubah menjadi medan perang. Anggota klub Wanita
tampak seperti tantara yang keluar dari parit dan berlari kearah markas musuh,
memegang uang masing – masing dan antri di kasir. Itu sebabnya paman jam harus segera
berubah. Jauh lebih baik daripada membuat makhluk anko ( TL note : Once again, I have no idea what kind of reference this
is, if someone knows, let me know, だからさっさとジャムおじさんはここに転職すべきなんだ。あんこのクリーチャーを作るよりはだいぶマシだ. Ada yang bisa ngasih tau artinya atau maksudnya apa?)
Itulah kenapa aku harus mendapatkannya. Aku hampir tidak bisa melihat
roti lagi, aku yakin para gadis itu akan memperlakukan ku seperti monster penganiaya,
tapi aku tetap berjuang, aku ingin mendapatkannya, hanya ini yang bisa ku lakukan.
“ hey Kau!.”
Kupikir itu polisi, karena nada suaranya, jadi aku segera menarik
tangan ku kebelakang dan berdiri tegak
Seorang gadis sekolah yang memerah berdiri di depan ku
“ hey! Kau menyentuh ku lagi.!”
“ yang ku sentuh adalah roti. Ini adalah sekumpulan karbohidrat yang
disukai orang Jepang. Aku tidak melakukan apapun. Itu benar, maafkan aku.”
“ yah , tidak masalah jika memang gak sengaja, ah, itu kau Sasaki.”
“ eh”
“ aku sekelas dengan mu, kalau dipikir - pikir, kita gak pernah ngobrol ya.”
Niwatani Tsuru, orang paling pintar di Angkatan kami ada disini
( TL note : Yup, mungkin heroine baru)
Note:
End of ch 12.
Kuma desu yo….
Seperti biasa jika ada kalimat atau kata yang kurang di mengerti atau
kurang tepat mohon komentarnya.
See you next chapter 😊
Sebelumnya | Index | Selanjutnya
0 Komentar
Stay with Liscia Novel #Romcom