Ketika aku kembali ke ruanganku, aku entah bagaimana melepas
sepatuku dan menaruh Tachibana di atas kursi di ruang tamu.
Aku mengambil beberapa napas dalam untuk menenangkan napasku
yang terengah-engah.
Laki-laki yang memeluk perempuan tanpa lelah benar-benar
menakjubkan.
Aku menerima sepatu Tachibana dan menaruh mereka di depan
pintu, lalu kembali lagi keruang tamu.
Tachibana mengusap tubuhnya yang basah dengan handuk sambil
menunjukkan wajah minta maaf.
“...Aku malu, tapi aku takut petir.”
“Yah, kau tidak bisa menghindarinya dan ketakutan. Ketakutan
dengan kecoak juga membuat masalah untuk hidup sendirian.
“...Sekali lagi, aku menyebabkan masalah bagi Kusuba-san”
“Tak apa, kau bisa membuat karinya saja”
“...Terima kasih"
Setelahnya, aku memakan kari yang Tachibana buat, ketika dia
duduk di hadapanku.
Setelah semuanya terjadi, panas dari tubuh Tachibana sama
sekali tidak meninggalkan tanganku.
Jantungku berdetak kencang, saat aku mengingat tubuh mungil
Tachibana di tanganku.
(TN: Saya iri, ahhhhhhhhh)
Aku tidak bisa menghilangkan perasaan itu.
Tolong bergaullah
dengannya
Suara Susami menggema di kepalaku.
Aku tidak peduli
bagaimana caramu melakukannya
Itu berbeda.
Ini bukanlah urusanku.
“...Kusuba-san”
“Ya?”
“...Apakah kau sebenci itu untuk berteman denganku?”
“...Tidak, itu bukanlah masalahnya”
Ah, sial...
Kelihatannya, Susami mengatakan sesuatu lebih dari apa yang
seharusnya.
“...Aku pernah berkata kalau kau tidak perlu memastikan
hubungan kita”
“...”
“Tapi aku ingin berteman denganmu.”
Tachibana mengangkat wajahnya dan melihat kearah mataku.
Itu adalah wajah yang serius, dia tidak menipu ataupun
bercanda denganku.
“Apakah aku mengganggumu?”
Menggangu?
Aku hanya takut.
Jika aku berteman dan bergaul denganmu, aku akan
dibenci oleh orang disekitar.
Aku mengetahuinya, jadi aku tetap berlari menjauh sedari
awal.
Untuk berteman, untuk bergaul dengan orang lain, untuk
bersosialisasi bukanlah sesuatu yang orang sepertiku dapat lakukan.
Aku sudah menyerah karena aku tidak dapat melakukannya.
Tapi aku tidak ingin mengatakan tidak.
Aku tidak akan dibenci, tapi...
Tidak...
Meski jika aku dibenci oleh semua orang...
“Aku ingin menjadi temanmu.”
“...Benarkah?”
“Ya, aku akan.”
Kau ingin berteman denganku.
Sangatlah tidak mungkin aku tidak senang saat ini.
Dan itu tidak penting jika kau merupakan perempuan cantik
ataupun tidak.
Aku hanya senang menerimanya sebagai diriku sendiri.
“Yah... meski kita sekarang berteman, itu tidak benar-benar
mengubah apapun.”
“...Itu benar”
“Apakah begitu?”
“Aku tidak berpikir begitu.”
“Kau adalah yang memintaku menjadi temanmu.”
“Mungkin kita tidak perlu menjadi teman sama sekali?”
“Hey, ayolah”
Tachibana dan aku tetawa terbahak-bahak.
Jadi itu bukanlah pilihan buruk sama sekali.
Kelihatannya aku telah membuat teman.
<<>><<>><<>><<>>-:<>:-<<>><<>><<>><<>>
Silahkan upvote agar saya tetap semangat buat update chapter baru.
Terimakasih udah baca.
~Alfa~
<<>><<>><<>><<>>-:<>:-<<>><<>><<>><<>>
Sebelumnya | Daftar isi |
0 Komentar
Stay with Liscia Novel #Romcom