“Ngomong-ngomong... aku lupa untuk membeli Barusan sebagai
ganti milikmu.”
“Tidak, tidak. Itu tak apa. Aku tidak menggunakannya
bagaimanapun juga.”
“Kalau begitu aku akan menebusnya dengan sesuatu yang lain.”
“Apa ‘sesuatu yang lain’ itu”
“Aku akan memikirkannya.”
Tachibana berbicara kepadaku ketika dia sedang memasak.
Aku menjadi lebih dan lebih bersemangat saat aku tidak di
beritahu apa yang dia masak.
“Tetap saja, bagaimana bisa kau memasuki kamar laki-laki
dengan sangat santai? Apa kau tidak takut?”
Itu adalah topik yang tidak ingin kubicarakan.
Walaupun begitu, aku tidak bisa hanya tetap diam.
“Jika itu setiap anak laki-laki, itu iya. Tapi tidak ketika
itu Kusuba-san.”
“Hey, apa maksudnya itu?”
Apakah aku bukan anak laki-laki normal?
“Ada resiko jika sesuatu terjadi. Tapi beberapa orang tidak
mengerti hal itu dan melakukan sesuatu yang bodoh. Tapi Kusuba-san tidaklah
seperti itu.”
“...oh”
Aku merasa kalau aku tidak bisa bernapas dengan baik.
Apakah aku baru saja dipuji?
Ayo anggap saja itu sebagai “Kepercayaan” untuk saat ini.
“Tapi kau adalah seorang perempuan cantik, bukankah lebih
baik jika kau sedikit berhati-hati.”
Tanpa sengaja, pemikiranku yang sebenarnya keluar.
Tachibana tidak terlihat jijik seperti apa yang kupikir akan
dia lakukan, daripada itu, dia kelihatannya tidak memperdulikannya.
Mungkin pujian semacam itu biasa baginya.
“Dalam situasi seperti itu, aku akan mengambil sikap
pertahanan tergantung situasinya. Tapi sekarang bukan waktu untuk
melakukannya.”
“...Aku mengerti.”
Respon simpel yang luar biasa.
Seperti yang diduga, dia adalah gadis berusia 16 tahun, jadi
dia mungkin sudah bersiap dengan sesuatu semacam itu.
“Hmm...Makanan yang banyak.”
Ketika melihat ke arah masakan buatan Tachibana, aku tidak senang
ataupun terkejut dengan jumlah makanannya.
“Aku membuatnya agar itu dapat disimpan, jadi aku memasaknya cukup banyak.”
“Oh... ide bagus.”
“itu akan basi setelah 3 hari, kau mungkin akan
menghabiskannya sebelum kau mulai bosan memakannya.”
Saat dia selesai berbicara, Tachibana menyingkirkan panci
penggorengan dan mulai menaruh hidangan di piring.
Kami menggunakan semua tempat penyaji untuk menaruh makanan
karena hidangannya sangat banyak.
“Selesai.”
Aroma yang akan membuatmu lapar datang dari hidangan yang di
tempatkan disini.
Mereka terlihat benar-benar bagus.
“Daging ham, kari sayuran goreng dan ayam Negimayo.”
“Oh... itu terlihat benar-benar bagus.”
Saat aku mengatakannya, tangan Tachibana menjulur ke
pinggangnya saat dia sedikit membusungkan dadanya.
Tidak perlu dikatakan lagi, itu benar-benar sangat indah dan
lucu.
Ngomong-ngomong, nasinya, di hangatkan di dalam microwave.
Kami berdua duduk saling berhadapan dan secara bersamaan
menepuk tangan kami.
“”Itadakimasu””
Yah...
Makanannya sangat enak.
Aku akan mengatakan kalau itu terasa enak dengan nasi, tapi
sumpitku tidak dapat berhenti, khususnya untuk ayam Negimayo-nya.
“ini benar-benar lezat.”
Tachibana terlihat benar-benar senang.
Sejujurnya, bahkan akupun cukup puas.
Untuk memakan makanan ini lagi, aku akan membakar Barusan
sebanyak yang aku bisa.
“Hmm... aku bertanya-tanya apakah kecoak itu akan keluar
lagi...”
“...?”
Tachibana, tentu saja, mempunyai ekspresi aneh di wajahnya.
<<>><<>><<>><<>>-:<>:-<<>><<>><<>><<>>
Terimakasih udah
baca.
~Alfa~
<<>><<>><<>><<>>-:<>:-<<>><<>><<>><<>>
0 Komentar
Stay with Liscia Novel #Romcom