How to Keep a Distance form a Beautiful Girl Vol 1 chapter 2-6

 

"Seseorang yang mengubah pola pikirnya"

Penerjemah : Alfa
Diedit : Alfa

“Eh? Bertetangga?!”

Itu adalah saat makan siang di hari berikutnya.

Saat aku membicarakan tentang insiden kemarin ke Kyoya, dia berteriak dengan suara memuakkan.

“Idiot, Untuk apa kau berteriak?”

“Huh? Ah, maaf”

“Geez...”

Untungnya, tak ada seorangpun mendengar kata-kata yang diteriakkan oleh Kyoya. Kupikir ada seseorang yang melihat kesini, tapi dia hanya menatap dan tidak terlihat tertarik.

Apakah ini ide bagus untuk memberitahu Kyoya..?

Aku merasa kalau aku seharusnya tidak perlu memberitahunya...

“Bukan bersebelahan, tapi membelakangi. Apartemen itu punya bangunan lagi di belakang yang terpisah dengan pagar. Kupikir kau bisa dengan mudah melaluinya menggunakan pintu belakang.”

“Apartemen yang sama? Bagaimana kamu menyadarinya?”

“Pintu masuknya berbeda untuk setiap bangunan. Punyaku berada di selatan, lalu bangunan Tachibana di utara. Dan kau dapat pergi menuju sekolah hanya dengan berjalan lurus.

“Kamu memakai jalan yang berbeda untuk pergi ke sekolah? Aku mengerti sekarang...”

“Mungkin kerena itu. Pemandian publik berada di selatan. Jadi, jalan kembali telah tertutup.”

“Haaaa...”

Kyoya terlihat sangat terkesan.

Tapi itu dengan cepat menjadi seringai nakal.

“Jadi... Dengan kata lain, masih ada kemungkinan untukmu bersama dengan Tachibana-san, ya kan?”

Kyoya berbisik padaku, saat dia mendekat dan bahu kami saling bersentuhan satu sama lain.

Sentuhannya masih sama seperti biasanya.

Dan dia masih belum menyerah...?

“Tidak, tidak ada kemungkinan semacam itu. Aku tidak akan melakukan sesuatu seperti itu”

“Jangan bohong. Jika itu benar, kenapa kau menceritakan kisah ini terlebih dahulu?”

“Uhh...”

Melihatku berupaya mencari jawaban, Kyoya memeriksaku dengan tatapan yang tidak menyenangan yang tampak dapat melihat melalui apa saja.

“Yah, Ren, Aku tidak berpikir kau punya kepribadian yang buruk,” dia berkata. “Tachibana-san bersyukur untukmu jadi jangan terlalu memikirkan tentang itu.”

“Hubungan yang baik itu sudah lama hilang.” Aku menjawab. “Jangan tetap mengungkit-ungit cerita itu.”

“Satu-satunya hal yang hilang hanyalah hubungan yang menyangkut kebaikan, bukan begitu? Perasaan seseorang yang telah berubah tidak akan menghilang terlalu cepat.”

Kyoya menjawab ucapanku dengan senyum yang menyilaukan terlihat ingin membuatku marah.

Dia bicara seperti dia mengerti.

Untuk memberikanku harapan yang tak berguna, apa yang orang ini coba lakukan?

“Ren, ini mimpiku, untuk pergi kencan ganda bersama denganmu.”

“...Jika kau serius, itu sangat menjijikkan.”

“Aku tidak bercanda! Aku serius!”

“Jika begitu, tetaplah bermimpi. Itu tak akan pernah menjadi kenyataan bahkan selama sisa hidupmu.”

“Oh? Tetap perhatikan, aku akan benar-benar membuatnya terjadi.” Kyoya tertawa sembarangan.

Jadi... Pria ini adalah seorang idiot bagaimanapun juga.

Tampaknya itu percuma tak peduli apapun yang kukatakan.

“Tapi, itu akan bagus jika Ren lebih dekat dengan Tachibana-san, ya kan?”

Mendengar kata-katanya, seketika aku memikirkan wajah Tachibana.

Wajah yang sangat cantik dan sempurna...

Ekspresinya yang terlihat sangat menikmati ketika memakan sushi...

Wajah ingin tahu, ketika dia memiringkan kepalanya kesamping...

Tanpa diragukan lagi segalanya tentang Tachibana sangat cantik.

Aku bertanya-tanya apakah ada seseorang yang akan berkata kalau dia tidak mau lebih dekat dengan Tachibana.

“...”

“Lihat, kamu bahkan tidak dapat menyangkalnya.”

“Tidak... Maksudku... Aku hanya sedang pusing...”

“Benarkah?”

Aku tidak suka sikap memaksa Kyoya.

Tida, aku tidak.

Aku bukanlah orang semacam kau yang dapat berhadapan dengan orang lain sepertimu.

Ekspetasi ketika mendekati mereka, lalu kamu gagal dan membenci dirimu sendiri.

Itu adalah pola yang biasa.

Tapi aku tidak bisa mengatasi tekanan yang datang kepadaku karena lawanku, jadi aku menyerah.

“Yah... Aku tidak akan memaksamu terlalu jauh. Jika kau tidak mau lebih dekat dengannya, kamu bisa menyerah.”

“...Benarkah?”

“Ya tapi jika kamu mau lebih dekat dengan Tachibana-san, aku akan mendukungmu dengan sekuat tenagaku dan membantumu.” Koya mengatakannya ketika memberiku acungan jempol.

Pada saat itu, bel sekolah berbunyi dan istirahatpun berakhir.

Kyoya berdiri dan kembali ke tempat duduknya.

“Pria yang egois...”                                                                                                                             

Tapi jika dia tidak seperti itu aku mungkin tidak akan pernah berteman dengannya.

 

<<>><<>><<>><<>>-:<>:-<<>><<>><<>><<>>

Kalau ada kesalahan translate silahkan bilang di komen.

Terimakasih udah baca.

 

~Alfa~

<<>><<>><<>><<>>-:<>:-<<>><<>><<>><<>>

Sebelumnya | Daftar isi | Selanjutnya

Posting Komentar

0 Komentar