About the Reckless Girl Vol.1 chapter 1-4

 

"Gadis sembrono dan menjanjikan, lebih sulit dibanding tes manapun (4)"

Penerjemah : Alfa
Diedit : Alfa

[Awal hubungan diantara kami berdua]

Seminggu telah berlalu sejak insiden perginya kue Anya.

Aku pergi ke sekolah intensif beberapa kali setelahnya, tapi aku tidak pernah dapat berbicara dengannya. Jika aku mencoba mengajaknya berbicara, dia hanya akan lari dariku. Meski begitu dia tetap terus-menerus memelototiku. Dia selalu memberiku tatapan mematikan, dan setiap kali aku mencoba berbicara agar dapat berbaikan dengannya, dia hanya akan pergi dan berlari seketika. Seperti hewan liar yang terluka, Anya mencoba untuk mengancamku. Meskipun begitu, selayaknya hewan liar yang terluka, dia juga sangat menjengkelkan.

Kemana perginya gadis keren yang selalu memiliki sikap selayaknya es itu menghilang...?

Itu adalah hari dimana cuacanya sedikit hangat.

Saat aku meninggalkan sekolah intensif untuk pulang kerumah, aku menemukan Anya sedang bersembunyi dibalik pohon seberang jalan. Aku bertanya-tanya apa yang sedang dia lakukan, tapi dia kelihatannya mencoba mengejarku dengan bersembunyi di belakangku.

Dia membuntutiku...                                           

Dia menyembunyikan tubuhnya dibalik pepohonan dan bangunan lalu mengawasiku dengan tajam, hanya tetap memperlihatkan wajahnya saja. Dan setiap kali aku berbelok, dia akan berlari mengejarku dengan langkah yang tergesa-gesa, mencoba dengan sebaik mungkin untuk tidak kehilangan jejakku. Dan setiap kali aku berbalik arah, aku akan selalu dapat melihat dirinya tepat dibelakangku.

“...Apa yang sebenarnya dia coba lakukan?”

Dia memberiku tatapan membunuh kearah punggungku saat dia membuntutiku.

Aku menaiki kereta untuk pulang kerumahku. Kupikir kalau dia tidak akan mengikutiku di kereta, tapi ternyata aku salah. Seorang anak kecil berusia tujuh tahun sedang membeberkan koran di dalam kereta. Dia mungkin terinspirasi dari novel yang dia baca. Dia menyembunyikan wajahnya dan melihat kearahku.

Aku yakin kalau dia tidak akan menaiki kereta dan mengikutiku. Tapi ekspetasiku hancur dengan mudahnya. Tapi jika aku turun dari kereta di stasiun yang tidak dekat dengan rumahnya, itu akan menyebabkan dia terlambat pulang kerumahnya.

Saat ini matahari sudah akan terbenam.

Aku tidak punya pilihan lain selain keluar dari stasiun dan menghampirinya setidaknya sekali. Dia membawa koran yang lebar di tangannya, jadi aku tidak akan kehilangan dirinya.

“...Apa yang sedang kaulakukan Anya?”

“Fueh...”

Ketika aku menghampirinya dan memanggilnya secara mendadak, di tampak seperti burung merpati yang terkena ketapel.

“Anya, sayang, apa yang kau lakukan dengan membuntutiku...?”

“Geez! Aku ketahuan!”

“..........”

...Apakah dia sebenarnya bodoh?

Aku tidak dapat menghubungkan kesinambungan antara gadis serius, tenang, dan pendiam yang kulihat di sekolah intensif dan gadis gila yang kulihat beberapa hari yang lalu. Aku pikir dia adalah gadis berkepala dingin, seorang gadis pintar, tapi aku merasa... kalau selama ini aku telah ditipu.

Aku menggaruk kepalaku tanpa sadar.

“Uh... apa yang sedang kau lakukan? Anya?”

“Mengamati musuh!”

“..........”

Suaranya menggema dengan tenaga yang cukup kuat terpancar dari dalam dirinya.

“Mengamati musuh...?”

“Ya! Aku tidak akan membiarkanmu mengalahkanku lagi! Aku selalu menjadi yang terbaik sejauh ini...! kau merupakan alasan aku kehilangan kueku! Aku tak akan pernah memaafkanmu! Ingat baik-baik! Aku adalah orang yang akan mengalahkanmu!”

Anya menaruh tangannya di pinggang sambil menunjuk kearahku, selayaknya dia mencoba ubtuk terlihat keren, dan mulai berbicara seperti tokoh antagonis kartun.

“Siapa namamu?”

“...Zeke”

Ya! Aku Anya! Jangan melupakannya!”

...itu berarti selama ini namaku tidak pernah diingat olehnya sebelumnya.

“Jika aku menang, kue itu akan menjadi milikku! Sampai itu terjadi, simpan itu untuk dirimu sendiri...!”

“Tidak, itu akan membusuk jika seperti itu... aku harus memakannya secepat mungkin...”

Aku pikir sebaiknya aku tidak mengatakan kalau aku telah memakannya dengan keluargaku. Itu akan menyentuh sisi sensitifnya dan membuatnya lebih marah lagi. Aku tidak ingin terjerat lebih jauh dengannya sama sekali.

“Aku tidak bisa kalah! Aku tidak ingin kalah! Tak akan pernah...!”

Dia berapi-api. Panas terpancar darinya, seorang wanita yang dulunya menjadi bahan tertawaan sebagai wanita es. Kemana perginya hawa dingin dari gadis pintar beberapa hari yang lalu?

“...Jadi? apa yang kau lakukan dengan mengikutiku? Jika kau ingin menang melawanku, kau seharusnya akan memanfaatkan waktumu dengan belajar."

“Tidak, aku sedang mencoba untuk menemukan kelemahanmu! Tidak kah kau menyadarinya? Kau idiot!”

“..........”

Aku ingin membalikkan kata-kata itu kepadanya. Tidak mungkin kau bisa menemukan kelemahan seseorang dalam bidang akademis hanya dengan mengikutinya. Meski jika kau tau kelemahan mereka, bagaimana kau dapat menggunakannya untuk mempengaruhi hasil belajarmu...?

“...Oke, kau sebaiknya pulang sekarang. Lihat, jika kau menyia-nyiakan waktumu, matahari akan terbenam dan akan menjadi gelap, mengerti?”

Matahari merah mencoba bersembunyi dibalik bangunan, mengubah lagit menjadi merah cerah. Jika sebentar lagi langit merah kehilangan warnanya, malam gelap akan segera muncul. Itu bukanlah ide yang bagus untuk anak perempuan berusia tujuh tahununtuk berjalan di luar sendirian dalam keadaan seperti itu. Jika aku dapat mendapatkan kereta menuju pemerhentian di dekat rumahku utuk pulang  sekarang, masih ada sedikit harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Kita perlu membuat gadis ini pulang kerumahnya, jangan biarkan dia terlibat sesuatu yang konyol seperti dibuntuti seseorang.

“Itu baik-baik saja.”

Saat aku tengah berpikir, dia menaruh tangannya di pinggangnya lalu berseru dengan membusungkan dadanya.

“Ya?”

Apa yang baik-baik saja saat ini?

“Karena ini merupakan stasiun terdekat kerumahku juga! Sungguh kebetulan!”

“..........”

Mengejutkannya, rumahnya dan rumahku tampaknya berada di area yang sama. Malahan arah dari stasiun menuju ke arah rumah kami juga sama. Lalu rumahku dan Anya ternyata juga lebih dekat daripada yang kubayangkan. Hanya sepuluh menit perjalanan menuju rumah kami.

“Aku akan mengambil kueku cepat atau lambat!” dan dengan begitu, dia pergi. Itu benar-benar bukan milikmu... dan aku juga telah memakan kuenya...

Dengan menghela nafas, aku berjalan sendirian dibawah langit redup dimana bintang-bintang mulai bermunculan.

Ini adalah hari dimana pacarku dan diriku memulai hubungan busuk kami.

<<>><<>><<>><<>>-:<>:-<<>><<>><<>><<>>

Kalau ada kesalahan translate silahkan bilang di komen.

Terimakasih udah baca.

~Alfa~

<<>><<>><<>><<>>-:<>:-<<>><<>><<>><<>>

Sebelumnya | Daftar isi | Selanjutnya

Posting Komentar

0 Komentar