Perang penentuan
melawan pasukan Kerajaan Haurelia akhirnya berakhir dengan kemenangan pasukan
Antrim melalui pertarungan yang sangat sengit. Seluruh prajurit bersorak
gembira yang sampai-sampai dapat mengguncang daratan.
Namun, sosok dari
Viscount Antrim, Baldr yang seharusnya merespon sorakan itu tidak ditemukan
diantara mereka.
Ibunya, Maggot yang
bertarung dengan hebat bahkan dengan kondisi hamil tua telah rubuh setelah lega
atas kemenangan. Dan kemudian saat ini dia dibawa pergi ke tempat persalinan.
Baldr sangat terguncang karena
situasi darurat yang tak disangka-sangka.
Bahkan dengan pengetahuan cheat dari
kehidupan Baldr sebelumnya sebagai Oka Masaharu, tak terdapat pengetahuan yang
detail mengenai persalinan. Paling baik hanya ada terdapat pengetahuan mengenai
sterilisasi dan semacamnya.
“B-b-b-b-bidan, panggil bidan ke
sini!”
“T-t-tapi, seluruh penduduk telah
dievakuasi dari sini kan?”
“K-kau benar! Sekarang apa!”
Bahkan Alford yang sudah memiliki
seorang putri yaitu Silk benar-benar tidak berguna, dia hanya dapat bergerak
kebingungan. Tak peduli di dunia manapun, pria yang berguna ketika ada
persalinan hanyalah seorang dokter.
Dan sialnya, seluruh dokter yang
menemani prajurit disini tak memiliki pengalaman mengenai persalinan. Normalnya
tugas mereka adalah untuk mengobati prajurit yang terluka, jadi mereka tak
dapat disalahkan.
Baldr sangat kebingungan dan apabila
ada yang melihatnya saat ini, mereka pasti akan mempertanyakan apakah dia
benar-benar pahlawan dari medan perang ini. Dia dan yang lainnya bergegas
menuju Kastil Gawain dengan panik.
“Apa yang harus dilakukan? Apa yang
harus dilakukan.....”
Baldr benar-benar putus asa,
sosoknya yang gagah dan mengesankan di medan perang terasa sepenuhnya adalah
kebohongan. Maggot mengomel padanya.
“Jangan membuat keributan kayak
gitu, itu menganggu! Oi kalian para menantu!”
“Ya-!”
Seillune dan gadis lainnya langsung menjawab. Mari rahasiakan hanya untuk
orang-orang disini saja yang tau kalau Silk juga bergabung dengan mereka.
“Pikirkan ini sebagai latihan bagi kalian di masa depan dan cepat bantu!
Dan kalian para pria, KELUAR! Juga bawakan air rebusan dan siapkan beberapa
kain bersih!”
“Roger-!”
Baldr langsung bergegas keluar kastil dengan kecepatan yang tak kalah dari
godspeednya Maggot. Melihat itu, bawahan Baldr, Brooks berpikir kalau ia benar-benar tak dapat memahami
bagaimana ia melakukan itu.
──Sudah cukup.
“Flame Bomb!”
Baldr merapalkan sihir api ke dalam
sumur air, dan kemudian ia melemparan ember ke dalam sumur dan menarik air
mendidih dan menuangkannya kedalam baskom. Baldr kemudian mengangkat baskom itu
dengan kedua tangannya dan berbalik lalu melesat ke tempat Maggot berada.
Sayangnya ketika ia kembali, Maggot tengah berganti pakaian menggunakan pakaian persalinan yang longgar.
“Aku telah merebus air, ibu!”
“Aku sudah mengaatakan kalau para
pria keluar, kau sia-!”
Dengan kecepatan yang tak terduga dari wanita yang air ketubannya hampir
pecah dan hampir melahirkan, dia dengan sangat hebat mendarat tiga serangan
langsung pada selangkangan, perut* dan hidung Baldr.
[TL: Sebenarnya ini dalam bahasa inggrisnya diketik “solar plexus” tapi
saya ga tau artinya, jadi saya ketik perut karena saat saya cek di google,
solar plexus terdapat dibagian perut.]
“.....K-keren....”
Brooks secara refleks langsung melindungi selangkangannya dan berbalik
setelah melihat combo lightning speed itu.
Dia bersumpah dalam hatinya kalau ia tak akan pernah membuat Maggot marah.
“Bawa pergi si idiot ini dan berikan
air panas itu! Seillune, berdiri di depan pintu jadi para pria tak akan masuk
sesuka mereka!”
“Y-yhaaa!”
Mengikuti perintah itu, para wanita
dengan tanpa segan mengusir Baldr yang masih meringis kesakitan keluar dari ruangan. Mereka sudah berubah menjadi prajurit yang memberikan kesetiaan mereka
pada ibu mertua masa depan mereka.
“Bayi ini akan jadi adik laki-laki
atau perempuan ipar kalian. Jadi lakukan dengan sepenuh hati!”
“Adik ipar laki-laki....”
“Adik ipar perempuan....”
Selain Agatha, tiga gadis, Seillune,
Selina, dan Silk yang merupakan anak tunggal ataupun anak termuda di keluarga
mereka. Jadi mereka tak memiliki adik.
Adik pertama mereka akan lahir,
terlebih lagi bayi itu akan menjadi saudara kandung Baldr. Tak ada yang akan menyalahkan
mereka kalau mereka sangat tegang.
“Kami akan lakukan yang terbaik!”
*
“S-sampai aku dapat melihat wajah
adik perempuanku...”
“Cukup! Kau sudah bekerja sangat
keras, jadi beristirahatlah!”
Entah kenapa Baldr terlihat yakin
sekali kalau bayi perempuan lah yang akan lahir. Brooks khawatir kalau
keinginannya itu tidak terkabul.
*
Persalinan lebih sulit daripada yang
diduga. Mungkin itu karena Maggot sudah tidak muda lagi, atau mungkin karena
kenekatannya untuk bertarung di medan perang ketika sedang hamil tua.
Agar dapat cepat membawa dokter dan
bidan yang berspesialisasi dibidang ini, satu skuad kavaleri dikerahkan menuju
lokasi evakuasi, tapi tak peduli secepat apa mereka, perjalanan menuju ke sana
akan memakan waktu lebih dari satu setengah hari.
Seorang amatir seperi Seillune dan
para gadis lainnya tak dapat menilai penyebab kesulitan dari persalinan Maggot
apakah karena kondisi Maggot itu sendiri atau karena bayinya mengalami
persalinan sungsang.
[TL: Kalau menurut google,
persalinan sungsang adalah kondisi dimana bayi lahir dengan kaki yang keluar
terlebih dahulu. Kalau normalnya kan kepala terlebih dahulu yang keluar.]
“A-apa yang harus dilakukan...]
“I-ibu mertua! Tolong beritahu kami
jika ada sesuatu yang dapat kami lakukan!”
Hal besar seperti persalinan hanya
dapat dipahami oleh sesama wanita, perasaan solidaritas aneh mulai terbentuk
antara Maggot dan menantu-menantunya.
“Saat melahirkan Baldr pun aku
memerlukan waktu semalaman. Tak mungkin sang Silver Light Maggot tak bisa
menahan hal semacam ini.
Maggot menyeringai dengan tubuh yang penuh keringat. Seillune dan para
gadis lainnya memberikan rasa hormat setelah meliat itu.
Selina mengelap keringat yang ada di dahi Maggot. Maggot menutup matanya.
Sejujurnya, situasi saat ini jauh lebih buruk dibanding saat melahirkan
Baldr.
Maggot merasa kalau sepertinya bayi
yang akan dilahirkannya itu kembar. Instingnya sebagai seorang ibu lah yang
mengatakan hal tersebut.
Salah satu mereka akan mengalami
persalinan susang? Atau mungkin masalahnya adalah para bayi itu malah terjerat
oleh tali pusar?
Seiring berjalannya waktu, dia
merasa staminanya semakin lama semakin berkurang. Mempertimbangkan hal
tersebut, apakah itu artinya stamina para bayi yang ada di dalam tubuhnya juga
hampir mencapai batas?
Kecemasan itu melintas di dalam
pikirannya. Sebenarnya Maggot sedang gemetaran di dalam dirinya saat ini.
‘Aku tak ingin membiarkan mereka
mati......Aku benar-benar tak akan membiarkan mereka mati!’
Walaupun caranya mengekspresikan
dirinya pada orang lain sangat beda, tapi Maggot sebenarnya memiliki
kepribadian yang sangat keibuan. Terlebih lagi kehamilan ini sepertinya akan
menjadi yang terakhir di hidupnya. Di atas semua itu para bayi ini adalah
anaknya dengan suami tercintanya, Ignus.
Dia bersumpah kalau dia akan
melahirkan mereka dengan selamat bahkan jika itu membunuhnya.
Maggot menguatkan tekadnya untuk
menantang pertarungan yang hanya dia yang dapat melakukannya tanpa memberitahu
orang lain.
*
Persalinan memerlukan banyak air
panas tak hanya digunakan untuk memandikan bayi yang baru lahir. Tapi juga agar
menjaga kehigienisan alat-aat dan tangan bidan.
Baldr hampir membuka pintu menuju
surga akibat kesalahannya tadi, tapi ketika kesadarannya pulih, dia dengan
penuh semangat melakukan tugas merebus air sekali lagi.
“Flame Bomb! Flame Bomb! Flame
Bomb!”
Dia sudah terlalu banyak menggunakan
sihir itu sampai sihir itu harus cooldown sebelum dapat digunakan lagi, tapi
Baldr tak dapat diam saja tanpa melakukan apapun.
Sebagai orang yang tak dapat
melakukan apapun, dia akan merasa malas jika ia tidak melakukan pekerjaan apapun.
Bahkan Baldr pun sudah segelisah
itu, jadi kegelisahan Ignus dan juga Maggot sebagai orang tua pastinya tak akan
tertahankan.
Baldr merasa kalau ia akhirnya dapat
sedikit mengerti perasaan orang tuanya.
“Kumohon....kumohon lahirlah dengan
selamat!”
*
Persalinan Maggot dilanjutkan sampai
pagi telah tiba dan semua orang belum ada yang beristirahat ataupun tidur.
Seperti yang diduga, berkurangnya
stamina Maggot adalah faktor yang mengkhawatirkan, jadi para dokter militer
ditugaskan untuk merapalkan healing magic kepada Maggot, tapi Maggot menolak
membiarkan para pria mendekatinya.
Mengisi kembali stamina dengan
menggunakan mana adalah spesialisasi Maggot. Namun saat ini mana nya hampir
mencapai dasar setelah ia bertempur sambil melewati batasannya.
Jika dipikirkan lagi, ibunya selalu berpakaian dengan
menunjukkan kulitnya sesedikit mungkin. Dia tak dapat percaya
ini tapi, apakah alasannya adalah hal yang feminin seperti ia tidak suka
menunjukkan kulit ke orang lain?
Baldr mengigil ketika ia berpikir sejauh
itu dan ia menggelengkan kepalanya.
Daripada memikirkan hal itu saat
ini, ia harusnya memikirkan keselamatan Maggot dan bayinya.
Tergantung situasinya, itu mungkin
diperlukan untuk meminta dokter militer untuk memeriksa kondisi Maggot meski
jika terdapat resiko kalau Maggot akan membunuh para dokter
Pada saat yang bersamaan.
*
“MAGGOOOOOOOOOOOOOOOOOT”
Tak mungkin Maggot salah mengenali
suara yang sangat familiar baginya di dunia ini.
“Sepertinya dia langsung bergegas
kemari huh....(Aku senang kau disini! Ignus sayangku!”
Walau dia berpura-pura jengke, tapi
ia tak dapat menghetnikan bibirnya untuk tersenyum.
Ignus tiba tepat di saat-saat kritis
ketika keringat sudah merembes di sekujur tubuhnya sambil menggendong bidan
yang tak sadarkan diri di punggungnya.
*
Hal itu bermula ketika hari dimana
Maggot bergegas ke Antrim untuk membantu Baldr.
Ignus yang mencoba menghentikannya
langsung dihajar sampai kehilangan kesadaran. Ignus membutuhkan waktu 24 jam
untuk pulih.
Terlebih lagi ia perlu perawatan
dari seorang healer. Itu membuat Ignus ingin menyindir Maggot, ‘Maggot, apa kau
tak tau arti dari kata menahan diri?’ Namun Ignus tidak memikirkan itu terlalu
lama ketika kesadaarannya telah kembali.
Dia menerima laporan tentang situasi
perang dan tindakan Maggot. Dia menilai kalau bahaya sudah hilang dari wilayah
Cornelius dan memutuskan untuk mengejar Maggot sendirian.
Kali ini giliran beberapa bawahan
Ignus lah yang dihajar karena mencoba menahannya.
Ignus bergegas dengan seluruh
kekuatannya menuju utara untuk menyusul Maggot. Itu adalah kejadian yang
menakjubkan karena ia bertemu dengan skuad ksatria Antrim yang memacu kudanya
untuk menjemput seorang bidan.
“Aku dapat lebih cepat dibanding
kalian.”
“Eeh? Tunggu.....Meski jika kau
dapat melakukan kita, aku lah yang tidak akan dapat.....GYAAAAAA!”
Itu benar-benar hal yang baik kalau
bidannya pingsan dari awal.
*
“──Maggot!”
Tak perlu ditanyakan kalau itu pria
lain, namun hanya Ignus lah yang diizinkan untuk mendekati Maggot.
Seillune yang berjaga secara mengesankan
didepan pintu, sebagai seorang maid yang telah melayani keluarga Cornelius
selama bertahun-tahun sudah sangat mengetahui hal itu.
“.......Aa.....Ignus. aku percaya
kamu pasti akan datang.”
“Kamu selalu saja membuatku khawatir──sekarang semuanya baik-baik saja,
jadi lahirkanlah bayi kecil yang imut.”
Ignus mengusap rambut perak Maggot yang penuh keringat dengan penuh cinta.
“Jangan menyentuhnya dengan tangan yang kotor! Apa kau mau membunuh anak
dan ibunya!?”
Sandra, bidan yang dibawa Ignus saat ini telah tersadar. Ia adalah bidan
yang terkenal di Antrim yang suka mengomel dengan suara yang keras yang dapat
menggetarkan gendang telinga.
“Aku sudah ada disini, jadi tak akan ada sedikitpun kemungkinan bayinya
akan mati! Kau juga, kau harus terlihat hebat didepan suamimu!”
“Y-yeah...”
Seperti yang diduga, bahkan Maggot
pun tak dapat melakukan apapun selain menjawab dengan patuh terhadap tekanan
yang diberikan si bidan.
Bidan ini tidak lebih buruk
dibanding dokter wanita yang diperkenalkan oleh Perusahaan Savaran sebelumnya.
“Sang suami keluar sekarang juga!
Pertama basuh tubuhmu itu, aku tak akan membiarkanmu menyentuh bayi dengan
badan bau dan berkeringat itu!”
“A-aku mengerti!”
Pada akhirnya Ignus hanyalah seorang
amatir dan Maggot yang berpengelaman sekali dalam melahirkan.
Dilain sisi, jumlah bayi yang
dibantu oleh Sandra untuk dilahirkan sepanjang hidupnya lebih dari seribu.
Meski mereka berdua seperti raja
iblis saat di medan tempur, mereka tak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan
sarah di dalam medan tempur ini yang disebut dengan persalinan.
“Aku tak tau siapa kalian berdua,
tapi disini adalah lingkungan dimana aku hidup. Jadi diamlah dan dengarkan saja
aku! Aku akan membuat kalian berdua dapat bertemu dengan bayi kalian tanpa
gagal.”
*
Hasilnya, Sandra telah membuktikan
kesombongannya.
Sekitar empat jam setelah itu,
Maggot melahirkan bayi kembar dengan baik.
Namun salah tali pusar salah satu
bayi menjerat leher mereka berdua. Nafas para bayi itu sesak dan detak jantung
mereka juga sangat lemah yang bahkan hampir tidak terdengar.
“──Aku senang. Tapi aku masih memiliki hal yang harus
dilakukan sebagai seorang ibu.”
Maggot menatap anak-anaknya yang
baru lahir dan tersenyum dengan penuh kasih sayang. Dia mengumpulkan seluruh
mana yang ia miliki.
“Revitalize.”
Sihir Revitalize milik Maggot
merevitalisasi sel menggunakan mana untuk meningkatkan vitalitas seluruh tubuh.
Nafas para bayi yang diselimuti sihir mulai tenang dan teratur.
“Terima kasih Maggot. Mereka adalah
putra dan putri yang menggemaskan.”
“Ignus──Aku
memiliki nama yang telah aku pertimbangkan selama ini....”
Maggot mengalihkan tatapannya ke
arah lain sambil mengingat ingatan masa lalu yang pedih sebelum ia melanjutkan.
“Aku ingin menamai mereka Nigel dan
Marguerite──apa itu
tidak apa-apa?”
Maggot memberikan nama bayi
perempuannya dengan namanya ketika ia tidak mengetahui apapun yang ada
disekitarnya hanyalah sebuah ilusi dan memberikan nama bayi laki-lakinya dengan
nama seseorang yang ia tak akan dapat temui lagi.
Maggot dulu dipanggil dengan
Marguerite.
Dan Nigel yang merupakan bagian dari
keluarganya yang ia anggap sebagai kakak laki-lakinya.
Dia berharap kalau mereka berdua
dapat hidup dengan penuh kebahagiaan.
Ignus tak mengatakan apapun dan
menerima kenangan menyedihkan didalam hati Maggot seluruhnya.
“Itu adalah nama yang bagus──tak peduli apapun yang terjadi, kita
akan membuat mereka berdua bahagia.”
“Ya.....Ya...!”
Maggot terisak sambil menekankan
dahinya pada dada Ignus.
“Itu bagus kalian sangat intim
sebagai suami istri, tapi lebih baik kalian berdua segera memegang anak-anak
kalian.”
Wajah Maggot memerah karena malu
karena godaan Sandra. Dia mengangkat si kembar yang baru lahir ke tangannya.
Yang laki-laki memiliki rambut
coklat seperti Ignus. Dan yang perempuan memiliki rambut perak yang ia turunkan
dari Maggot.
Dia juga merasakan hal yang sama
ketika ia melahirkan Baldr. Melihat sosok anak-anaknya mewariskan genetik dari
orang tuanya membuat perasaan cinta didalam hatinya naik sampai ke batasnya.
Ketika ia meletakkan jarinya digenggaman anak laki-lakinya, anak
laki-lakinya memekik bahagia yang menunjukkan kebahagiannya untuk kontak kulit
dengan ibunya.
“──Kalian
berdua harus jadi saudara yang dekat satu sama lain, okay?”
“Tentu saja mereka akan sangat
dekat. Lagi pula mereka itu anak kita.
Dia berharap anak-anak ini tidak
akan menemui kemalangan akibat keadaan orang dewasa.
Alasan mengapa Maggot bergegas
membantu Baldr walaupun dalam keadaan hamil juga terletak disana.
Tak peduli sehebat apapun penguasa
tiran yang ada didepannya, dia akan pergi menyelamatkan hidup putranya hanya
dengan menghunuskan tombaknya.
Itulah kebanggaan sang Silver Light
Maggot yang diakui sebagai manusia super dalam kemampuan beladiri yang tak akan
dapat ditiru oleh siapapun setelah ia melangkahi banyak medan tempur sejak ia
masih muda.
Dan lagi pula itu aadalah sumpah
yang dirinya saat belum dewasa tak dapat penuhi.
*
“Sekarang aku punya adik ipar
laki-laki dan perempuan ipar!”
“Uuu....aku senang.....aku
benar-benar senaaang!”
“Hari ini benar-benar peristiwa yang
hebat.”
“.......itu luar biasa.”
Terasa seperti ada sedikit motif buruk tecampur disana, tapi
mata Seillune, Selina, Agatha, dan juga Silk menjadi lembap karena dalamnya cinta
antara Ignus dan Maggot yang membuat perasaan mereka tergerak.
Sosok suami dan istri di depan
mereka menjadi tumpang tindih dengan diri mereka dan Baldr didalam delusi
mereka.
‘Suatu hari kami juga akan.....!’
“Ufufufu....”
“Guhehe.....”
“Hohohoho.....”
“....hihihi”
*
──*Gemetar*
“Entah kenapa aku merasa menggigil
dipunggungku....itu cuma masuk angin kan?”
Keringat dingin menetes dari dahi
Baldr. Brooks membalasnya dengan jengkel.
“Aku mohon padamu, jangan memicu
flag* lebih dari ini.”
[TL: Kalau ga tau maksudnya bisa cek
di google dengan keyword “Flag idiom meaning.”]
***
Perang Antrim babak ke dua──serangkaian pertempuran yang akan
diteruskan ke generasi selanjutnya sebagai sebuah legenda telah berakhir dengan
tibanya pasukan bantuan dari Marquis Randolph.
Pasukan Kerajaan Haurelia menderita
kekalahan telak melawan Baldr yang hanya seorang viscount dari wilayah
terpencil dan merupakan seorang pendatang baru.
Raja Louis memegang tanggung jawab
atas kekalahan besar yang menghilangkan lebih dari 30% pasukan negara. Segera
saat pasukan tiba di ibu kota, dia akan mengumumkan pengunduran dirinya dan
menyerahkan mahkota kepada Duke Jean Monfort yang berasal dari faksi damai
Tapi para bangsawan yang mendukung upaya
Raja Louis untuk perang dan telah mengirim pasukan mereka ke medan perang tak
dapat menerima hal tersebut.
Mereka akan menerima dampak yang besar dari
perang sampai tingkat tertentu yang dapat menyebabkan kekacauan dalam
pengelolaan wilayah mereka, dan lagi mereka juga tidak menerima kompensasi
apapun. Sebagai tambahan, para faksi damailah yang akan mengendalikan
pemerintahan kerajaan dari sekarang.
Akan aneh bagi mereka jika mereka menerima
hal itu.
“Apa gunanya kita ikut perang!?”
Tentu mereka pergi perang demi membalaskan
dendam untuk kerabat mereka yang meninggal di perang sebelumnya dan juga karena
keserakahan mereka akan lahan subur milik Kerajaan Mauricia. Tapi di permukaan,
mereka pergi ke medan tempur karena mereka adalah bawahan setia yang patuh pada
perintah raja.
Namun tangan kanan kerajaan dan juga yang
satu-satunya yang mengerahkan kekuatan militer terkuat diantara mereka sampai
sekarang, Keluarga Selvi telah benar-benar dimusnahkan. Karena itulah akan
sulit untuk melawan perkembangan ini dengan paksa.
Orang yang menjadi pemimpin garis keras
dari semua ini adalah Duke Normandy, Clovis yang juga adalah sepupu Louis.
Dia mengklaim kalau kekuatan militer
Kerajaan Haurelia masih lebih lebih kuat dibanding Kerajaan Mauricia. Meski
mereka tak dapat lagi melakukan invasi, tak akan ada masalah bagi mereka untuk
bertahan dari berbagai serangan.
Diprediksi kalau negosiasi damai antara
raja yang baru diangkat, Jean dengan Kerajaan Mauricia akan memiliki ketentuan
yang memalukan bagi Kerajaan Haurelia.
Jean mempertimbangkan segala jenis tuntutan
seperti penyerahan wilayah, membayar reparasi, dan seterusnya menjaga
independensi dalam politik Kerajaan Haurelia.
Para penduduk telah dibebankan dengan pajak
yang berat selama bertahun-tahun. Dan sekarang ditambah dengan dampak dari
perang kepada para wajib militer juga besar.
Para penduduk telah lama melalui kehidupan
yang keras. Mereka mempunyai ekspekstasi besar kaalu perang ini dapat
meringankan hidup mereka. Tapi kekalahan ini membuat harapan mereka pupus.
Kebencian penduduk semakin membesar.
Aktivitas anti-pemerintahan meningkat di
seluruh wilayah Kerajaan Haurelia. Di negara sekitar Haurelia, lebih khususnya
adalah Kerajaaan Kenestollard yang terletak di tenggara Kerajaan Haurelia
berencana menggunakan kesempatan ini untuk mencoba sesuatu.
Tepat pada saat hal itu terjadi, para
bangsawan bodoh itu berpikir kalau mereka memiliki backingan dan mereka
bertekad untuk melakukan pemberontakan bersenjata.
Raja sebelumnya, Louis yang keberatan
dengan kebijakan Raja Jean mengumpulkan faksi anti raja ke Syubeads dimaan ia
tinggal di masa pensiunnya. Disana ia merencanakan pemberontakan.
“Aku tidak menyerahkan tahta pada Jean demi
kedamaian yang hina seperti ini.”
Tidak ada satu pun bangsawan yang
menghentikannya turun tahta untuk bertanggung jawab atas kekalahan, tapi mereka
langsung berkumpul ke Syubeads karena mereka ingin pemimpin boneka yang dapat
digunakan.
Walaupun mereka berniat untuk memberontak
melawan Raja Jean, mereka juga samar-samar dapat merasakan kalau kemungkinan
mereka untuk menang itu kecil jika mereka melawan sang raja secara langsung.
Jumlah keluarga bangsawan yang datang untuk
rapat di Syubeads berjumlah 23, sebagian besar dari mereka adalah para
bangsawan yang disingkirkan dari pusat pemerintahan yang baru. Jumlah mereka sekitar
seperenam bangsawan tingkat tinggi yang ada di Kerajaan Haurelia.
Bagi Jean yang fondasi politiknya masih
rapuh, kemungkinan besar pemberontakan yang dilakukan oleh para bangsawan
disini akan sangat fatal baginya.
Louis yang sedang dalam mood yang baik
menuangkan wine untuk para bangsawan secara langsung. Tindakan itu membuat
moral para bangsawn naik baik apakah mereka mau wine itu ataupun tidak.
“Hadirin sekalian, Aku benar-benar senang
sekali atas dedikasi kalian semua. Ini adalah kejujuran dari hatiku yang paling
dalam.
Louis mengatakan itu dengan suara sedih
ketika pesta sedang ada di puncaknya.
Meski setelah ia merasakan kekalahan yang
menyakitkan, para bangsawan disini dikumpulkan untuk dibawa ke pihaknya. Meski
mereka memiliki berbagai macam motif, hal itu hanyalah hadiah untuk mereka bagi
Louis.
“Aku adalah raja yang bodoh. Aku tidak akan
meminta kalian semua untuk memaafkanku. Tapi karena aku adalah seorang raja
yang harus mengemban peranku sebagai seorang raja. Tolong maafkan untuk meminta
hal ini, tapi tolong berikan hidup kalian kepadaku!”
“Ooo! Aku bersumpah akan menawarkan hidupku
kepada rajaku!”
Para bangsawan berpikir perkataan Louis
adalah suatu formalitas dan mereka pun menyerukan kesetiaan mereka kepada
Louis.
Namun kata-kata itu tidak mengandung arti
lain apapun. Louis benar-benar meminta hidup mereka.
“Guhoooooh!”
Para bangsawan merasa ada sesuatu yang
panas naik dari tenggorokan mereka. Mereka muntah tanpa peduli muka dan harga
diri lagi.
Dan kemudian mereka tercengang ketika mereka
menyadari kalau apa yang mereka muntahkan tak diragukan lagi itu adalah darah
merah segar.
“D-dokter.... Cepat panggil dokter ke
sini!”
Buih berdarah menyembur keluar dari mulut
mereka ketika mereka berteriak memohon bantuan.
Jika sudah seperti ini kematian sudah tak
akan bisa dihindari. Inting mereka langsung menyadari penyebab rasa sakit yang
hebat yang menyerang mereka.
Hidangan mewah yang luar biasa diwarnai
dengan darah segar. Pemandangan manusia kejang-kejang di tengah-tengah genangan
darah hanya dapat dideskripsikan sebagai gambaran dari neraka.
Di tengah-tengah pemandangan itu, terdapat
satu pria yang berdiri dengan tenang menatap mereka.
Pria itu dengan sedih meneteskan air mata
sambil melihat gambaran neraka didepan matanya agar ia tidak akan pernah
melupakannya. Pria itu tidak lain dan tidak bukan adalah Louis sendiri.
Para bangsawan akhirnya mengetahui siapa
dalang dari pemandangan neraka ini.
“──Kenapa? Kami disini demi yang mulia!”
“Apa kamu masih belum puas juga bahkan
setelah menyebabkan kematian banyak orang? Terkutuklah kau raja pembantaian...”
“Tidaaaaak! Aku tak ingin mati! Aku akan
melakukan apapun jadi tolong selamatkan aku!”
“──Kalian
semua bebas bebas mencabik-cabikku bagian demi bagian di dunia sana. Aku tidak
akan menolak. Aku juga tidak akan melawan. Karena aku adalah seorang raja yang tidak
kompeten yang tidak dapat menemukan cara lain untuk menyelamatkan kerajaan
selain menggunakan cara tidak biadab ini.”
Dari awal Louis sudah tidak memiliki
ketertarikan untuk melakukan pemberontakan.
Jika Kerajaan Haurelia melakukan perang
sipil saat ini, tak akan dapat diragukan lagi kalau itu akan mengundang
gangguan dari negara lain.
Akan mustahil bagi satu negara untuk
memonopoli Kerajaan Haurelia dengan mempertimbangkan keseimbangan politik
internasional, jadi kemungkinan besar kalau Kerajaan Haurelia akan terpecah
antara Kerajaan Mauricia, Kenestollard, Mornea, Keltiath dan juga Gartlake.
Kerajaan Haurelia memiliki hubungan
pertemanan dengan Kerajaan Mornea dan Gartlake karena permusuhan mereka
terhadap Kerajaan Mauricia, tapi Louis tak dapat mempercayai kalau akan ada
negara yang hanya akan diam saja sambil melihat negara tetangga mereka
memonopoli keuntungan.
Karena itu──bibit
pemberontakkan harus dimusnahkan.
Dan lagi kebencian sudah tidak diarahkan
kepada Jean lagi.
“Jangan berpikir kalau
sesuatu seperti ini akan dapat dimaafkan....namamu....akan dikenang sebagai
pengecut.....untuk...selamanya.....”
Kata-kata terakhir Clovis dipenuhi dengan
amarah. Dia tidak dapat melanjutkan perkataannya lebih dari itu.
Clovis tewas dengan ekspresi terhina yang
tampak di wajahnya.
Hampir satu jam diperlukan sampai seluruh
bangsawan yang berkumpul disini tewas.
“Dikenal sebagai pengecut masih jauh lebih
baik dibanding aib memimpin negara menuju kehancuran.”
*
Seharusnya hasil ini akan membuat faksi
anti raja menjadi murka karena kepala keluarga mereka telah dibunuh.
Meski mereka berpikir kalau mereka akan
bersekutu dengan Louis, tapi mereka malah dibantai. Itu akan aneh jika mereka
tidak marah sedikitpun akibat hal itu.
Namun di saat itu Louis sudah ditangkap
oleh Jean dengan tuduhan merencanakan menggulingkan pemerintahan. Para
bangsawan itu tak dapat melakukan apapun walaupun mereka berharap dapat
melakukan balas dendam.
“Katakan kepada mereka untuk menyerah untuk
berperang dan bersumpah setia kepada raja sebagai ganti hidupku. Dengan
melakukan hal itu, paling tidak mereka akan diam selama 5 tahun.”
“Kenapa anda harus sejauh ini!?”
Jean secara spontan marah terhadap ucapan
bodoh Louis.
Bagi Jean, Louis adalah satu-satuya raja
yang akan dia berikan kesetiaannya.
Dia membiarkan Louis turun tahta karena ia
ingin agar Louis dapat menghabiskan hidupnya dalam kedamaian. Bukan agar ia
dapat melakukan tindakan bunuh diri seperti ini.
“──Aku
akan meninggalkan negeri ini di tanganmu, Jean. Jika kau memikirkan kebaikanku
sedikit saja, maka paling tidak jangan minta aku menjadi raja dari negara yang
hancur.”
Kerajaan Haurelia seharusnya dikenal
sebagai negara militer yang terkemuka di seluruh benua ini, tapi kini seluruh
negara menganggap mereka sebagai macan ompong.
Mereka dikalahkan oleh seorang viscount
belaka, jadi itu tak dapat dipungkiri. Itu adalah hal yang umum dalam politik
internasional bagi pihak lain untuk bertindak arogan jika mereka menganggapmu
lemah.
Jika mereka tidak sesegera mungkin
mengakhiri perjanjian damai dengan Kerajan Mauricia, Kerajaan Haurelia akan
menjadi seperti daging yang akan dilemparkan ke tengah-tengah sekumpulan hyena.
Tapi rubah tua yang licik dari Mauricia,
Raja Welkin tidak akan berharap hal itu akan terjadi. Louis percaya akan hal
itu.
“Jika kau mendahului mereka dengan
mengirimkan kepalaku, mereka tidak akan dapat memberikan tuntutan yang tidak
masuk akal. Lagi pula Welkin juga seharusnya akan dengan senang hati menyambut
jika Kerajaan Haurelia memiliki hubungan pertemenan dengan Kerajaan Mauricia.”
Seperti yang dapat dilihat dari persekutuan
Mauricia dengan Kerajaan Sanjuan, pandangan Welkin sedang terarahkan kepada
Trystovy.
Di pertempuran sebelumnya, pasukan musuh juga
tidak sungguh-sungguh mengejar pasukan Haurelia yang kabur. Dari hal tersebut
sudah jelas kalau Welkin ttak memiliki ketertarikan untuk menduduki Kerajaan
Haurelia yang sulit untuk diduduki karena watak para penduduknya.
Louis mengatakan hal tentang membuang
hidupnya dengan acuh tak acuh. Jean meninggikan suaranya ketika ia terisak.
“Aku memaksakan peran yang sulit kepadamu──Maafkan aku.”
*
Tiga hari kemudian, eksekusi untuk raja
sebelumnya, Louis dilaksanakan di tengah alun-alun ibukota kerajaan, Elise.
Para anggota faksi anti raja yang telah memberikan kesetiaan mereka kepada Raja
Jean juga menghadiri eksekusi itu.
Pada akhirnya kepala Louis telah diberikan
kepada Welkin. Raja Welkin tidak dapat mengatakan apapun ketika ia melihat
bagaimana akhir dari musuh bebuyutannya.
Mungkin Welkin terkesan atas tekad Louis
sebagai seorang raja atau mungkin tidak. Setelah itu diputuskan kalau Kerajaan
Mauricia akan mengakui hak kekuasaan Raja Jean atas Kerajaan Haurelia sebagai
ganti penyerahan beberapa wilayah dari membayar biaya reparasi.
Singkatnya, itu sama saja dengan
memprokamasikan kalau jika terdapat pemberontakan kepada Jean atau negara lain
menginvasi, maka Kerajaan Mauricia akan membantu Jean.
──dan kemudian sisanya,
hanya tinggal mengurus pemberontakan Duke Beaufort yang masih ada didalam
Kerajaan Mauricia.
0 Komentar
Stay with Liscia Novel #Romcom