Isekai Tensei Soudouki Vol. 6 Chapter 1 - Hidup Baru . Part 1

 


Perang penentuan melawan pasukan Kerajaan Haurelia akhirnya berakhir dengan kemenangan pasukan Antrim melalui pertarungan yang sangat sengit. Seluruh prajurit bersorak gembira yang sampai-sampai dapat mengguncang daratan.

Namun, sosok dari Viscount Antrim, Baldr yang seharusnya merespon sorakan itu tidak ditemukan diantara mereka.

Ibunya, Maggot yang bertarung dengan hebat bahkan dengan kondisi hamil tua telah rubuh setelah lega atas kemenangan. Dan kemudian saat ini dia dibawa pergi ke tempat persalinan.

Baldr sangat terguncang karena situasi darurat yang tak disangka-sangka.

Bahkan dengan pengetahuan cheat dari kehidupan Baldr sebelumnya sebagai Oka Masaharu, tak terdapat pengetahuan yang detail mengenai persalinan. Paling baik hanya ada terdapat pengetahuan mengenai sterilisasi dan semacamnya.

“B-b-b-b-bidan, panggil bidan ke sini!”

“T-t-tapi, seluruh penduduk telah dievakuasi dari sini kan?”

“K-kau benar! Sekarang apa!”

Bahkan Alford yang sudah memiliki seorang putri yaitu Silk benar-benar tidak berguna, dia hanya dapat bergerak kebingungan. Tak peduli di dunia manapun, pria yang berguna ketika ada persalinan hanyalah seorang dokter.

Dan sialnya, seluruh dokter yang menemani prajurit disini tak memiliki pengalaman mengenai persalinan. Normalnya tugas mereka adalah untuk mengobati prajurit yang terluka, jadi mereka tak dapat disalahkan.

Baldr sangat kebingungan dan apabila ada yang melihatnya saat ini, mereka pasti akan mempertanyakan apakah dia benar-benar pahlawan dari medan perang ini. Dia dan yang lainnya bergegas menuju Kastil Gawain dengan panik.

“Apa yang harus dilakukan? Apa yang harus dilakukan.....”

Baldr benar-benar putus asa, sosoknya yang gagah dan mengesankan di medan perang terasa sepenuhnya adalah kebohongan. Maggot mengomel padanya.

“Jangan membuat keributan kayak gitu, itu menganggu! Oi kalian para menantu!”

“Ya-!”

Seillune dan gadis lainnya langsung menjawab. Mari rahasiakan hanya untuk orang-orang disini saja yang tau kalau Silk juga bergabung dengan mereka.

“Pikirkan ini sebagai latihan bagi kalian di masa depan dan cepat bantu! Dan kalian para pria, KELUAR! Juga bawakan air rebusan dan siapkan beberapa kain bersih!”

“Roger-!”

Baldr langsung bergegas keluar kastil dengan kecepatan yang tak kalah dari godspeednya Maggot. Melihat itu, bawahan Baldr, Brooks berpikir kalau ia benar-benar tak dapat memahami bagaimana ia melakukan itu.

──Sudah cukup.

“Flame Bomb!”

Baldr merapalkan sihir api ke dalam sumur air, dan kemudian ia melemparan ember ke dalam sumur dan menarik air mendidih dan menuangkannya kedalam baskom. Baldr kemudian mengangkat baskom itu dengan kedua tangannya dan berbalik lalu melesat ke tempat Maggot berada.

Sayangnya ketika ia kembali, Maggot tengah berganti pakaian menggunakan pakaian persalinan yang longgar.

“Aku telah merebus air, ibu!”

“Aku sudah mengaatakan kalau para pria keluar, kau sia-!”

Dengan kecepatan yang tak terduga dari wanita yang air ketubannya hampir pecah dan hampir melahirkan, dia dengan sangat hebat mendarat tiga serangan langsung pada selangkangan, perut* dan hidung Baldr.

[TL: Sebenarnya ini dalam bahasa inggrisnya diketik “solar plexus” tapi saya ga tau artinya, jadi saya ketik perut karena saat saya cek di google, solar plexus terdapat dibagian perut.]

“.....K-keren....”

Brooks secara refleks langsung melindungi selangkangannya dan berbalik setelah melihat combo lightning speed itu.

Dia bersumpah dalam hatinya kalau ia tak akan pernah membuat Maggot marah.

“Bawa pergi si idiot ini dan berikan air panas itu! Seillune, berdiri di depan pintu jadi para pria tak akan masuk sesuka mereka!”

“Y-yhaaa!”

Mengikuti perintah itu, para wanita dengan tanpa segan mengusir Baldr yang masih meringis kesakitan keluar dari ruangan. Mereka sudah berubah menjadi prajurit yang memberikan kesetiaan mereka pada ibu mertua masa depan mereka.

“Bayi ini akan jadi adik laki-laki atau perempuan ipar kalian. Jadi lakukan dengan sepenuh hati!”

“Adik ipar laki-laki....”

“Adik ipar perempuan....”

Selain Agatha, tiga gadis, Seillune, Selina, dan Silk yang merupakan anak tunggal ataupun anak termuda di keluarga mereka. Jadi mereka tak memiliki adik.

Adik pertama mereka akan lahir, terlebih lagi bayi itu akan menjadi saudara kandung Baldr. Tak ada yang akan menyalahkan mereka kalau mereka sangat tegang.

“Kami akan lakukan yang terbaik!”

*

“S-sampai aku dapat melihat wajah adik perempuanku...”

“Cukup! Kau sudah bekerja sangat keras, jadi beristirahatlah!”

Entah kenapa Baldr terlihat yakin sekali kalau bayi perempuan lah yang akan lahir. Brooks khawatir kalau keinginannya itu tidak terkabul.

*

Persalinan lebih sulit daripada yang diduga. Mungkin itu karena Maggot sudah tidak muda lagi, atau mungkin karena kenekatannya untuk bertarung di medan perang ketika sedang hamil tua.

Agar dapat cepat membawa dokter dan bidan yang berspesialisasi dibidang ini, satu skuad kavaleri dikerahkan menuju lokasi evakuasi, tapi tak peduli secepat apa mereka, perjalanan menuju ke sana akan memakan waktu lebih dari satu setengah hari.

Seorang amatir seperi Seillune dan para gadis lainnya tak dapat menilai penyebab kesulitan dari persalinan Maggot apakah karena kondisi Maggot itu sendiri atau karena bayinya mengalami persalinan sungsang.

[TL: Kalau menurut google, persalinan sungsang adalah kondisi dimana bayi lahir dengan kaki yang keluar terlebih dahulu. Kalau normalnya kan kepala terlebih dahulu yang keluar.]

“A-apa yang harus dilakukan...]

“I-ibu mertua! Tolong beritahu kami jika ada sesuatu yang dapat kami lakukan!”

Hal besar seperti persalinan hanya dapat dipahami oleh sesama wanita, perasaan solidaritas aneh mulai terbentuk antara Maggot dan menantu-menantunya.

“Saat melahirkan Baldr pun aku memerlukan waktu semalaman. Tak mungkin sang Silver Light Maggot tak bisa menahan hal semacam ini.

Maggot menyeringai dengan tubuh yang penuh keringat. Seillune dan para gadis lainnya memberikan rasa hormat setelah meliat itu.

Selina mengelap keringat yang ada di dahi Maggot. Maggot menutup matanya.

Sejujurnya, situasi saat ini jauh lebih buruk dibanding saat melahirkan Baldr.

Maggot merasa kalau sepertinya bayi yang akan dilahirkannya itu kembar. Instingnya sebagai seorang ibu lah yang mengatakan hal tersebut.

Salah satu mereka akan mengalami persalinan susang? Atau mungkin masalahnya adalah para bayi itu malah terjerat oleh tali pusar?

Seiring berjalannya waktu, dia merasa staminanya semakin lama semakin berkurang. Mempertimbangkan hal tersebut, apakah itu artinya stamina para bayi yang ada di dalam tubuhnya juga hampir mencapai batas?

Kecemasan itu melintas di dalam pikirannya. Sebenarnya Maggot sedang gemetaran di dalam dirinya saat ini.

‘Aku tak ingin membiarkan mereka mati......Aku benar-benar tak akan membiarkan mereka mati!’

Walaupun caranya mengekspresikan dirinya pada orang lain sangat beda, tapi Maggot sebenarnya memiliki kepribadian yang sangat keibuan. Terlebih lagi kehamilan ini sepertinya akan menjadi yang terakhir di hidupnya. Di atas semua itu para bayi ini adalah anaknya dengan suami tercintanya, Ignus.

Dia bersumpah kalau dia akan melahirkan mereka dengan selamat bahkan jika itu membunuhnya.

Maggot menguatkan tekadnya untuk menantang pertarungan yang hanya dia yang dapat melakukannya tanpa memberitahu orang lain.

*

Persalinan memerlukan banyak air panas tak hanya digunakan untuk memandikan bayi yang baru lahir. Tapi juga agar menjaga kehigienisan alat-aat dan tangan bidan.

Baldr hampir membuka pintu menuju surga akibat kesalahannya tadi, tapi ketika kesadarannya pulih, dia dengan penuh semangat melakukan tugas merebus air sekali lagi.

“Flame Bomb! Flame Bomb! Flame Bomb!”

Dia sudah terlalu banyak menggunakan sihir itu sampai sihir itu harus cooldown sebelum dapat digunakan lagi, tapi Baldr tak dapat diam saja tanpa melakukan apapun.

Sebagai orang yang tak dapat melakukan apapun, dia akan merasa malas jika ia tidak melakukan pekerjaan apapun.

Bahkan Baldr pun sudah segelisah itu, jadi kegelisahan Ignus dan juga Maggot sebagai orang tua pastinya tak akan tertahankan.

Baldr merasa kalau ia akhirnya dapat sedikit mengerti perasaan orang tuanya.

“Kumohon....kumohon lahirlah dengan selamat!”

*

Persalinan Maggot dilanjutkan sampai pagi telah tiba dan semua orang belum ada yang beristirahat ataupun tidur.

Seperti yang diduga, berkurangnya stamina Maggot adalah faktor yang mengkhawatirkan, jadi para dokter militer ditugaskan untuk merapalkan healing magic kepada Maggot, tapi Maggot menolak membiarkan para pria mendekatinya.

Mengisi kembali stamina dengan menggunakan mana adalah spesialisasi Maggot. Namun saat ini mana nya hampir mencapai dasar setelah ia bertempur sambil melewati batasannya.

Jika dipikirkan lagi, ibunya selalu berpakaian dengan menunjukkan kulitnya sesedikit mungkin. Dia tak dapat percaya ini tapi, apakah alasannya adalah hal yang feminin seperti ia tidak suka menunjukkan kulit ke orang lain?

Baldr mengigil ketika ia berpikir sejauh itu dan ia menggelengkan kepalanya.

Daripada memikirkan hal itu saat ini, ia harusnya memikirkan keselamatan Maggot dan bayinya.

Tergantung situasinya, itu mungkin diperlukan untuk meminta dokter militer untuk memeriksa kondisi Maggot meski jika terdapat resiko kalau Maggot akan membunuh para dokter

Pada saat yang bersamaan.

*

“MAGGOOOOOOOOOOOOOOOOOT”

Tak mungkin Maggot salah mengenali suara yang sangat familiar baginya di dunia ini.

“Sepertinya dia langsung bergegas kemari huh....(Aku senang kau disini! Ignus sayangku!”

Walau dia berpura-pura jengke, tapi ia tak dapat menghetnikan bibirnya untuk tersenyum.

Ignus tiba tepat di saat-saat kritis ketika keringat sudah merembes di sekujur tubuhnya sambil menggendong bidan yang tak sadarkan diri di punggungnya.

*

Hal itu bermula ketika hari dimana Maggot bergegas ke Antrim untuk membantu Baldr.

Ignus yang mencoba menghentikannya langsung dihajar sampai kehilangan kesadaran. Ignus membutuhkan waktu 24 jam untuk pulih.

Terlebih lagi ia perlu perawatan dari seorang healer. Itu membuat Ignus ingin menyindir Maggot, ‘Maggot, apa kau tak tau arti dari kata menahan diri?’ Namun Ignus tidak memikirkan itu terlalu lama ketika kesadaarannya telah kembali.

Dia menerima laporan tentang situasi perang dan tindakan Maggot. Dia menilai kalau bahaya sudah hilang dari wilayah Cornelius dan memutuskan untuk mengejar Maggot sendirian.

Kali ini giliran beberapa bawahan Ignus lah yang dihajar karena mencoba menahannya.

Ignus bergegas dengan seluruh kekuatannya menuju utara untuk menyusul Maggot. Itu adalah kejadian yang menakjubkan karena ia bertemu dengan skuad ksatria Antrim yang memacu kudanya untuk menjemput seorang bidan.

“Aku dapat lebih cepat dibanding kalian.”

“Eeh? Tunggu.....Meski jika kau dapat melakukan kita, aku lah yang tidak akan dapat.....GYAAAAAA!”

Itu benar-benar hal yang baik kalau bidannya pingsan dari awal.

*

──Maggot!”

Tak perlu ditanyakan kalau itu pria lain, namun hanya Ignus lah yang diizinkan untuk mendekati Maggot.

Seillune yang berjaga secara mengesankan didepan pintu, sebagai seorang maid yang telah melayani keluarga Cornelius selama bertahun-tahun sudah sangat mengetahui hal itu.

“.......Aa.....Ignus. aku percaya kamu pasti akan datang.”

“Kamu selalu saja membuatku khawatir──sekarang semuanya baik-baik saja, jadi lahirkanlah bayi kecil yang imut.”

Ignus mengusap rambut perak Maggot yang penuh keringat dengan penuh cinta.

“Jangan menyentuhnya dengan tangan yang kotor! Apa kau mau membunuh anak dan ibunya!?”

Sandra, bidan yang dibawa Ignus saat ini telah tersadar. Ia adalah bidan yang terkenal di Antrim yang suka mengomel dengan suara yang keras yang dapat menggetarkan gendang telinga.

“Aku sudah ada disini, jadi tak akan ada sedikitpun kemungkinan bayinya akan mati! Kau juga, kau harus terlihat hebat didepan suamimu!”

“Y-yeah...”

Seperti yang diduga, bahkan Maggot pun tak dapat melakukan apapun selain menjawab dengan patuh terhadap tekanan yang diberikan si bidan.

Bidan ini tidak lebih buruk dibanding dokter wanita yang diperkenalkan oleh Perusahaan Savaran sebelumnya.

“Sang suami keluar sekarang juga! Pertama basuh tubuhmu itu, aku tak akan membiarkanmu menyentuh bayi dengan badan bau dan berkeringat itu!”

“A-aku mengerti!”

Pada akhirnya Ignus hanyalah seorang amatir dan Maggot yang berpengelaman sekali dalam melahirkan.

Dilain sisi, jumlah bayi yang dibantu oleh Sandra untuk dilahirkan sepanjang hidupnya lebih dari seribu.

Meski mereka berdua seperti raja iblis saat di medan tempur, mereka tak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan sarah di dalam medan tempur ini yang disebut dengan persalinan.

“Aku tak tau siapa kalian berdua, tapi disini adalah lingkungan dimana aku hidup. Jadi diamlah dan dengarkan saja aku! Aku akan membuat kalian berdua dapat bertemu dengan bayi kalian tanpa gagal.”

*

Hasilnya, Sandra telah membuktikan kesombongannya.

Sekitar empat jam setelah itu, Maggot melahirkan bayi kembar dengan baik.

Namun salah tali pusar salah satu bayi menjerat leher mereka berdua. Nafas para bayi itu sesak dan detak jantung mereka juga sangat lemah yang bahkan hampir tidak terdengar.

──Aku senang. Tapi aku masih memiliki hal yang harus dilakukan sebagai seorang ibu.”

Maggot menatap anak-anaknya yang baru lahir dan tersenyum dengan penuh kasih sayang. Dia mengumpulkan seluruh mana yang ia miliki.

“Revitalize.”

Sihir Revitalize milik Maggot merevitalisasi sel menggunakan mana untuk meningkatkan vitalitas seluruh tubuh. Nafas para bayi yang diselimuti sihir mulai tenang dan teratur.

“Terima kasih Maggot. Mereka adalah putra dan putri yang menggemaskan.”

“Ignus──Aku memiliki nama yang telah aku pertimbangkan selama ini....”

Maggot mengalihkan tatapannya ke arah lain sambil mengingat ingatan masa lalu yang pedih sebelum ia melanjutkan.

“Aku ingin menamai mereka Nigel dan Marguerite──apa itu tidak apa-apa?”

Maggot memberikan nama bayi perempuannya dengan namanya ketika ia tidak mengetahui apapun yang ada disekitarnya hanyalah sebuah ilusi dan memberikan nama bayi laki-lakinya dengan nama seseorang yang ia tak akan dapat temui lagi.

Maggot dulu dipanggil dengan Marguerite.

Dan Nigel yang merupakan bagian dari keluarganya yang ia anggap sebagai kakak laki-lakinya.

Dia berharap kalau mereka berdua dapat hidup dengan penuh kebahagiaan.

Ignus tak mengatakan apapun dan menerima kenangan menyedihkan didalam hati Maggot seluruhnya.

“Itu adalah nama yang bagus──tak peduli apapun yang terjadi, kita akan membuat mereka berdua bahagia.”

“Ya.....Ya...!”

Maggot terisak sambil menekankan dahinya pada dada Ignus.

“Itu bagus kalian sangat intim sebagai suami istri, tapi lebih baik kalian berdua segera memegang anak-anak kalian.”

Wajah Maggot memerah karena malu karena godaan Sandra. Dia mengangkat si kembar yang baru lahir ke tangannya.

Yang laki-laki memiliki rambut coklat seperti Ignus. Dan yang perempuan memiliki rambut perak yang ia turunkan dari Maggot.

Dia juga merasakan hal yang sama ketika ia melahirkan Baldr. Melihat sosok anak-anaknya mewariskan genetik dari orang tuanya membuat perasaan cinta didalam hatinya naik sampai ke batasnya.

Ketika ia meletakkan jarinya digenggaman anak laki-lakinya, anak laki-lakinya memekik bahagia yang menunjukkan kebahagiannya untuk kontak kulit dengan ibunya.

──Kalian berdua harus jadi saudara yang dekat satu sama lain, okay?”

“Tentu saja mereka akan sangat dekat. Lagi pula mereka itu anak kita.

Dia berharap anak-anak ini tidak akan menemui kemalangan akibat keadaan orang dewasa.

Alasan mengapa Maggot bergegas membantu Baldr walaupun dalam keadaan hamil juga terletak disana.

 

Tak peduli sehebat apapun penguasa tiran yang ada didepannya, dia akan pergi menyelamatkan hidup putranya hanya dengan menghunuskan tombaknya.

Itulah kebanggaan sang Silver Light Maggot yang diakui sebagai manusia super dalam kemampuan beladiri yang tak akan dapat ditiru oleh siapapun setelah ia melangkahi banyak medan tempur sejak ia masih muda.

Dan lagi pula itu aadalah sumpah yang dirinya saat belum dewasa tak dapat penuhi.

*

“Sekarang aku punya adik ipar laki-laki dan perempuan ipar!”

“Uuu....aku senang.....aku benar-benar senaaang!”

“Hari ini benar-benar peristiwa yang hebat.”

“.......itu luar biasa.”

Terasa seperti ada sedikit motif buruk tecampur disana, tapi mata Seillune, Selina, Agatha, dan juga Silk menjadi lembap karena dalamnya cinta antara Ignus dan Maggot yang membuat perasaan mereka tergerak.

Sosok suami dan istri di depan mereka menjadi tumpang tindih dengan diri mereka dan Baldr didalam delusi mereka.

‘Suatu hari kami juga akan.....!’

Ufufufu....”

“Guhehe.....”

“Hohohoho.....”

“....hihihi”

*

──*Gemetar*

“Entah kenapa aku merasa menggigil dipunggungku....itu cuma masuk angin kan?”

Keringat dingin menetes dari dahi Baldr. Brooks membalasnya dengan jengkel.

“Aku mohon padamu, jangan memicu flag* lebih dari ini.”

[TL: Kalau ga tau maksudnya bisa cek di google dengan keyword “Flag idiom meaning.”]

***

Perang Antrim babak ke dua──serangkaian pertempuran yang akan diteruskan ke generasi selanjutnya sebagai sebuah legenda telah berakhir dengan tibanya pasukan bantuan dari Marquis Randolph.

Pasukan Kerajaan Haurelia menderita kekalahan telak melawan Baldr yang hanya seorang viscount dari wilayah terpencil dan merupakan seorang pendatang baru.

Raja Louis memegang tanggung jawab atas kekalahan besar yang menghilangkan lebih dari 30% pasukan negara. Segera saat pasukan tiba di ibu kota, dia akan mengumumkan pengunduran dirinya dan menyerahkan mahkota kepada Duke Jean Monfort yang berasal dari faksi damai

Tapi para bangsawan yang mendukung upaya Raja Louis untuk perang dan telah mengirim pasukan mereka ke medan perang tak dapat menerima hal tersebut.

Mereka akan menerima dampak yang besar dari perang sampai tingkat tertentu yang dapat menyebabkan kekacauan dalam pengelolaan wilayah mereka, dan lagi mereka juga tidak menerima kompensasi apapun. Sebagai tambahan, para faksi damailah yang akan mengendalikan pemerintahan kerajaan dari sekarang.

Akan aneh bagi mereka jika mereka menerima hal itu.

“Apa gunanya kita ikut perang!?”

Tentu mereka pergi perang demi membalaskan dendam untuk kerabat mereka yang meninggal di perang sebelumnya dan juga karena keserakahan mereka akan lahan subur milik Kerajaan Mauricia. Tapi di permukaan, mereka pergi ke medan tempur karena mereka adalah bawahan setia yang patuh pada perintah raja.

Namun tangan kanan kerajaan dan juga yang satu-satunya yang mengerahkan kekuatan militer terkuat diantara mereka sampai sekarang, Keluarga Selvi telah benar-benar dimusnahkan. Karena itulah akan sulit untuk melawan perkembangan ini dengan paksa.

Orang yang menjadi pemimpin garis keras dari semua ini adalah Duke Normandy, Clovis yang juga adalah sepupu Louis.

Dia mengklaim kalau kekuatan militer Kerajaan Haurelia masih lebih lebih kuat dibanding Kerajaan Mauricia. Meski mereka tak dapat lagi melakukan invasi, tak akan ada masalah bagi mereka untuk bertahan dari berbagai serangan.

Diprediksi kalau negosiasi damai antara raja yang baru diangkat, Jean dengan Kerajaan Mauricia akan memiliki ketentuan yang memalukan bagi Kerajaan Haurelia.

Jean mempertimbangkan segala jenis tuntutan seperti penyerahan wilayah, membayar reparasi, dan seterusnya menjaga independensi dalam politik Kerajaan Haurelia.

Para penduduk telah dibebankan dengan pajak yang berat selama bertahun-tahun. Dan sekarang ditambah dengan dampak dari perang kepada para wajib militer juga besar.

Para penduduk telah lama melalui kehidupan yang keras. Mereka mempunyai ekspekstasi besar kaalu perang ini dapat meringankan hidup mereka. Tapi kekalahan ini membuat harapan mereka pupus. Kebencian penduduk semakin membesar.

Aktivitas anti-pemerintahan meningkat di seluruh wilayah Kerajaan Haurelia. Di negara sekitar Haurelia, lebih khususnya adalah Kerajaaan Kenestollard yang terletak di tenggara Kerajaan Haurelia berencana menggunakan kesempatan ini untuk mencoba sesuatu.

Tepat pada saat hal itu terjadi, para bangsawan bodoh itu berpikir kalau mereka memiliki backingan dan mereka bertekad untuk melakukan pemberontakan bersenjata.

Raja sebelumnya, Louis yang keberatan dengan kebijakan Raja Jean mengumpulkan faksi anti raja ke Syubeads dimaan ia tinggal di masa pensiunnya. Disana ia merencanakan pemberontakan.

“Aku tidak menyerahkan tahta pada Jean demi kedamaian yang hina seperti ini.”

Tidak ada satu pun bangsawan yang menghentikannya turun tahta untuk bertanggung jawab atas kekalahan, tapi mereka langsung berkumpul ke Syubeads karena mereka ingin pemimpin boneka yang dapat digunakan.

Walaupun mereka berniat untuk memberontak melawan Raja Jean, mereka juga samar-samar dapat merasakan kalau kemungkinan mereka untuk menang itu kecil jika mereka melawan sang raja secara langsung.

Jumlah keluarga bangsawan yang datang untuk rapat di Syubeads berjumlah 23, sebagian besar dari mereka adalah para bangsawan yang disingkirkan dari pusat pemerintahan yang baru. Jumlah mereka sekitar seperenam bangsawan tingkat tinggi yang ada di Kerajaan Haurelia.

Bagi Jean yang fondasi politiknya masih rapuh, kemungkinan besar pemberontakan yang dilakukan oleh para bangsawan disini akan sangat fatal baginya.

Louis yang sedang dalam mood yang baik menuangkan wine untuk para bangsawan secara langsung. Tindakan itu membuat moral para bangsawn naik baik apakah mereka mau wine itu ataupun tidak.

“Hadirin sekalian, Aku benar-benar senang sekali atas dedikasi kalian semua. Ini adalah kejujuran dari hatiku yang paling dalam.

Louis mengatakan itu dengan suara sedih ketika pesta sedang ada di puncaknya.

Meski setelah ia merasakan kekalahan yang menyakitkan, para bangsawan disini dikumpulkan untuk dibawa ke pihaknya. Meski mereka memiliki berbagai macam motif, hal itu hanyalah hadiah untuk mereka bagi Louis.

“Aku adalah raja yang bodoh. Aku tidak akan meminta kalian semua untuk memaafkanku. Tapi karena aku adalah seorang raja yang harus mengemban peranku sebagai seorang raja. Tolong maafkan untuk meminta hal ini, tapi tolong berikan hidup kalian kepadaku!”

“Ooo! Aku bersumpah akan menawarkan hidupku kepada rajaku!”

Para bangsawan berpikir perkataan Louis adalah suatu formalitas dan mereka pun menyerukan kesetiaan mereka kepada Louis.

Namun kata-kata itu tidak mengandung arti lain apapun. Louis benar-benar meminta hidup mereka.

“Guhoooooh!”

Para bangsawan merasa ada sesuatu yang panas naik dari tenggorokan mereka. Mereka muntah tanpa peduli muka dan harga diri lagi.

Dan kemudian mereka tercengang ketika mereka menyadari kalau apa yang mereka muntahkan tak diragukan lagi itu adalah darah merah segar.

“D-dokter.... Cepat panggil dokter ke sini!”

Buih berdarah menyembur keluar dari mulut mereka ketika mereka berteriak memohon bantuan.

Jika sudah seperti ini kematian sudah tak akan bisa dihindari. Inting mereka langsung menyadari penyebab rasa sakit yang hebat yang menyerang mereka.

Hidangan mewah yang luar biasa diwarnai dengan darah segar. Pemandangan manusia kejang-kejang di tengah-tengah genangan darah hanya dapat dideskripsikan sebagai gambaran dari neraka.

Di tengah-tengah pemandangan itu, terdapat satu pria yang berdiri dengan tenang menatap mereka.

Pria itu dengan sedih meneteskan air mata sambil melihat gambaran neraka didepan matanya agar ia tidak akan pernah melupakannya. Pria itu tidak lain dan tidak bukan adalah Louis sendiri.

Para bangsawan akhirnya mengetahui siapa dalang dari pemandangan neraka ini.

──Kenapa? Kami disini demi yang mulia!”

“Apa kamu masih belum puas juga bahkan setelah menyebabkan kematian banyak orang? Terkutuklah kau raja pembantaian...”

“Tidaaaaak! Aku tak ingin mati! Aku akan melakukan apapun jadi tolong selamatkan aku!”

──Kalian semua bebas bebas mencabik-cabikku bagian demi bagian di dunia sana. Aku tidak akan menolak. Aku juga tidak akan melawan. Karena aku adalah seorang raja yang tidak kompeten yang tidak dapat menemukan cara lain untuk menyelamatkan kerajaan selain menggunakan cara tidak biadab ini.”

Dari awal Louis sudah tidak memiliki ketertarikan untuk melakukan pemberontakan.

Jika Kerajaan Haurelia melakukan perang sipil saat ini, tak akan dapat diragukan lagi kalau itu akan mengundang gangguan dari negara lain.

Akan mustahil bagi satu negara untuk memonopoli Kerajaan Haurelia dengan mempertimbangkan keseimbangan politik internasional, jadi kemungkinan besar kalau Kerajaan Haurelia akan terpecah antara Kerajaan Mauricia, Kenestollard, Mornea, Keltiath dan juga Gartlake.

Kerajaan Haurelia memiliki hubungan pertemanan dengan Kerajaan Mornea dan Gartlake karena permusuhan mereka terhadap Kerajaan Mauricia, tapi Louis tak dapat mempercayai kalau akan ada negara yang hanya akan diam saja sambil melihat negara tetangga mereka memonopoli keuntungan.

Karena itu──bibit pemberontakkan harus dimusnahkan.

Dan lagi kebencian sudah tidak diarahkan kepada Jean lagi.

Jangan berpikir kalau sesuatu seperti ini akan dapat dimaafkan....namamu....akan dikenang sebagai pengecut.....untuk...selamanya.....”

Kata-kata terakhir Clovis dipenuhi dengan amarah. Dia tidak dapat melanjutkan perkataannya lebih dari itu.

Clovis tewas dengan ekspresi terhina yang tampak di wajahnya.

Hampir satu jam diperlukan sampai seluruh bangsawan yang berkumpul disini tewas.

“Dikenal sebagai pengecut masih jauh lebih baik dibanding aib memimpin negara menuju kehancuran.”

*

Seharusnya hasil ini akan membuat faksi anti raja menjadi murka karena kepala keluarga mereka telah dibunuh.

Meski mereka berpikir kalau mereka akan bersekutu dengan Louis, tapi mereka malah dibantai. Itu akan aneh jika mereka tidak marah sedikitpun akibat hal itu.

Namun di saat itu Louis sudah ditangkap oleh Jean dengan tuduhan merencanakan menggulingkan pemerintahan. Para bangsawan itu tak dapat melakukan apapun walaupun mereka berharap dapat melakukan balas dendam.

“Katakan kepada mereka untuk menyerah untuk berperang dan bersumpah setia kepada raja sebagai ganti hidupku. Dengan melakukan hal itu, paling tidak mereka akan diam selama 5 tahun.”

“Kenapa anda harus sejauh ini!?”

Jean secara spontan marah terhadap ucapan bodoh Louis.

Bagi Jean, Louis adalah satu-satuya raja yang akan dia berikan kesetiaannya.

Dia membiarkan Louis turun tahta karena ia ingin agar Louis dapat menghabiskan hidupnya dalam kedamaian. Bukan agar ia dapat melakukan tindakan bunuh diri seperti ini.

──Aku akan meninggalkan negeri ini di tanganmu, Jean. Jika kau memikirkan kebaikanku sedikit saja, maka paling tidak jangan minta aku menjadi raja dari negara yang hancur.”

Kerajaan Haurelia seharusnya dikenal sebagai negara militer yang terkemuka di seluruh benua ini, tapi kini seluruh negara menganggap mereka sebagai macan ompong.

Mereka dikalahkan oleh seorang viscount belaka, jadi itu tak dapat dipungkiri. Itu adalah hal yang umum dalam politik internasional bagi pihak lain untuk bertindak arogan jika mereka menganggapmu lemah.

Jika mereka tidak sesegera mungkin mengakhiri perjanjian damai dengan Kerajan Mauricia, Kerajaan Haurelia akan menjadi seperti daging yang akan dilemparkan ke tengah-tengah sekumpulan hyena.

Tapi rubah tua yang licik dari Mauricia, Raja Welkin tidak akan berharap hal itu akan terjadi. Louis percaya akan hal itu.

“Jika kau mendahului mereka dengan mengirimkan kepalaku, mereka tidak akan dapat memberikan tuntutan yang tidak masuk akal. Lagi pula Welkin juga seharusnya akan dengan senang hati menyambut jika Kerajaan Haurelia memiliki hubungan pertemenan dengan Kerajaan Mauricia.”

Seperti yang dapat dilihat dari persekutuan Mauricia dengan Kerajaan Sanjuan, pandangan Welkin sedang terarahkan kepada Trystovy.

Di pertempuran sebelumnya, pasukan musuh juga tidak sungguh-sungguh mengejar pasukan Haurelia yang kabur. Dari hal tersebut sudah jelas kalau Welkin ttak memiliki ketertarikan untuk menduduki Kerajaan Haurelia yang sulit untuk diduduki karena watak para penduduknya.

Louis mengatakan hal tentang membuang hidupnya dengan acuh tak acuh. Jean meninggikan suaranya ketika ia terisak.

“Aku memaksakan peran yang sulit kepadamu──Maafkan aku.”

*

Tiga hari kemudian, eksekusi untuk raja sebelumnya, Louis dilaksanakan di tengah alun-alun ibukota kerajaan, Elise. Para anggota faksi anti raja yang telah memberikan kesetiaan mereka kepada Raja Jean juga menghadiri eksekusi itu.

Pada akhirnya kepala Louis telah diberikan kepada Welkin. Raja Welkin tidak dapat mengatakan apapun ketika ia melihat bagaimana akhir dari musuh bebuyutannya.

Mungkin Welkin terkesan atas tekad Louis sebagai seorang raja atau mungkin tidak. Setelah itu diputuskan kalau Kerajaan Mauricia akan mengakui hak kekuasaan Raja Jean atas Kerajaan Haurelia sebagai ganti penyerahan beberapa wilayah dari membayar biaya reparasi.

Singkatnya, itu sama saja dengan memprokamasikan kalau jika terdapat pemberontakan kepada Jean atau negara lain menginvasi, maka Kerajaan Mauricia akan membantu Jean.

──dan kemudian sisanya, hanya tinggal mengurus pemberontakan Duke Beaufort yang masih ada didalam Kerajaan Mauricia.


Posting Komentar

0 Komentar