How to Keep a Distance form a Beautiful Girl Vol 1 chapter 4-1

 

"Apakah kau menyukai Rika"

Penerjemah : Alfa
Diedit : Alfa

“Uh...Ah...”

Seperti biasanya, aku menghabiskan 6 jam untuk tidur lalu bangun saat mendengarkan dentingan lonceng.

Ketika melihat teman sekelasku yang berdiri dan merunduk, ketika mereka pergi dengan bersemangat, pikiranku sedikit berkabut sementara waktu.

Kyoya juga tidak datang hari ini.

Setelah bencengkrama dengan siswa di kelas, dia dan Hinata meninggalkan kelas, untuk pergi ke klub.

Di koridor, aku melihat Tachibana dengan perempuan berkaca mata yang seharusnya merupakan temannya.

Kali ini, aku mengalihkan pandanganku sebelum mereka mencapai Tachibana.

Jika aku melakukan kontak mata, dia kemungkinan besar akan memberikan reaksi.

Ini tidak seperti aku membencinya, daripada itu, aku lebih seperti tidak tahu bagaimana cara meresponnya kembali dan aku juga tidak ingin menarik perhatian.

Lebih baik mengurangi sesuatu yang harus dikhawatirkan.

Saat ini, akan lebih baik untuk bertingkah seperti aku tidak menyadari apapun.

Tapi, aku menyadari sesuatu yang lain...

“...Huh?”

Seorang gadis muncul di jendela tempat aku menatap lurus.

Aku membuat kontak mata sempurna tanpa berpikir.

Dia adalah teman Tachibana, yang memakai kaca mata dan bergaya rambut ponytail.

Tidak semenawan Tachibana, tetapi tetap cantik.

Walau, ketika aku membandingkan dia dengan Tachibana dan Hnata, aku merasakan aura berbeda.

Dia menatap kearahku selama beberapa detik, lalu, dia mulai merilekskan mulutnya dan tersenyum kearahku.

Apa itu tadi...

Tidak ada sesuatu yang penting terjadi setelahnya, semua hiruk pikuk yang terjadi si dalam kelas dan koridor telah menenang.

Yah...mari pulang saja.

Aku penasaran dengan gadis itu, tapi lebih baik jika tidak ada sesuatu yang terjadi.

* * *

“Aku telah menunggumu, Kusuba-san”

“...Aku penasaran apakah ada sesuatu yang terjadi”

Berbicara dengan suara yang cukup keras, jadi orang yang lainnya dapat mendengar suaranya.

Aku selalu menggunakan gerbang selatan sekolah.

Perempuan itu menungguku di tempat dimana aku pertama kali bertemu dengan tachibana, berdiri di depan gerbang.

Kelihatannya dia sudah tahu kalau aku menggunakan gerbang ini sebelumnya.

“Kenapa kau menungguku? Kau melihatku di kelas.”

“Aku ingin berbicara denganmu. Lebih jelasnya, aku memiliki pertanyaan untukmu.”

Itu adalah suara yang cukup ramah.

Cara berdiri yang berwibawa, tapi tidak menekan. Aku merasakan sebuah ruang dan kepercayaan diri.

Jika kau melihat kearahnya secara dekat, kau bisa melihat wajahnya yang proposional,yang mana memberikan kesan cantik yang berpendirian.

“Aku tidak ingin ditanyai”

“Ya, itu benar-benar disayangkan”

“...”

“Baiklah sekarang, pertanyaan 1”

“Hey!”

Ketika aku menyelanya, dia terkikik.

Dia benar-benar gila...

Sungguh, dia bahkan lebih sulit ditangani dibanding Tachibana.

“Aku tidak akan menjawab.”

“Oh, itu tak masalah. Aku hanya ingin menanyaimu sesuatu, aku tidak memerlukan jawaban”

“Eh... Apa maksudnya itu?”

“Baiklah, Baiklah”

“jika begitu, izinkan aku menanyaimu pertanyaan terlebih dahulu”

Aku memiliki intuisi kalau aku tidak akan dapat kabur darinya, jadi, aku mengatakan itu sebagai gantinya.

Aku bahkan belum mengetahui siapa namanya.

Menjadi satu-satunya yang ditanyai. Aku tidak menyukainya.

“Bailah kalau begitu, lakukan.”

“...Namamu adalah?”

“Susami Chitose. Tahun kedua, grub 5. Berteman dengan Rika dan Hinata. Aku mengetahui tentang dirimu saat aku melakukan sedikit pencarian.”

“Aku tidak menanyakan sejauh itu...”

“Itu nantinya pasti akan ditanyakan jadi aku menjawabnya, apakah ada sesuatu yang lain yang ingin kau ketahui?”

Dari penampilannya, terlihat seperti Susami tidak terlalu peduli tentang informasi pribadinya.

Itu adalah trik yang dapat mengintimidasi seorang mob sepertiku, seperti yang diharapkan dari seorang normie.

“Kenapa kau tertarik padaku?”

“Kau kelihatannya dekat dengan temanku akhir-akhir ini.”

“...Kami tidak sedekat itu.”

“OH! Dengan yang mana?”

“Ah...”

SIAL...aku telah dijebak.

Aku bodoh karena menjawabnya seperti itu.

Susami terkikik lagi.

Tapi dia kelihatannya lebih senang dari sebelumnya.

“Yah...pertanyaanku adalah, apakah kau menyukai Tachibana Rika?”


Sejujurnya, aku membenci kalimat itu.

Aku lebih suka pergi dengan kecepatanku sendiri, tidak dengan kecepatan seorang normie.

(TN: maksudnya dia lebih suka pake caranya sendiri, daripada cara normie)

<<>><<>><<>>-:<<>>:-<<>><<>><<>>

Silahkan upvote agar saya tetap semangat buat update chapter baru.

Terimakasih udah baca.

~Alfa~

<<>><<>><<>>-:<<>>:-<<>><<>><<>>

Sebelumnya | Daftar isi | Selanjutnya

Posting Komentar

0 Komentar