Isekai Tensei Shoudouki Vol.5 Chapter 3



 (Part sebelumnya silahkan baca manga sampai chapter 69 terlebih dahulu karena ini diambil dari tengah cerita)

Walaupun situasi sudah tenang untuk sementara, perang masih belum berakhir. Mengembalikan semangat bertarung prajurit adalah suatu keharusan.

“Baldr! Ada masalah!”

Selina Muncul dengan terengah-engah. Baldr cemas melihatnya.

“Selina, sudah ku katakan padamu untuk tidak datang ke sini”

Walaupun pertempuran telah usai, medan perang maish dipenuhi dengan bau busuk mayat dan darah. Baldr tidak ingin menunjukkan hal seperti itu pada Selina dan yang lainnya.

“ Ini bukan waktunya untuk itu.”

Wajah Selina benar-benar pucat. Ia memegang tangan Baldr dengan erat.

“A-aku mendengar dari pedagang karavan yang baru saja tiba. Dia mengatakan bahwa ada tanah longsor di Cottingley. Jadi tidak mungkin untuk melewati jalan besar!”

“Apa katamu?!”

*

“Kami mendengar suara yang sangat keras dibelakang kami, kami pun mengeceknya, lalu... kami melihat jalanan itu benar-benar terkubur oleh puing-puing. Menurut perkiraanku, dengan tanah longsor seburuk itu, diperkirakan setidaknya butuh satu bulan untuk membersihkannya dari jalan.”

Semua orang tidak bisa berkata apa-apa ketika mereka mendengar tentang tanah longsor dahsyat itu dari pedagang

Satu bulan – semua orang disini menyadari betapa lamanya itu.

“...dan lagi saya tidak punya bukti pasti tentang ini tapi...”

Pedagang itu menelan ludah karena gugup.

“Bawahan saya, dia mengatakan bahwa dia mendengar beberapa suara yang terdengar mirip ledakan sebelum tanah longsor terjadi. Saya minta maaf untuk mengatakan ini tapi, saya pikir saya juga mendengar suara yang terdengar seperti suara kilat.”

Jadi begitu, sepertinya mereka mendapatkan kita.

Baldr menertawakan kedangkalan dari prediksinya.

Dia tau bahwa ada pihak di negara ini yang ingin Antrim jatuh.

Namun Baldr berpikir bahwa pihak musuh akan mundur setelah Antrim meraih kemenangan telak yang tak disangka-sangka.

Tidak peduli apa yang dilakukan oleh pihak yang menginginkan Antrim jatuh saat ini. Kemenangan Antrim adalah sebuah fakta yang terbantahkan.

Para bangsawan yang oportunis pasti akan berubah pihak ke pihak yang menang. Begitulah cara berpikir mereka.

Bahkan para bangsawan yang pasif selama ini pasti mulai bergegas menuju raja untuk menunjukan kesetiaan mereka.

Namun Baldr tidak menyadari bahwa terkadang ada orang bodoh yang berpikir akan ada peluang dalam pertempuran yang tidak mungkin untuk dimenangkan atau orang sombong yang mengambil tindakan berlawanan dengan akal sehat untuk melindungi harga dirinya.

Meskipun Baldr memiliki ingatan Sanai untuk memperingatkannya tentang hal itu-

Pada pertempuran Sekigahara, ada orang seperti Onodera Yoshimichi yang dengan sengaja berganti pihak dari pihak timur menjadi pihak barat dan akibatnya klannya pun dibinasakan. Walaupun Baldr mengetahui kejadian itu, dia tetap saja melakukan kesalahan ini.

“Jika longsor ini disengaja, pelaku pasti akan memberitahu pihak Haurelia.”

Baldr mengangguk mendengar ucapan Cyril.

Tidak akan ada artinya menutup jalur pelarian pihak Antrim jika pelaku tidak dapat memberitahu pihak Haurelia.

Meski belum ada kepastian apakah pihak Haurelia akan bergerak atau tidak.

“....Zirco, aku tau kamu pasti lelah. Tapi tolong bisakah kamu melakukan pengintaian?”

“Serahkan pada saya. Tubuh saya sudah ditempa sehingga saya tidak akan lelah jika hanya seperti ini.”

Zirco menyeringai dan memukul dadanya, tapi dia tetap tak bisa menyembunyikan rasa lelahnya setelah menghadapi pertempuran besar.

Zirco dengan sempurna memimpin unit tentara bayaran dari membuka gerbang air, lalu merusak formasi bagian belakang pasukan Haurelia dan bahkann berlari ke garis depan untuk mengejar musuh yang kabur tanpa istirahat sedikitpun. Dia pasti jauh lebih lelah daripada Baldr.

Meski begitu Baldr tidak punya pilihan lain selain mengandalkannya.

Dalam hal pengintaian tentara bayaran jauh lebih hebat dibanding para ksatria.

“Yah, mungkin mereka tidak akan mau datang kesini lagi setelah kita mengalahkan mereka seperti itu.”

Walaupun semua orang tau bahwa itu hanya harapan optimis dari Zirco, mereka semua pun berharap hal yang sama.

“Siapapun yang sedang luang, ikuti aku. Kita akan memperbaiki pertahanan kita sebisa mungkin.”

Untungnya parit seharusnya tidak memerlukan banyak perbaikan.

Jika setidaknya jaring berduri dapat diatur kembali, mereka seharusnya bisa bertahan melawan pasukan besar.

“Tyros, aku menugaskanmu untuk mengurus barang-barang dan persediaan dari para pedagang.”

“Sesuai keinginan anda.”

Tyros membungkuk. Para pedagang pun ikut membungkuk sambil terlihat ragu-ragu.

“Saya tau ini adalah permintaan yang sangat egois, kami tidak akan bisa kembali sampai jalan besar diperbaiki, bisakah tuan membeli kereta dan kuda kami juga?”

Jika tempat ini akan jadi medan perang peluang kuda dan kereta mereka selamat sangatlah kecil.

Jika mereka tidak dapat kabur, maka lebih baik menukar barang bawaan mereka menjadi uang sebelum mereka dijarah.

“Barang-barang yang dibawa kesini sepadan dengan emas yang banyak. Tentu saja saya akan membeli sesuai harga yang sesuai.”

Jumlah barang-barang yang dibawa kesini melebihi jumlah yang diperlukan, tetapi dengan ini mereka akan dapat menambah sedikit persediaan mereka.

Apa yang akan terjadi jika longsor itu terjadi sebelum para pedagang lewat?

Untungnya para pedagang tidak ditemukan oleh pelaku yang memblokir jalan besar Cottingley.

“Masalahnya adalah skala jumlah pasukan musuh yang akan datang kesini.”

Jika kerajaaan Haurelia tidak menyerah menyerang wilayah Cornelius, maka pasukan yang diperlukan untuk menyerang Cornelius dan tentara cadangan yang dibutuhkan apabila terjadi serangan balik tidak akan menyerang kesini. Maka kemungkinan jumlahnya akan sama dengan pasukan yang menyerang sebelumnya,

 Jika musuh datang kemari dengan kekuatan penuh tanpa memikirkan konsekuensinya – Baldr menghentikan pemikirannya dari skenario terburuk itu.

Karena jika skenario terburuk itu terjadi maka jelas bahwa mereka pasti akan kalah tak peduli apapun yang dia lakukan.

.

Saat ini, gerbang air sudah ditutup kembali. Namun tanah masih becek.

Lalu, anggota tubuh manusia yang terlempar karena ledakan tersebar dimana-mana dan mengeluarkan bau busuk yang tak terhankan.

Apabila dibiarkan hal itu malah akan menjadi sumber wabah.

Jika ini adalah masa damai, mereka akan dikumpulkan dan dibakar, tapi sayangnya tidak ada waktu untuk itu.

Gali tanah sedalam mungkin. Lalu kubur.

Baldr memerintahkan seluruh penyihir yang ada di Antrim untuk mengubah tanah menjadi lebih berlumpur.

Sebenarnya, walaupun sihir dapat dihilangkan dengan mudah, fenomena fisik yang disebabkan oleh sihir itu masih ada.

Misalnya jika sihir bola api dihalangi sebelum mengenai target, udara panas akibat bola api itu masih tetap terasa panas.

Baldr berfikir bahwa fakta tersebut terlalu diremehkan sampai sekarang.

Dalam situasi dimana beberapa penyihir membuat lahan basah buatan sebelum perang, jika hal itu baru bisa dihilangkan dengan sihir tanah yang serupa, maka musuh pasti akan menghabiskan mana dan juga waktu untuk mengurusnya.

Ketika para penyihir melakukan hal tersebut, mereka tidak akan dapat mensupport para prajurit dengan sihir mereka.

“Jika mungkin aku ingin membuat kubangan yang dalam, tapi pasukan kita tidak punya waktu dan mana untuk melakukan itu.”

Tidak ada gunanya meminta sesuatu hal yang mustahil.

Karena firethrower kehabisan bahan bakar jadi tak dapat digunakan sekarang, mereka hanya bisa mengandalkan ledakan uap air dan ledakan bubuk meisu.

Dari awal mereka tidak mempunyai kemungkinan menang jika mereka langsung menghadapi pasukan musuh, jadi senjata dengan efek visual* seperti flamethrower diperlukan untuk mengurangi moral musuh. (T/N : Aku tak tau kata yang pas buat “Visual Effect” )

Ledakan uap air juga tidak begitu mematikan, jadi meskipun mudah digunakan, efeknya tidak terlalu diharapkan.

Jika efek visualnya sedikit lebih kuat, hal itu dapat membantu mengurangi moral musuh lebih jauh lagi....

“Tunggu sebentar? Efek visual?”

Sesuatu terlintas dipikiran Baldr.

“Efek Visual.... sesuatu dengan tampilan mencolok dan akan membuat musuh ragu-ragu untuk menyerang...”

Akan lebih baik jika lebih mencolok untuk membuat musuh berpikir tidak akan dapat melawannya.

“Tapi apakah itu akan benar-benar berhasil?”

Kalau dipikir lagi, musuh hanya bingung pada awalnya ketika mereka menghadapi flamethrower, tapi setelah itu mereka langsung melakukan serangan balasan.

Musuh jadi kacau saat itu karena senjata yang tak dikenal yang tidak memerlukan sihir menyerang mereka terus menerus tanpa memberi istirahat.

“Tidak dipahami – serangan yang tidak dapat dipahami...”

Benar. Tentu visual juga berperan, tapi yang paling mengejutkan musuh adalah serangan yang tidak dapat mereka pahami.

Dia bisa menyiapkan rencana jika dia memahami logikanya

Ini sama ceritanya dengan bagaimana seroang praktisi karate yang sangat kuat menjadi sangat lemah saat melawan hantu.

“Mungkin dengan “ini”.”

Mereka mungkin bisa bertahan dengan “ini”.

Sebuah serangan yang sangat mematikan dan musuh tidak akan tau bagaimana mereka mati.

Masalahnya hal “itu” membutuhkan sihir skala besar, untungnya pemikiran bahwa senjata unik Antrim bukanlah sihir sudah tertanam dalam kepala musuh.

“Tyros! Tyros! Maaf tapi ada sesuatu yang aku butuhkan segera-!”

Baldr buru-buru berlari ke arah teman masa kecilnya yang mengelola persediaan dibelakang.

(Meskipun ini berjalan dengan baik, peluang kemenangan kita masih kurang dair 50%)

Namun, walaupun kecil mereka sekarang memiliki kemungkinan menang.

itu sudah cukup memulihkan semangat juang Baldr.  


***


Duke Jean berbaring di kasur dengan lelah.

Pada akhirnya pertemuan di Istana Haurelia berakhir dengan kacau dengan keputusan akhirnya yaitu menyerang Antrim sekali lagi

Jean tak mengerti mengapa mereka semua begitu terpaku pada Antrim



Saat ini, jika kedua pihak memutuskan untuk berdamai, kerajaan Haurelia akan dianggap sebagai pihak yang kalah.

Lalu kenapa? Itu masih lebih baik dibanding melannjutkan perang yang akan menghancurkan seluruh negara.

Jika kedamaian tiba, nilai dari tentara dan senjata akan berkurang, dan suatu hari senjata seharusnya akan dapat bisa dibeli dalam jumlah yang banyak.

Lagian perang bukanlah apa-apa selain salah satu cara untuk memperkaya negara. Perang yang hanya untuk memiskinkan negara itu seperti pedagang yang mempunyai gerobak yang mewah sebelum punya kuda.

Namun, akar dari dendam terhadap kerajaan Maurecia sudah terlalu dalam. Para bangsawan yang berpikir pendek itu berpikir kalau mereka dapat meraih kekayaan yang melimpah jika mereka dapat menang melawan kerajaan Mauricia – Menurut pendapat Jean, mereka cuma orang bodoh yang tidak mengerti apapun tentang dasar ekonomi.

“Meski begitu, aku pikir Yang mulia akan mengerti tentang ini...”

Di mata Jean, Raja Louis terlihat sedang mencari titik tengah untuk kebaikan dalam meraih kedamaian.

Itulah kenapa tergantung situasinya Jean berpikir kalau damai pun tidak apa-apa.

*Klik*

(T/N : Aku tak tau sfx pintu kebuka hwhw)

Pintu kamar terbuka tanpa suara ketukan. Jean menyipitkan matanya. Di depannya, Raja Louis muncul dengan dua penjaga disampingnya.

“Yang mulia, ini-?”

Jean secara refleks bertanya, tapi pikirannya sudah memberikan jawaban untuknya.

Raja pasti datang kesini untuk menyingkirkannya, orang yang kritis terhadap upaya perang.

“Kenapa? Itu benar kalau saya memang menentang perang, tapi saya tak pernah melakukan apapun yang mengarah terhadap pengkhianatan kepada anda Yang mulia....!”

“Aku tau. Aku tak pernah meragukan kesetiaanmu kepadaku”

Raja Louis terlihat lesu. Bibirnya kering dan kasar seperti sudah kehilangan kelembapannya.

Jean tidak mempercayai matanya. Dia tidak percaya kalau ini adalah raja Louis yang ambisius dan percaya diri.

Beberapa waktu yang lalu, raja Louis memimpin perang dengan gagah berani dan tegas dalam keputusannya untuk melanjutkan perang. Tapi sekarang dia tidak lagi terlihat seperti itu. Apa jangan-jangan – raja yang percaya diri itu dari awal tidak pernah ada?

“Jadi kamu menyadarinya. Semuanya adalah akting. Aku tak bisa menghentikan perang ini bahkan jika aku ingin.”

Suara raja Louis seperti orang tua yang sudah menyerah dengan usianya. Jean kesal dengan itu.

“Tak mungkin perang tak bisa dihentikan! Jika Yang mulia memerintahkannya, saya bersumpah akan menyingkirkan segala macam halangan dan meraih kedamaian!”

“Itu tak ada artinya. Bahkan jika kita meraih kedamaian,  aku yakin keluarga Selvi dan pasukannya akan menyerang keluarga Cornelius sendirian. Jika itu terjadi maka negara kita akan menanggung aib karena mengkhianati perjanjian damai.

“Keluarga Selvi sampai sejauh itu....”

Apakah mereka benar-benar tak bisa dikendalikan? Memangnya mereka pikir negara itu apa?

Kemarahan Jean itu benar, tapi apakah kemarahannya ini sama dengan semua orang atau tidak.

“Aku sudah secara proaktif menggunakan kebencian terhadap kerajaan Mauricia untuk mengurus negara ini sejak perang sebelumnya. Jika ini adalah hukuman karena hal itu, maka aku tak punya pilihan lain selain menerimanya.”

Banyak dari para bangsawan yang kehilangan putra dan kerabat mereka karena perang.

Suatu hari mereka pasti akan balas dendam pada kerajaan Mauricia!

Mereka akan merebut tanah subur dari Mauricia untuk keturunan mereka!

Raja telah menghasut para bangsawan yang berharga diri untuk memaksa mereka untuk memikul beban untuk memperkuat kekuatan militer. Bahkan jika dia merobek mulutnya, dia mungkin tidak akan dapat meminta para bangsawan untuk berdamai dengan Mauricia untuk membangun negara sebelum semuanya terlambat

Jika dia melakukan itu, para bangsawan akan bertanya apakah ada artinya mereka mengorbankan harta dan keluarga mereka selama bertahun-tahun.

Sudah jelas kalau Raja Louis lah ynag memaksa mereka untuk melakukan itu.

Jika ini sebelum pasukan Flandre dikalahkan di Antrim, saat pasukan yang dikendalikan langsung oleh raja masih dalam kekuatan penuh, masih ada pilihan bagi raja untuk memaksa para bangsawan yang melawan,

Namun pilihan itu sudah tak mungkin sekarang. Pemberontakan akan pecah jika raja memilih untuk menyetujui perjanjian damai yang tak ada bedanya dengan menyerah.

Keluarga kerajaan sudah kehilangan kekuatan untuk menekan pemberontakan.

Sebagai gantinya di situasi sekarang, sebagian pasukan mungkin akan menjadi musuh jika raja memutuskan untuk berdamai karena kekalahan sudah membuat pertumpahan darah yang salah satunya adalah petinggi militer yaitu, Flandre.

Karena itu-.

“Aku harus menahanmu, penguasa yang menentang perang. Aku menetapkanmu sebagai tahanan rumah di wilayah kekuasaanmu. Dan kamu harus menggunakan kekuatan faksimu untuk keuntungan kerajaan Mauricia. Namun, itu dilakukan setelah perang melawan Antrim.”

Dan jika raja Louis dikalahkan, maka Jean akan mewarisi tahta sebagai raja.

Louis yakin Welkin akan lebih suka lahirnya pemerintahan boneka dibanding menduduki wilayah Haurelia.

(T/N : Welkin raja Mauricia saat ini, kerajaannya mc saat ini)

Karena itu garis keturunan keluarga kerajaan Haurelia masih akan tetap terjaga.

Jean terharu dengan tekad sang raja. Raja Louis dengan ramah mengingatkannya.

“Jika aku menang, aku janji aku akan mengakui semua yang telah kau lakukan untuk mengembalikan kehormatanmu. Jadi jangan nangis gitu. Walaupun aku berkata seperti itu, aku percaya kita memiliki kemungkinan besar untuk memenangkan perang ini.”

***


Baldr memanggil Nelson karena pertempuran selanjutnya sudah dekat.

“Aku sudah memberikan perintah pemantauan dan pasukan cadangan pada pasukan cavalry. Aku minta maaf karena aku tidak memberimu waktu untuk istirahat, tapi pergi keluar dan pantau pergerakan musuh.

“Sesuai keinginan anda.”

Pertarungan yang dialami Nelson juga adalah pertarungan yang sulit yang tidak lebih mudah dibanding pertarungan yang dialami Baldr, tapi dia segera bersiap tanpa menunjukkan kelelahan sedikitpun.

Dia mengerti Antrim tidak dalam posisi yang mengizinkannya untuk bersantai

Evakuasi penduduk juga sudah dimulai sebagai persiapan untuk pasukan bersembunyi di kastil atau mundur dari pertempuran.

Karena jalan raya Corringley dihalangi, akan menjadi hal yang sulit untuk mundur menuju wilayah Falkirk, tapi kerajaan Haurelia tidak memiliki waktu untuk mengirim pasukan untuk sepenuhnya menduduki wilayah terpencil seperti Antrim

Pertempuran akan berakhir apabila mereka dikalahkan atau Baldr ditangkap.

Karena itu, Baldr menyediakn uang dan makanan untuk membekali penduduk yang sedang evakuasi sementara ke wilayah pemukiman bagian utara dan timur.

“Tolong berbaris disini untuk menerima jatah makanan! Jangan menyelang antrian!”

“.......Kami dapat kembali kesini lagi kan?”

Seorang wanita tua bertanya dengan gelisah. Tyros meyakinkannya dengan percaya diri.

“Tentu saja! Paling lama ini akan memakan waktu selama sebulan. Kalian semua akan dapat kembali kesini.”

Senyuman tulus itu meyakinkan orang-orang disana. Satu persatu dari mereka menuju barat dari pinggiran Gawain dan membentuk garis yang sangat panjang.


Brandon memanggil Tyros ketika dia melihat kerumunan yang sudah berkurang.

“Kau benar-benar mempercayai tuan ya...”

Jika dipikir secara logis, tidak ada kemungkinan menang jika dilihat dari situasi saat ini.

Dan lagi Tyros juga percaya kalau mereka dapat meraih kemenangan tanpa keraguan sedikitpun. Jauh didalam hatinya, Brandon merasa iri kepada Tyros karena hal tersebut.

Brandon adalah orang yang lahir di Antrim yang ingat dengan jelas perang yanng terjadi sejak ia remaja sampai sekarang.

Keluarga penguasa sebelumnya termasuk wanita dan anak-anak sudah dimusnahkan. Meskipun penduduk tidak secara khusus dibantai, para penduduk tetap saja terseret ke dalam api peperangan dan korban berjatuhan dari ketiga pihak itu. (T/N : Keluarga penguasa, penduduk, dan musuh yang menyerang Antrim.)

Bahkan kakak laki-laki Brandon tewas setelah terluka di medan perang.

Dia merasa tidak berdaya saat itu. Keputusasaan akibat kehilangan teman dekat, keluarga, dan menyaksikan tempat kelahirannya diinjak-injak.

Dan kemudian setelah semuanya berakhir, hanya kehilangan dan kemarahan yang tersisa dari dirinya yang dia tidak punya tempat untuk melampiaskannya.

Dia berpikir kalau ini adalah tanah yang tidak akan ditolong oleh kerajaan dan tuan tanah.

Baldr adalah tuan tanah yang menakjubkan, meskipun dia sangat tidak berdaya menghadapi sebuah negara.

Brandon tidak dapat membantu tetapi dia membuat penilaian dengan pemikirannya.

“aku adalah orang yang telah banyak melihat berapa banyak orang yang melampaui kata tidak mungkin.”

Tyros menjawab dengan mata yang jernih.

Sejak ia pertama kali bertemu Baldr di wilayah Cornelius, Baldr adalah tujuannya Tyros dan juga orang yang dia hormati dan dia berikan kesetiaannya.

Tyros dapat membanggakan itu karena dia adalah orang yang pertama kali menggunakan penemuan dan ide hebat Baldr, serta mahir dalam menggunakan temuannya. Dan diatas semua itu, Baldr adaalah orang yang menunjuk orang seperti Tyros yang bukan siapa-siapa selain anak ketiga seorang penjahit biasa menjadi orang penting dengan segala tanggung jawab yang datang bersamanya.

Bahkan jika semua orang mengabaikan Baldr, Tyros akan menjadi satu-satunya orang yang akan mempercayainya sampai akhir.

“Yah....Jika itu tuan....maka mungkin....”

Brandon juga adalah salah satu orang yang terkadang terkejut dengan tindakan abnormal Baldr

Segala tindakan revolusioner Baldr telah membuatnya terkubur dibawah tumpukan pekerjaan yang dia pikir dia akan mati karena terlalu banyak bekerja. Cara mati itu mungkin lebih tidak enak dibanding mati saat bertarung dengan musuh.

Ketika dia berpikir seperti itu, dia pikir ada suatu hal yang berat lepas dari dadanya.

“Aku pikir aku juga akan mempercayai tuan. Aku akan memberikan segala hal yang aku bisa.”


***


Duke Edinburgh dan perdana menteri kerajaan Mauricia, Harold Edinburgh memanfaatkan kemenangan ajaib yang diraih oleh Baldr secara maksimal.

Sebesar itulah dampak dari kemenangan Baldr.

Meskipun kerajaan Mauricia itu sangat kuat dalam bidang ekonomi, kerajaan Haurelia akan lebih kuat jika ada bentrokan militer diantara kedua negara. Hal itu adalah pemikiran yang ada diantara penduduk dan bangsawan Mauricia

Tapi sekarang pemikiran tersebut dihancurkan.

Karena itu, para bangsawan yang tersisa menjadi penonton saja karena mereka tidak mau menanggung kerugian apapun yang dapat mengubah pendapat mereka.

Apapun yang terjadi, perang adalah hal yang beresiko. Tapi itu juga akan menjadi kesempatan yang langka untuk naik pangkat dan mendapat penghargaan.

Walaupun para bangsawan sudah dibutakan oleh keserakahan mereka akan penghargaan dan kabur dari perang sebelumnya. Mereka telah kalah telak.

Bagaimanapun juga, skema bangsawan di faksi anti-raja adalah memaksa keluarga bangsawan untuk menanggung beban kekalahan, jadi mereka dapat mendapatkan kembali pengaruh mereka. Tapi kemenangan Baldr adalah hal yang membuat mereka merasakan bahaya, pada tahap ini seluruh penghargaan akan jatuh ke faksi yang mendukung raja, dan mereka tidak mendapatkan apapun.

Jika seperti ini, bukankah mereka akan tertinggal dan hanya akan mendapat sisa yang tidak diinginkan?

Atau mungkin tidak akan berhenti disitu saja. Mungkin setelah perang mereka akan dituduh sebagai kriminal karena tidak mau bekerja sama.

Harold membangkitkan indra akan bahaya seperti rumor tak berdasar sambil memecah belah faksi anti raja.

Dia membuat sebagian para bangsawan itu menjadi pengkhianat dan menghukum para bangawan yang dilaporkan.

Hal itu membuat para bangsawan tersebut panik karena mengetahui kapan mereka akan dikhianati dan dilaporkan oleh rekan mereka. Tak memerlukan waktu lama untuk mereka cepat-cepat berganti pihak.

“-biar begitu, kita juga perlu seseorang untuk menjadi conntoh. Kamu tak mau menjadi yangd dipilih untuk peran itu kan?”

Walaupun dia memiliki penampilan yang tampan, Harold memiliki tekanan yang luar biasa sebagai seorang politisi yang mengendalikan negara besar seperti Mauricia. Count Hastings, Hendrick Hastings tak dapat menahan tekanan itu sama sekali

“.....Y-ya.”

Sosok Hendrick yang menghasut sesama bangsawan untuk mendapatkan kembali otoritas mereka dari raja dan penduduk untuk harga diri dan kehormatan bangsawan sudah hilang tak berjejak dari dirinya.

Lebih tepatnya dia gemetaran karena ia memiliki peran penting di faksi anti-raja. Ia tak tau kapan rekannya mengkhianatinya. Dia menjadi lesu akibat stress.

Semuanya menjadi bumerang – pikir Hendrick.

Kebijakan kerajaan yang memprioritaskan perkembangan ekonomi dan menaikan tahap kehidupan rakyat biasa dapat dikatakan mengikuti kerajaan Trystovy yang sudah memiliki pengalaman karena kebijakan semacam itu yang membuat mereka jatuh dalam perang sipil dan kemudian hancur.

Count Hendrick percaya bangsawan yang percaya dengan pendapatnya itu tidak sedikit karena mereka mengetahui kudeta yang terjadi di kerajaan Trystovy.

Sebenarnya, jumlah bangsawan yang berbondong-bondong mengikuti tujuannya melebihi ekspektasinya. Count Hendrick bermimpi akan masa depannya yang cerah sebagai pemimpin faksi, tapi ternyata itu hanya sementara dan situasi langsung berubah secara instan.

Raja Welkin dan Duke Harold sudah memantau Count Hendrick sejak awal. Tidak hanya rekan-rekannya yang tertangkap, perdana menteri yang mengendalikan pemerintahan, dan juga faksi yang pro terhadap raja termasuk Keluarga Randolph, dan perusahaan perdagangan besar seperti perusahaan Dowding, mereka sudah mulai menekan seluruh anggota faksi anti raja.

Pendapatan bangsawan berasal dari gaji mereka sebagai birokrat atau jika mereka memiliki wilayah, mereka juga mendapatkan pajak dari sana, tapi bangsawan juga tak ada bedanya dengan orang biasa yang mana mereka pun tak dapat hidup jika mereka tidak dapat membeli dan menjual barang.

Mereka akan segera menuju kemiskinan ketika harga barang yang mau mereka beli naik dan hasil panen petani di wilayah mereka dibeli dengan harga yang murah.

Sebenarnya jika hal seperti ini terjadi pada mereka, para bangsawan dapat menggunakan koneksi mereka kepada sesama bangsawan lain dan juga kepada para pedagang yang sudah kehilangan pelanggan, tapi sekarang pemerintah kerajaan sudah mendukung para pedagang-pedagang tersebut.

Sudah tidak ada lagi cara yang bisa menyelamatkan mereka.



Jika kerajaan Haurelia datang menyerang dan menyelamatkan mereka – berarti hanya delusi bodoh itu yang tersisa yang mereka dapat jadikan harapan, sayangnya bahkan hal yang mereka sebut harapan itu sudah hancur oleh kemenangan telak Baldr.

Count Hendrick bukanlah orang yang keras kepala yang akan berpikir untuk melanjutkan perjuangan mereka yang tak ada harapan untuk menang sampai keluarganya hancur.

Tidak, bukan hanya dia, banyak dari para bangsawan juga tidak berpikir untuk melakukan hal itu. Tidak peduli seberapa bodohnya mereka, jika itu untuk kebaikan keluarga mereka maka mereka akan menelan ego mereka dan menerima segala penghinaan. Hal itu adalah kewajiban yang harus mereka lakukan sebagai seorang bangsawan.

Semua tindakan Duke Harold sudah seperti jaring yang menutup semua jalan keluar para bangsawan dari faksi anti raja. Semuanya berjalan lancar sampai dititik ini.

Lalu ia dapat membuat dalang dari semua ini, Duke Beaufort untuk bertanggung jawab dan menurunkan pangkatnya.

Dia tak ada niat untuk memojokkan Duke itu sampai tingkat yang menyebabkan dia memberontak.

Hal itu adalah akal sehat di masyarakat bangsawan. Bahkan Duke Harold dan Raja Welkin pun tak dapat lepas dari ikatan tradisi bangsawan.

Sejak pendirian kerajaan Mauricia, walaupun saat itu banyak bangsawan yang sudah dieksekusi, tak ada satu pun bangsawan yang ada diatas pangkat Count yang dihukum dengan dicabutnya kebangsawanan keluarga mereka.

*

──Ada sebuah ungkapan kerasukan roh jahat. Ungkapan itu akan sangat cocok untuk digunakan oleh generasi selanjutnya untuk menggambarkan Duke Beaufort saat ini.

“Hendrick bajingan, dia berani untuk menyerah kepada Harold?”

“Ya....kemungkinan besar saat ini mereka sedang bertemu di ibukota.”

Duke Arnold marah mendengar laporan bawahannya yang ia kirim sebagai mata-mata di keluarga Hastings.

Dipermukaan Hendrick adalah pemimpin dari faksi anti raja. Dia digunakan sebagai boneka oleh keluarga Beaufort.

Baginya untuk berpindah sisi ke faksi pro-raja berarti faksi anti raja sudah hancur.

Tidak. Itu bukannya akhir dari faksi anti raja. Hal itu juga dapat diartikan sebagai kejatuhan keluarga Beaufort

“Dasar tolol.....padahal sedikit lagi....sedikit lagi dan kerajaan Haurelia akan mulai bergerak lagi!”

Semua itu adalah rencana Duke Arnold, Raja Welkin tidak dapat mengabaikan pasukan keluarga Duke Beaufort dan Raja juga tidak dapat mengirim pasukan yang ada di ibukota menuju garis depan.

Tidak mungkin para pemuda yang ada di Antrim akan membuat keajaiban sekali lagi. Tidak ada keraguan bahwa laporan kemenangan pasukan kerajaan Haurelia akan tersebar.

Count Hendrick tidak dapat menunggu untuk hal itu dan sudah menggoyangkan ekornya kepada raja. Duke Arnold merasa jijik padanya. Bahkan membunuhnya pun tak akan cukup untuk memuaskan kebenciannya kepada Count Hendrick. Kebenciannya sudah meluap dari hatinya dan bahkan sampai merasa sakit saat bernafas.

Seperti bagaimana api lilin yang akan padam malah pada akhirnya malah menyala dengan terang, Duke Arnold mengisi tenaganya kembali menggunakan dendamnya sebagai bahan bakar.

Walaupun tak ada hal yang bagus sama sekali untuk Duke Arnold dan keluarga Beaufort.

“──Aku harus mengerahkan pasukan!”

“A-anda yakin?”

Bawahannya menahan diri untuk bertanya mengenai kewarasan tuannya kepadanya. Duke Arnold menyipitkan matanya.

“Bajingan──Apa kau berani melawan keputusanku?”

“B-bukan seperti itu! Bagaimana pun dengan kekuatan perang keluarga ini...”

“Jalan satu-satunya untukku menduduki tahta kerajaan Mauricia adalah dengan dukungan kerajaan Haurelia! Untuk mencapai hal tersebut aku tak bisa hanya duduk diam meskipun telah mengumpulkan pasukan!”

Dia bertindak berdasarkan delusi liar yang hanya dapat disebut dengan GILA.

Memangnya kerajaan Haurelia akan mengakui penobatan Duke Arnold nantinya? Lalu, apakah pasukan Haurelia akan terus melanjutkan perang? Tak ada satu pun pertanyaan tersebut yang mempunyai jawaban yang jelas, dan lagi Duke Arnold akan memulai perang melawan kerajaan Mauricia yang mempunyai jumlah pasukan jauh lebih besar dibanding miliknya.

Ini adalah kewajiban kepala keluarga selanjutnya untuk menyingkirkan orang tua macam ini. Bagaimana pun keluarga Beaufort belum mengatur pewaris yang cocok untuk menggantikan Duke Arnold.

Lebih sulit lagi karena seluruh kepala keluarga keluarga Beaufort dari tiap generasi termasuk Arnold adalah tuan tanah yang cakap dan baik kepada pengikutnya. Kesetiaan dan kekuatan organisasi pengikutnya itu sangat tinggi, paling tidak ada 

“Katakan pada Thames dan Haagen. Segera bergabung dibawah bendera ku jika mereka tidak ingin diserang.”

“Ya Tuanku!

Kekuatan militer keluarga Beaufort sudah melebihi kekuatan militer banyak bangsawan disekitar mereka sejak dulu.

Pasti akan ada cukup banyak bangsawan yang akan mengikuti mereka bahkan jika hanya untuk formalitas. Walaupun mereka tidak dapat diharapkan untuk setia disituasi ini.

Hal yang penting saat ini adalah memberikan semacam tekanan yang terhitung sebagai aksi pemberontakan. Kerajaan pasti tak akan dapat mengabaikan hal tersebut.

Tak peduli seberapa gila dan pikunnya dia, Duke Arnold tidak berpikir kalau ia dapat menjatuhkan ibukota Cameron. (TL/N : Cameron itu nama ibukota kerajaan Mauricia.)

Dia telah membuat keputusan yang bagus yaitu dia dapat menang dengan memancing pasukan raja ke wilayahnya dimana dia mempunyai keuntungan medan  dan menyergap mereka sebanyak mungkin.

Dan penyergapan Beaufort akan terkenal sebagai ungkapan yang berarti “Hal bermasalah yang tak berarti tapi tak dapat diabaikan”.

*

DUKE BEAUFORT MEMBERONTAK.

Pemberontakan salah satu sepuluh bangsawan besar yang merupakan bangsawan paling berpengaruh akan mengejutkan kerajaan Mauricia seperti guntur.

The rebellion of one of the ten great nobles that was the most influential noble house in the past shook Mauricia Kingdom like thunder.

Semua orang berpikir kalau Duke Beaufort benar-benar gegabah dan absurd. Mereka semua mempertanyakan kewarasan Duke Beaufort.

Satu-satunya syarat tindakan Duke Beaufort itu bagi dirinya sendiri yaitu hanya jika kerajaan Haurelia meraih kemenangan atas kerajaan Mauricia. Tapi dalam hal itu, Duke Beaufort harus bergantung pada niat baik kerajaan Haurelia untuk memberinya hadiah.

Bahkan jika Duke Beaufort bersekutu dengan kerajaan Haurelia, mereka tak punya kewajiban dimana mereka harus ramah terhadapanya

Terlebih lagi pasukan garis depan kerajaan Haurelia telah menderita kekalahan yang memalukan di Antrim. Kemungkinan mereka dapat meraih kemenangan yang memungkinkan mereka untuk menduduki kerajaan Mauricia di masa depan sangatlah rendah.

Yang terbaik kerajaan Haurelia dapat berharap kemenangan kecil, jadi mereka bisa mendapatkan posisi yang lebih menguntungkan dalam negosiasi damai. Dengan sengaja menyebabkan pemberontakan karena hal tersebut adalah sesuatu yang tak terpikirkan.

“──Arnold benar-benar sudah gila!”

Tak heran jika Raja Welkin berkata seperti itu.

Lagi pula Duke Arnold Beaufort mengajukan perang yang tak mungkin ia menangkan hanya karena delusi liar yang tampaknya sudah menuju kegilaan.

“Mungkin aku sudah meremehkan bagaimana orang bodoh akan bertindak....”

Bahkan Duke Harold, orang yang telah merebut bangsawan bawahan yang bertindak seperti anggota badan Duke Beaufort, yang berpikir kalau Duke Beaufort akan menyerah tanpa syarat. Ia pun saat ini sedang melihat kebawah dengan ekspresi pucat.

Jika otak Duke Beaufort masih bekerja walau sedikit, dia harusnyha mengerti kalau keluarga Beaufort dapat tetap ada sebagai keluarga yang diawasi bahkan setelah mengalami kemunduran. Mustahil bagi Duke Beaufort untuk tetap mempertahankan posisinya sebagai peringkat atas diantara sepuluh bangsawan dalam waktu yang lama jika ia tidak dapat memahami hal itu.

Itulah tepatnya mengapa Duke Harold berfikir sebagai seorang politisi Duke Arnold tidak akan melakukan tindakan gegaba yang tidak akan menguntungkannya. Hal itu dapat dikatakan karena ia memandang Duke Arnold seperti itu.

Sepuluh bangsawan besar, orang-orang yang berjasa sejak berdirinya negara, mereka memiliki tugas untuk meneruskan garis keturunan mereka kepada generasi berikutnya.

Pada akhirnya, Apakah Duke Arnold mempunyai kesadaran diri kalau dia menyeret garis keturunan keluarga dan bahkan cucu tersayangnya menuju kematian?

Tidak peduli seberapa sembrono dan bodohnya keputusan Duke Arnold ini. Raja Welkin dan Duke Harold tak dapat mengabaikannya.

Hanya ada bangsawan tingkat rendah disekitar wilayah Duke Beaufort. Sulit bagi mereka untuk mengharapkan mereka untuk melawan Duke Arnold. Jika mereka tidak bertindak melawan pemberontakan ini secepatnya, memungkinkan kalau wilayah Duke Beaufort dan wilayah sekitarnya akan berubah menjadi kerajaan Semi-Independent.

Dampaknya akan sangat besar jika mereka menundukkan Duke Beaufort setelah hal itu terjadi, jadi mereka perlu memutuskan saat ini juga mumpung dampaknya masih terhitung kecil. (TL/N : Aku tak tau bahasa baku yang cocok jadi pake “mumpung” aja hahahaha.)

Tak banyak komandan yang mempunyai kemampuan yang dapat memenuhi persyaratan yang tinggi bahkan jika mereka mencari di seluruh kerajaan Mauricia.

Terlebih lagi saat ini mereka juga perlu untuk mempertahankan pasukan untuk melawan kerajaan Haurelia. Hal itu mengurangi pilihan mereka lebih jauh lagi.

Memilih kepala sekolah akademi ksatria, Ramillies yang merupakan orang biasa dan tak punya ikatan dengan bangsawan untuk tugas  ini adalah keputusan yang tepat.

*

“Benar-benar tugas yang buruk, mereka meminta orang tua ini untuk membunuh orang sebangsanya.”

Ramillies tidak bermimpi untuk mendapatkan pencapaian di usianya saat ini. Untuknya, diberikan misi ini bukanlah sebuah kehormatan sama sekali. Ini lebih seperti dihina oleh takdir.

Ramillies berangkat dari ibukota Cameron sambil memimpin pasukan yang seharusnya dikirim untuk melawan pasukan kerajaan Haurelia.

“....Baldr, kau tak boleh mati. Karena tidak seperti orang tua ini, kau lahir dengan takdir yang masih menunggu untuk kau raih.”


Posting Komentar

0 Komentar