The Abandoned White Magician's Tea Life chapter 1

"Tahap akhir dari ketidak bergunaan"

Penerjemah : Alfa
Diedit : Alfa

Angin panas bergemuruh di telinganya.

Panasnya membuat keringat bercucuran hanya dengan berdiri disana, namun mata dari seorang pria muda yang melihat kebawah Amalia membuat tulang rusuknya terasa membeku.

“Kau sudah datang begitu jauh, Amalia.”

“Alphonse...”

“Maaf, tapi aku tidak mampu membawamu menuruni gunung. Aku harap kau bisa menjadi mangsa untuk... naga.”

Sesaat setelah dia mengatakan itu, Alphonse mengibaskan jubahnya, berbalik, dan lari, meninggalkan Amalia duduk disini. Meski dia mengatakan dia tidak mampu membawa dirinya, dengan langkah ringan dan cepat dia menuruni gunung, setelah memberi instruksi kepada temannya.

Dan begitulah.

Mereka mendapatkan cukup banyak sihir penyembuhan, jadi tenaga mereka kembali pulih.

(TN: Anak b*****t)

“Amalia.”

Suara samar memanggil dirinya, dan dia berbalik. Berdiri disana seorang wanita cantik dengan rambut platinum blonde mencuat dari dipunggungnya.

Dia mengenakan jubah putih, sama seperti Amalia, dan dia menatap kebawah kearah Amalia, dia menurunkan matanya dengan sedih.

“Terimakasih untuk segalanya. Jika bukan karenamu, aku tidak mungkin mampu melarikan diri dari naga seperti saat ini.”

“Esmerarlda-sama...”

Amalia melawan rasa lelahnya dan menatap keatas kearah esmeralda, yang sedang memberinya tatapan pedih.

(TN: Amalia lagi duduk kelelahan dan Esmeralda lagi berdiri)

 

=kilas balik=

Para petualang, Amalia dan teman-temannya, pergi menuju ke tempat panas ini untuk mengalahkan naga. Namun, naga emas yang muncul sangatlah kuat yang menyebabkan mereka semua bahkan tidak mampu melawan balik, dan paty tersebut sudah hancur.

Dia mampu kabur dari naga, dan dibawah perintah Alphonse, sang pemimpin, Amalia menyembuhkan Esmeralda, white magician lainnya.

Tidak seperti Amalia, yang merupakan white magician tingkat menengah, Esmeralda adalah white magician tingkat lanjut yang bisa menggunakan berbagai macam sihir penyembuhan. Itulah kenapa lebih efisien kalau Amalia menggunakan seluruh tenaganya untuk menyembuhkan Esmeralda, Dan Esmeralda bisa menuembuhkan sisa temannya.

Itu memungkinkan bagi semua orang untuk mengerakan kakinya. Amalia sangat kelelahan sehingga dia duduk dan tidak dapat bergerak, tapi dia tahu kalau teman-temannya dapat membantu membopongnya.

Dan sekarang.

Semua orang pergi berlari, meninggalkan Amalia dibelakang.

Terdapat pria dalam kelompok itu yang membanggakan kekuatan fisiknya, jadi seharusnya tidak sulit untuknya menggotong Amalia sendirian.

Amalia, terlalu lelah bahkan untuk berbicara, menatap esmeralda untuk meminta pertolongan.

“Terima kasih, Amalia.”

Esmeralda membuka mata birunya kearah Amalia dan mengangguk tegas.

Dan sekarang dia mengangkat tanganya tinggi-tinggi bersama dengan staff pendek yang dia pegang.....

BOOM!!

Terdengar suara ledakan hebat, serpihan-serpihan batu berceceran.

Dia tidak menyangka esmeralda tiba-tiba melancarkan black magic dengan atribut bumi ketanah, membuat Amalia jatuh ditempat. Esmeralda, yang melihat ke kejauhan, bergumam, “...oh, dia kemari”, dan berbalik.

“Sekarang, beri kami sedikit waktu lagi sampai kami menuruni gunung... selamat tinggal, wanita tua tidak berguna.”

(TN: ( -__- ) Oalah lonet )

Esmeralda berbisik dengan cara seperti dia sedang menyanyikan lagu, dan sekarang berbalik pergi.

Kecantikannya yang indah menjadi jelek, senyum yang terpampang diwajahnya, seperti iblis yang pernah dia lihat pada lukisan religi.

.....

Walaupun dia merupakan putri yang terkurung, Esmerlda pergi dengan kecepatan yang menakjubkan.

Amalia menonton punggungnya menghilang, tapi setelahnya cahaya emas datang pada bidang pandangnya diiringi dengan gempa hebat. Raungannya menyebabkan gendang telinga bergetar, dan tubunya menggigil ketakutan yang mebuatnya merasa bahwa ajalnya telah tiba.

Dibuang

Amalia telah dibuang.

Dia sekarang tidak punya sihir yang tersisa, dan tak ada siapapun yang akan mendukungnya untuk bangkit. Pada kenyatannya, Esmeralda melakukan sesuatu sejauh itu untuk memancing naga dan menggunakan Amalia sebagai umpan agar memberi dirinya waktu untuk kabur.

Ketika dia melihat keatas perlahan, dia melihat sisik emas. Dengan cakar yang dapat menghancurkan dirinya yang sudah rapuh seketika, taring yang dapat menghancurkan tulangnya sekali gigit, dan matanya yang bersinar seperti reptil, mendekati Amelia.

Dia tidak punya waktu untuk melihat itu sebelumnya, tapi sekarang dia telah melihatnya dari dekat, Amalia mengeluarkan tawa halus pada kecantikan dan keagungan yang tak terduga dari naga.

---Air mata yang jatuh menyatu dengan debu di pipinya.

Aku akan mati disini.’

Dua puluh satu tahun hidup. Itu adalah waktu yang terlalu singkat.

Ketika dia bergabung ke guild dan menjadi petualang, dia bersiap dengan bahaya dan siap untuk terluka.

Tapi untuk siap, saat dibuang, rasanya menyedihkan saat teman-temannya melakukan sesuatu seperti ini.

Jika itu membunuhnya, setidaknya bunuh dengan satu gigitan, Dia tidak ingin kesakitan dan sedih. Jadi setelah membunuh Amalia tanpa membuatnya tersiksa, itu akan bagus bila langsung mengikuti Alphonse dan yang lain lalu menggigit mereka dengan cara yang sama.

...tapi.

‘...Maafkan aku karena tidak dapat menepati janjiku.’

Amalia menutup matanya.

Sebelum dia kehilangan kesadaran, apa yang ada dalam pikirannya bukanlah orang yang berpergian bersamanya selama bertahun-tahun, tapi senyum seorang anak laki-laki yang membuat sebuah “janji” dengannya.

Posting Komentar

0 Komentar