How to Keep a Distance form a Beautiful Girl Vol 1 chapter 1-5

"Kamu itu..."

Diterjemahkan : Alfa
Diedit : Alfa

“Jadi, disini”

“Ya, Disini adalah tempat yang aman, Sebelah sini”

Aku dibawa untuk duduk di tangga menuju atap.

Bagaimanapun, Atap sekolah kami selalu tutup.

Karena itu, Tidak ada yang datang kesini.

Itu seharusnya pilihan wajar, Tapi Tak apa.

Kami duduk bersebelahan di tangga, Kami membuka kotak makan siang bersamaan.

“Oh..!”

“Ini terlihat cukup bagus,” Kataku.

Daging, sayuran, telur dan ikan.

Ini adalah bento yang cukup bagus dengan komposisi yang sempurna dari warna dan bahan.

Ini sudah pasti benar-benar berbeda dari bento supermarket.

Aku belum mencicipinya sekarang, Tapi aku merasa rasanya pasti enak.

“Ini”

“Hmm…? Oh.. Makasih”

Aku menerima wadah sumpit yang modis dengan warna merah, lalu aku menepuk tangan ku.

“Itadakimasu”

“Itadakimasu”

“Coba cicipi sedikit Tamagoyaki-nya ”

(TN: Tamagoyaki- Makanan jepang yang dibuat dari telur)

“Un… ini lezat”

Itu bisa dibilang tamagoyaki terlezat yang pernah kusantap selama ini.

“Yah,,,sungguh? Terima kasih atas sanjunganmu”

Ketika aku mengatakan itu, Tachibana tersenyum samar dengan wajah yang terlihat puas.

Lucu dan lezat.

Sumpitku bergerak maju tanpa ada tanda akan berhenti, dan semuanya dengan mudah masuk ke dalam perutku.

Itu mungkin adalah makan siang terbaik yang pernah kudapatkan.

“… Itu lezat. Gochisousama”

“Terima kasih atas pujian darimu, aku sangat menghargainya”

Aku mengemasi kotak makan siangnya da mengembalikannya ke Tachibana.

Setelah menerimanya, Tachibana menyelesaikan makan siangnya.

“Terima kasih untuk hari ini” katanya,

“Tidak.. Ini baik-baik saja. Aku melakukannya karena aku kesal”

“Itu menjijikkan, bukan begitu”

“Apa yang dia katakan, ya”

Sebelum aku menyadarinya, aku bisa berbicara dengan Tachibana secara normal.

Itu mungkin berkat makanan lezat tadi.

Tapi rasanya aku tidak peduli dengan alasannya.

“Dia seharusnya bahagia sebab aku mendengarnya,”

“…hmm.”

“Aku menolaknya, tapi tetap saja” dia berkata. “Dia punya keberanian untuk menanyakan kenapa, Kenapa aku menolaknya, dan sekarang bahkan mengeluh?”

“…Mhm”

“Itu sangat egois,” katanya. “Itulah kenapa aku…”

“Ya …”

Aku menyadari kalau Tachibana membuat wajah aneh.

Uh oh, Aku terlalu banyak berbicara.

Itu sepertinya sangat kasar.

Aku menemukan kisah menjengkelkan.

“Uhhh… ya, aku setuju”

“Tidak. Maaf, Aku hanya mulai mengoceh dan mengatakan sesuatu yang acak”

“Oh, ya. Maksudku…”

“Kusuba-san, kamu itu…”

Pada saat itu, dering lonceng terdengar, yang menenggelamkan kata-kata Tachibana.

Sepertinya dering lonceng terdengar sangat berisik disini.

Ini dia, waktu yang sudah kutunggu.

Aku bangun dan melihat ke arah Tachibana.

“Bye” kataku, “Terima kasih”

Aku pergi menuruni tangga meninggalkan dia dengan hanya 2 kata.

Itu adalah tanda berakhir.

Hubungan antara aku dan Tachibana sekarang berakhir.

Aku sebaiknya tidak membicarakan tentang itu sama sekali.

Itu adalah jalan yang kupilih. Jalan yang “benar” untuk hidup.

Jadi Aku tidak meninggalkan apapun dibelakangku, aku juga tidak memperhatikan garis yang tenggelam dalam dentingan lonceng.

_________________________________________________________________

“…sepertiku,” lengkap Tachibana, tapi disana tidak ada seorangpun yang mendengarnya.

Sebelumnya | Daftar isi | Selanjutnya

Posting Komentar

0 Komentar