Venomous Tongue Chapter 10 Bahasa Indonesia

 

I Quit the Going-Home Club for a Girl with a Venomous Tongue Chapter 10 Bahasa Indonesia

"Seseorang yang mengetahui mawar itu."

Translate by : Kuma

Edit by :


Hari ini aku akan membantu klub kesenian.

Aku mendengar bahwa klub kesenian terkadang melukis sebagai bagian dari aktivitas mereka, dan hari ini gadis yang akan menjadi modelnya berada dirumah dengan santai. Aku mendengarnya dan aku memberitahu klub kesenian aku akan membantu dan membawa seorang gadis cantik bersamaku.

Ketua Klub kesenian, Miyazaki Shinji, sangat setuju dan memintaku untuk datang ke ruang klub kesenian sepulang sekolah.

Di markas kami, Rose garden

“ Hello”

Arina sudah berada di Rose Garden. Aku menyapanya dengan riang, tetap dia tidak melirikku lagi dan melanjutkan bacaannya. Sejak dia bahkan tidak merespon, aku mulai meragukan keberadaan ku. Jangan bilang kalua aku sudah mati…??

“ oh, ada banyak bunga”.

 

“ itu bunga yang diawetkan”

 

“ oh, begitu. Bunga apa itu?

 

“ Helichrysum”

 

“heh…”

Ini pertama kali dalam hidupku aku mendengar kata seperti itu. Aku tidak terlalu mengetahui tentang bunga, jadi aku tidak mengerti sama sekali.

Tetapi keindahan dari Bunga kalian dapat menikmatinya tanpa mengetahuinya. Itu adalah seni yang membuat semua orang menikmatinya.

“Arina , kita akan pergi ke ruang seni hari ini”.

 

“ apa yang akan ku lakukan?”

 

“ kau hanya membaca saja. Tidak ada tugas yang lebih mudah dari ini.

 

“ baiklah. Doakan aku.”

 

“ tidak, ini adalah layanan gratis…”


 

“ ayo pergi.”

Dengan buku tipis di tangan, Arina berjalan kearah pintu Rose Garden. Aku bahkan tidak mengetahui apakah dia termotivasi atau tidak. Ku pikir dia telah tumbuh dibandingkan Ketika pertama kali kami bertemu, mungkin.

Segera setelah mereka tiba ke ruang kesenian, anggota club menjadi gugup.

Arina masuk ke ruang kesenian, kelihatannya seperti seorang yang bisa menghancurkan sebuah dojo. Secara alami, aku mengejarnya. Ketika anggota klub kesenian melihatku, wajah mereka berubah menjadi penasaran. Itu benar, aku lah orang jahatnya.

Untuk menjelaskan situasi ini, aku segera mendekati Miyazaki Shinji.

 

“ terimakasih. Sui. Kau datang, um, apakah dia modelnya atau…..?

 

“ ya, dialah gadis SMA tsundere Bernama Hiwa Arina. Ku kira dia terlihat seperti model terkenal. Gwah………..!”

Aku berteriak akibat dari rasa sakit dari sisiku. Aku memutar kepalaku dan melihat kebelakangku dan melihat Arina. Dia memegang sebuah pensil mekanik di tangan kanan nya. Ujung dari pensilnya menancap di sisiku. Dia kelihatannya seperti seorang yandere yang menusuk  seorang bajingan berkali kali dengan pisau. Tidak, aku ditusuknya , yang mana membuatku sekarat. Ya aku akan mati

 

“Shinji, ini Hiwa Arina.”

Aku merasa bersalah pada Shinji, jadi aku melihat sekeliling dan berbicara ke Arina dengan isikan

 

“ Aria, baca saja bukumu. Klub Kesenian sedang membutuhkan seorang model sekarang, dan aku memilihmu secara darurat. Ini tidak seperti kau akan telanjang atau yang lainnya…”

Aku dipukul dibagian perut. Posisi dari empeduku sekitar 10 cm.

“ tolong hanya membaca saja. Cukup itu saja yang perlu kau lakukan.”

 

“ aku mengerti. Tidak masalah.”

Aku berbalik kearah Shinji , mencengkram sisiku dan perutku.

 

“ baiklah, kalian bisa mulai.”

 

“ oh, terimakasih. Senang bertemu dengan mu hari ini, Arina – san.”

Arina mengangguk tanpa melihat ke atas

 

Waktu untuk melukis Arina dimulai.

 

Dia duduk di sebuah kursi dan mulai membaca buku tipis dengan postur yang bagus dan membalik halamannya Ketika dia mendapat bacaannya. Alih alih memutarnya, dia menggulungnya dengan ibu jarinya. Kelihatannya dia memberikan yang terbaik.

( instead of turning it up, she rolled it with her thumb. “ jika ada yang tau terjemahan bagusnya bagaimana mohon di koreksi)

Aku tidak punya hal yang akan kulakukan, jadi aku berjalan dan mengamati bagaimana mereka melukisnya. Sejak aku tidak memiliki perasaan pada melukis, aku kewalahan oleh skill dari klub kesenian yang dengan lembut menggambar di kertas putih. Mataku mengikuti garis yang secara perlahan terbentuk tanpa hambatan, aku menyadari bahwa setiap anggota klub memiliki gaya mereka masing – masing. Aku memperhatikan kepadatan dari garis, kekuatan dari bayangan dan kelembutan dari belokan. Sebagai amatiran, sulit bagiku untuk mengungkapkannya, tetapi pribadi dari setiap anggota menjiwai ke dalam gambar, dan ada banyak jenis Arina.

 

Arina melanjutkan untuk menjadi model mereka. Aku meninggalkan ruangan kesenian, kupikir setidaknya aku akan membelinya minuman.

Aku sampai ke mesin penjual, tapi aku berdiri disana berpikir apa minuman kesukaan Arina. Kopi? The hijau? Monster? Kunyit ? jus tiram ? minyak nabati? Semen? Mercury? Hmm sulit untuk memutuskannya, kupikir dia akan minum apa saja.

Selagi aku mengerang, aku mendengar seseorang memanggilku.

 

“Sui, kan? Hi!”

 

“ Aku – senpai, kan? Sudah lama ya. Kita berada di sekolah yang sama, tapi kita tidak bisa sering jumpa.

 

Aku bertemu Aki – Senpai Ketika aku masih baru di komite Kesehatan. Mungkin kami berada di jalur yang sama, tapi Aki – Senpai sering terlibat dengan ku. Dia adalah seorang yang menarik yang tidak pernah bosan dan juga banyak bicara.

 

“ apa kabar? Kau terus melihat mesin minumannya. Kau memikirkan bagaimana dapat minuman gratis atau yang lainnya, kan?

 

“ tidak sopan. Aku hanya sedang mencoba mencari tahu bagaimana supaya mesin minuman nya mengeluarkan semua kembalian dan bayaran nya.

 

“ menjijikan, beritahu aku jika kau sudah punya ide. Aku akan mencobanya disetiap ATM di kota.”

 

“ haruskah kita berada di jalan kegelapan Bersama…”

Seperti biasa dia orang yang menarik. Aki – Senpai sering membuat lelucon dan tidak pernah mengetahui apa yang dia pikirkan. Itulah mengapa kami cocok.

 

“ jadi, apa yang sebenanya kau lakukan? Aku telah memperhatikan mu Sui sejak aku menemukan mu, tapi kau kelihatannya stress. Aku tidak yakin apakah aku harus bicara dengan mu.”

 

“ bukan masalah besar, aku ingin membeli minuman untuk seseorang, tapi kesukaannya miterius bagiku sekarang ini dan aku memikirkan nya…. Dia tipe orang yang serius Ketika dia membicarakan sesuatu, jadi aku berhati – hati.”

 

“ heh… apakah gadis itu Arina – Chan?”

“ Eh? Aki – Senpai, apakah kau esper?”

 

“ hebat kan.? Aku bisa menghancurkan semua benda tanpa menyentuhnya..”

 

Dia menusuk ku di leher. Dibandingkan dengan sakit yang kuterima dari pensil mekanik beberapa menit lalu, ini sangat lembut. Rasanya seperti pudding. Aku menyembunyikan kebahagiaan ku.

 

“ bagaimana senpai tau Arina”?

 

“ aku berada di SMP yang sama dengan Arina – Chan dan kami terkadang mengobrol, aku bertemu Arina – Chan karena dia menonjol diantara para murid baru. Arina – chan sangat imut.

 

“ aku mengerti, jadi Arina ngobrol dengan orang lain juga, huh?

 

“ apa maksudmu? Apakah kau dekat dengan Arina – chan ?”

 

Dekat , ya?

 

“ Arina – chan tidak bergabung dengan klub, kan ?

 

“ apakah Arina ikut klub Ketika SMP?”

 

“ aku ikut tim basket. Tempatnya di dalam dan luar ruangan jadi kami tidak bertemu selama di klub, tapi aku bertemu Arina – chan di komite perpustakkan.”

 

“ oh, jangan bilang, apakah Aki – Senpai main tenis di SMP”?

 

“ aku tidak mau berhenti setelah Lulus SMP, jadi ku lanjutkan di SMA. Turnamen terakhir kami Ketika musim panas berakhir dengan hasil yang biasa saja, tapi menyenangkan.”

 

Aku mengerti . kupikir aku mulai paham mengapa Arina tau banyak mengenai Tenis.

 

“ semoga berhasil pada ujia mu, Aki – Senpai. Aku menantikan kau berhasil dalam tenis Ketika di universitas.”

 

“ kau anak yang baik! Sui, aku terharu!”.

 

Aku membeli jus tomat untukku dan setelah banyak berpikir, aku memutuskan untuk membeli Arina secangkir kopi.

 

“ tunggu sebentar. Ini bagus.”

 

Menghentikan tangan ku, Aki – Senpai mendorong ( memberi) susu coklat.

( Aki – senpai pushed the milk cocoa) jika ada terjemahan yang lebih bagus mohon infonya”.

 

“ ini lah jawaban yang benar.”

 

Terlihat puas, Aki – Senpai pergi. Itu keunikan yang sama. Saying sekali Arina bisa membuat para anak – anak itu lebih gila jika saja dia memiliki jenis elemen yang sama. ( dengan Aki – Senpai maksudnya).

Kelihatannya dia tidak menginginkan nya, mungkin.

 

 

Note:

salam kenal saya translator baru, Kuma desu….

Jika ada pemilihan kata yang kurang mohon komentarnya

Sampai jumpa di chapter selanjutnya.. 😊



Sebelumnya | Index | Selanjutnya 

 


Posting Komentar

1 Komentar

  1. ☺️...? Apakah ada yang baca novel ini, serasa dari chep 1 gak ada tanda tanda kehidupan

    BalasHapus

Stay with Liscia Novel #Romcom