Lonely Otaku - Chapter 30

Diterjemahkan : Kasumi

Diedit : Liscia


Arc 2 - Pikiran A dan Peran KAI

Bab 30 - Aku akan Membantumu Sebanyak yang Kamu Inginkan


“Haa…”


Kali ini, Aku membuat sebuah program untuk pertama kalinya setelah sekian lama, menggunakan bahasa pemrograman yang bernama "Excel V00A" untuk program Excel.


Untuk mengurangi beban kerja Momoi, Aku memutuskan untuk membuat sebuah dokumen yang bisa diotomatisasikan oleh OSIS, jadi mereka bisa memasukkan data secara manual dan format dengan mudah.


Ngomong-ngomong soal itu...


Aku membuka situs dan melihat ke situs yang sekarang tertutup untuk membuat permintaan ke KAI.


Banyak nama perusahaan, deskripsi singkat tentang pekerjaan, harga, dan alamat surel untuk dihubungi.


Daftar nama perusahaannya acak ketika aku pertama kali membukanya, dan aku selalu mencoba menemukan pekerjaan di antara mereka.


Alasan untuk keacakan ini adalah karena mereka terlalu banyak sehingga orang pertama yang mengirimkan sesuatu akan tidak terlihat, jadi kubuat sama.


Tapi, hanya aku yang bisa melihat ini.


Semua klien hanya bisa melihat bidang-bidang dan catatan-catatan.


Jika perusahaan yang sama mengirim permintaan ke KAI sebelum KAI dapat menyetujui permintaan dan menutup situsnya lagi, semua permintaan dari perusahaan tersebut akan terhapus dan situsnya tidak akan bisa digunakan sampai waktu selanjutnya.


Ini karena permintaan yang berulang itu menyebalkan, dan karena banyak perusahaan yang menggunakan situs ini, hal itu berguna untuk mencegah perusahaan yang sama untuk membuka situs ini dan mengurangi beban situs.


Meskipun pemberitahuannya berkata bahwa daftarnya akan diperlihatkan secara acak, ada cara lain yang sebenarnya bisa digunakan. 


Dan cara itu adalah menyortir dari tinggi ke rendah jumlah pembayaran.


...Biar kuberitahu, semua ini idenya A-san oke?


Diamlah...


Benar, waktu itu aku hanya melakukan apa yang disuruh, seperti boneka..


Namun, karena perusahaan yang ada juga diminta untuk memasukkan jumlah pembayaran, banyak perusahaan yang memprediksi bahwa mereka juga akan mencari yang memiliki pembayaran tertinggi juga.


Jadi, sesaat setelah kami membuat situs ini, banyak orang yang memasukkan jumlah 8 juta atau semacamnya.


Tapi seiring berjalannya waktu mereka mulai menghilang.


Itu karena aku tidak akan mengambil pekerjaan yang membayar mahal.


Ada dua alasan untuk ini.


Alasan pertama adalah jika terlalu mahal, biayanya akan terlalu tinggi, dan intervensi KAI akan ketahuan.


Alasan yang kedua adalah karena aku tidak akan menyetujuinya.


...Karena, mau bagaimanapun dipikirkan, itu terdengar menyebalkan...


Tidak akan ada satu pun yang membetulkan kesalahanku jika aku terlibat masalah, tidak seperti sebelumnya.


Itulah kenapa aku mengabaikan jenis pekerjaan semacam itu.


Bukan berarti aku tidak ingin mencoba sesuatu yang sulit, aku hanya ingin melakukan pemrograman.


Tapi meskipun begitu-- pekerjaan normal dengan jumlah pembayaran normal juga seperti tiket lotere.


Tidak ada permintaan bagus yang masuk ke KAI, sama sekali tidak ada!


Tidak, memang ada beberapa yang bagus, tapi...


Orang-orang yang membuat permintaan seperti itu biasanya meminta tenggat waktu yang pendek.


Mau bagaimana lagi...


Dan salahku juga tidak menunjukkan diri. 


Itulah kenapa ada rumor yang tersebar di KAI bahwa KAI tidak akan menerima permintaan jika harganya terlalu tinggi.


Itulah mengapa ketika Byodoin Systems memintaku untuk menerima permintaan mereka untuk 20 juta yen, aku pikir A-san sudah kembali...


A-san tahu bahwa aku bisa melihat permintaan dengan menyortirnya sesuai jumlah pembayaran.


Aku pikir A-san mungkin sudah terlibat karena besarnya pembayaran yang ditawarkan meskipun mereka sudah tahu bahwa aku tidak akan menerima permintaan dengan bayaran yang tinggi, juga permintaan yang datang dari Byodoin Systems dan isi permintaannya adalah untuk memodifikasi pernagkat lunak AI anti-virus yang aku buat sebelumnya.


Hasilnya... benar-benar gagal.


Aku pergi ke sana hanya untuk membuat diriku merasa tidak nyaman.


Laki-laki yang bertugas waktu itu bernama Shinjo, tapi itu bukan dia.


Aku terus terang merasa bahwa dia aktor yang salah. 


Setidaknya dia aku pikir dia tidak memiliki kemampuan untuk melakukan hal sebanyak itu sahingga aku, seorang siswa SMP bisa bekerja.


Ada orang lain yang juga bersamaku.


Alice Byodoin-- setelah apa yang terjadi ketika pertemuan kami, aku pikir dia sangat pintar.


Dan nama Alice kedengerannya seperti memiliki hubungan dengan A-san -- Haha, tentu saja kemungkinan besar tidak.


Aku masih SMP pada saat itu. 


Dan dia mungkin seusia denganku, karena itu aku menganggapnya tidak mungkin.


Karena bagaimana bisa seorang murid SMP atau SMA yang bahkan tidak aku tahu, mendekatiku sebagai seseorang dari Byodoin Systems?


Lagipula, pasti membutuhkan banyak koneksi untuk melakukan sesuatu seperti itu.


Bahkan jika dia anak dari salah satu dari 3 konglomerat terbesar Jepang, tidak mungkin gadis yang masih semuda itu memiliki koneksi semacam itu.


Jadi, masuk akal untuk menganggap KAI mencoba untuk bernegosiasi harga yang tinggi, karena mereka biasanya tidak menerima permintaan untuk memodifikasi program yang dibuat oleh orang lain.


...Aku ingin bertemu dengan A-san...


*Tok tok tok--


Ah, dia di sini...


Ketika aku memikirkan A-san, ada ketukan di pintu.


Pasti Momoi, yang sudah mulai familiar dengan ruangan ini. 


"Ya?"


Ketika pintunya aku buka, Momoi di situ dengan pakaian biasanya sehabis mansi.


Aku masih belum terbiasa dengan penampilannya yang seperti ini.


Lebih tepatnya, aku tidak ingin terbiasa dengan penampilan ini untuk selamanya.


Itu karena penampilan Momoi sehabis mandi benar-benar seksi dan imut.


"Ehehe~, aku datang lagi."


Momoi berkata sambil tersenyum malu-malu.


...Aku tidak bisa menahannya lagi...


Dia benar-benar imut...


Momoi yang sekarang seimut Sakura-chan, ini tidak baik, benar.


Untuk sesaat senyum Sakura-chan telrintas di pikiranku, tapi aku langsung menghilangkannya.


Memang tidak masalah, tapi aku hanya tidak ingin Momoi ada di ruanganku hari ini.


"Maaf Momoi, hari ini tidak bisa."


"Kenapa tidak?"


Ketika aku berkata seperti itu Momoi menggembungkan pipinya.


...Hei bisakah seseorang melakukan sesuatu pada kelakuan kekanak-kanakan gadis ini...?


Hatiku sudah tidak tahan lagi.


"Apakah, benar tidak bisa?"


Momoi melihatku ke atas.


"...Baiklah, tidak masalah..."


"Horeee!"


Ketika aku mengangguk sambil diserang keimutan Momoi, Momoi melompat naik turun dengan senangnya.


...Gadis ini, apakah dia pikir aku akan memaafkannya selama dia bertingkah imut...?


Tidak, benar, aku memaafkannya...


Tahu apa yang mereka katakan?


Apapun yang imut adalah keadilan.


Itulah kenapa aku tidak punya pilihan lain setiap saat.


Bukan berarti perasaanku yang lemah.


Tentu saja bukan!


"Jadi, apa yang kamu lakukan barusan?"


Momoi melangkah masuk dan duduk di depan komputer, yang sekarang posisinya sudah kembali ke awal, dan bertanya padaku.


"Hmm? Ah, aku mencoba untuk mengotomatisasi sebagian besar pekerjaan OSIS sebisa mungkin."


Ketika aku berkata seperti itu, Momoi membuka mulutnya dengan ekspresi terkejut.


"Tapi, bukankah kamu sibuk dengan pekerjaanmu...?"


Momoi bertanya dengan wajah yang merasa bersalah.


Benar kan, inilah mengapa aku tidak ingin dia masuk ke ruanganku.


Aku sudah menduga jika aku membuat program untuknya, dia akan keberatan.


Itulah kenapa aku berencana untuk menyelesaikannya secara rahasia dan memberikannya kepada Momoi nanti...


Apa yang aku lakukan 10 detik ke belakang...?


Inilah yang terjadi karena kamu tidak menahan diri, oke?


Aku benar-benar tidak bisa mengalahkan keimutan Momoi.


"Maafkan aku...?"


Mungkin karena aku sedang berpikir dan tidak merespon dia, Momoi meminta maaf padaku.


Benar, itu tidak mungkin.


Tidak mungkin untuk melawan ini.


Itu karena dia benar-benar imu...


Tidak heran aku kalah beberapa detik lalu...


Aku duduk di samping Momoi, berpikir sendiri.


"Aku melakukan ini untuk diriku sendiri, kamu tidak perlu khawatir Momoi."


Sambil duduk di samping Momoi aku berkata seperti itu.


"Tapi, jika kamu melakukannya demi diriku, bukankah itu membuat pekerjaanmu lebih susah?"


Aku menggelengkan kepala pada Momoi.


"Tidak peduli apa yang terjadi padaku, aku bisa mengatasinya nanti. Prioritasku adalah mengurangi beban pekerjaan Momoi. Aku tidak ingin kamu tinggal terlalu larut. Dan juga, jika terjadi sesuatu dan kamu terpaksa pulang ketika malam, telepon aku, tidak peduli jam berapa. Aku akan menjemputmu."


"Eh, tapi, aku akan merasa tidak enak... Aku bisa pulang sendiri, meskipun sudah malam."


Momoi membalas dengan menggelengkan kepalanya.


Gadis ini, dia benar-benar...


Aku dibuat kesal dengan perkataan Momoi.


Itualh kenapa, aku akan mengatakan dengan benar apa yang ada di pikiranku kepadanya.


"Kamu tahu, apakah kamu sadar kamu benar-benar imut? Ketika kamu berjalan sendirian ketika malam, laki-laki aneh mungkin akan menghampirimu. Kamu harus mengkhawatirkan itu bukan? Apakah kamu mengerti apa yang aku katakan?"


"Ah, yes..."


Aku mengatakan apa yang aku pikirkan kepada Momoi dengan cepat.


Momoi terlihat terkejut, tapi setuju dengan perkataanku.


Yang benar saja, orang ini tidak bisa merasakan bahaya.


Dia biasanya masuk ke ruangan laki-laki yang seusianya hanya memakai piyama sehabis mandi...


Terlebih lagi, dia duduk sangat dekat sampai tubuh kami hampir bersentuhan."


...Eh?


Aku yang duduk setelah dia bukan?


Berarti, ini salahku kita berdekatan seperti ini bukan?


Eh, kesadaranku terhadap jarak mulai menjadi gila sebelum aku menyadarinya.


Eh, ini bahaya bukan?


"Ehe, ehehe"


...Hmm?


Momoi tertawa ketika aku mulai sadar tentang jarak di antara kita.


"Ada apa?"


"Ah, tidak, tidak ada apa-apa!"


Ketika aku melihat Momoi dan bertanya, dia dengan cepatnya melambaikan tangan di depan wajahnya.


"Apakah ada yang aneh dengan kata-kataku?"


"Tidak, tidak, tidak, aku hanya tertawa karena hal lucu yang aku alami hari ini!"


"Hee... apa yang kamu alami hari ini?


Aku ingin tahu tentang kejadian apa yang membuat Momoi tertawa ketika mengingatnya, jadi aku bertanya padanya.


Momoi terdengar bermasalah untuk sesaat, tetapi dengan cepat dia membuka mulutnya.


"Wajah Kanzaki-kun yang ketika aku pukul tadi."


"Hei! Kamu mengejekku! Tunggu, kamu berada di belakangku bagaimana mungkin kamu bisa elihat wajahku?"


"Dengan mata batinku-- Ya, aku benar-benar melihatmu dengan mata batinku!"


"Ayolah, kamu kebohonganmu bisa lebih baik lagi."


"Tidak, tidak, itu benar! Aku bisa melihat melalui batinku sama seperti ketika aku melihat dengan mataku! Hanya pikiran Kanzaki-kun lah yang penuh dengan hal-hal mesum!"


"Oi, berani sekali kamu..."


“Ahahaha!”


Tanpa berpikir, kata-kata terakhir Momoi menyayat hatiku dan membuatku depresi sejenak sedangkan dia tertawa terbahak-bahak.

Tidak, bukan berarti aku serius menanggapi perkataan Momoi.


Aku hanya terkejut karena sadar betapa kotornya pikiranku.


Atau, tidak seperti itu cara kerja mata batin.


Itu berarti melihat yang terpenting dari suatu hal.


Gadis ini, aku mulai meragukan peringkat atas ujian nasionalnya.


Tapi ketika aku melihat Momoi tertawa seperti ini, aku pikir itu tidak penting lagi, jadi aku menghela napas dan kembali ke komputerku.


Part 2-Sudut Pandang Momoi


Segera setelah aku melihat Kanzaki-kun memalingkan kepalanya ke komputer, aku melihat ke bawah. 


--Dengar itu?


Hei dengar itu?


Barusan, Kanzaki-kun berkata bahwa aku imut!


Terlebih lagi, dia terlihat luar biasa!


Tidak, tidak, tidak!


Kamu membuatku malu!


Karena itu adalah pertama kalinya orang berkata bahwa aku imut!


Tapi aku tidak ahli main-main secara mendadak...


Mengapa aku harus berkata bahwa wajah Kanzaki-kun aneh!


Aku berhasil melaluinya dengan tawa, tapi akan berbeda jika dia marah!


Jika dipikir lagi, tidak ada yang salah dengan wajahnya!


Wjahnya selalu tampan!


Tapi, sayang sekali aku hanya bisa meilhat sebagian matanya.


...Aku penasaran apakah aku akan bisa melihat wajahnya secara penuh?


Bagaimana dengan pura-pura main-main dan memotong poni satu sama lain dengan gunting?


...Tidak.


Jika itu terjadi dia akan marah.


Jika seperti itu, bagaimana dengan meminjamkan jepit rambutku seperti sebelumnya?


Tapi waktu itu ada alasan yang bagus untuk melakukannya...


Aku yakin jika aku meminjamkan jepit rambut padanya sekarang dia akan mengatakan sesuatu seperti: "Poniku menghalangi? Tidak masalah, aku sudah terbiasa dan masih bisa melihat."...


Aku menghabiskan satu jam mencoba berpikir apa yang bisa aku lakukan terhadap poni Kanzaki-kun.


Part 3-Sudut Pandang MC 


Setelah sekitar satu jam berkonsentrasi sendiri, aku memanggil Momoi untuk beristirahat sejenak.


"Momoi, bisakah aku bicara padamu sebentar?"


"--Hiii!, Ada, apa?"


Entah kenapa, ketika aku memanggilnya, dia terlihat sangat terkejut.


Apakah aku mengagetkannya karena tiba-tiba berbicara dengannya?


Tapi, kelihatannya dia dengan canggungnya berpaling dariku.


Mungkin, gadis ini...


"Apakah kamu merencanakan sesuatu barusan?"


"A-a-apa yang kamu katakan?! Aku rasa kamu tidak harus menuduhku sampai sejauh itu."


Benar-benar orang yang terbuka.


Aku penasaran apa yang dia pikirkan barusan, tapi aku tidak ingin menghabiskan terlalu banyak waktuku untuk itu.


"Untuk saat ini, aku akan menjelaskan bagaimana program ini bekerja, smartphone milikmu-- belum terisi penuh... Bisakah kamu menyiapkan catatan sekarang?"


"Ah, iya!"


Momoi mengangguk dan keluar dari ruangan, kemudiann kembali tidak lama setelahnya.


Aku menjelaskan padanya bagaimana program ini bekerja.


Format nilai dapat dimasukkan untuk tiap item dan format dokumennya bisa dipilih melalui daftar di mana kamu bisa memilih sebuah karakter untuk dimasukkan. Juga, format lembar kerjanya berganti sesuai karakter, dan program berjalan menggunakan nama lembar kerjanya, jadi jangan pernah mengubah nama lemar kerjanya.


Aku masih di tengah penjelasan, tapi ini sudah hampir jam tidur Momoi, jadi aku akan menjelaskannya lebih cepat.


"Jika kamu ingin menggunakan nama yang sama untuk sesuatu, jangan taruh namanya di bidang kedua, tapi beri kata "sama". Jika kamu menggunakan nama yang sama, itu akan menjadi hal yang berbeda ketika kamu memformat ulang.


"Kenapa begitu?"


"Ini akan lebih mudah jika sewaktu-waktu perlu untuk menambahkan hal baru. Jadi jika kamu ada permintaan apapun bilanglah padaku.


"Umm, tapi, itu akan menghalangi pekerjaanmu..."


Momoi berkata dengan wajah penuh rasa bersalah.


Orang ini, dia benar-benar peduli terhadap orang lain.


Aku berharap dia juga berpikir bagaimana membuat semua hal menjadi lebih mudah untuk dirinya sendiri...


"Seperti yang kubilang sebelumnya, jangan memikirkanku. Aku hanya ingin kamu tidak kesulitan, Momoi. Jadi kamu bisa pulang ke rumah lebih awal dan kita bisa menghabiskan waktu lebih banyak, oke?"


“Eh...?


"Dan karena kamu mungkin tidak tahu tentang tombol shortcut, aku akan memberi tahumu bahwa kamu bisa menggunakan Ctrl+C untuk menyalin, gunakan A untuk seluruh teks, X untuk memotong, dan V untuk menempel. Lagipula, kamu bisa bekerja keras sendiri, tapi jika kamu mau--"


--Tap.


“--!”


Ketika aku berbicara, Momoi meletakkan kepalanya di pundakku.


Eh, apa yang dia lakukan?


“Umm, Momoi...?”


Aku dengan perasaan takut melihat Momoi.


Kemudian--


“...zzz--zzz---”


--Momoi dengan imutnya bernapas dalam tidur.


... Eh?


Dia tidur?


Sudah berapa lama dia ketiduran?


Bukan berarti aku berbicara sendiri selama ini...


Tapi--


Aku melihat wajah imutnya yang sedang tidur.


...Dua mungkin kelelahan karena bekerja terlalu keras.


Aku ingin dia tetap seperti ini, tapi aku tidak bisa bekerja seperti ini.


Aku tidak ingin mengetik menggunakan tangan kiri saja dan juga...


Meskipun aku ingin membawanya kembali ke kamarnya, aku tidak bisa masuk begitu saja tanpa seizinnya.


Tidak ada pilihan lain...


Aku akhirnya memutuskan akan melakukan apa, aku mengangkat kepala Momoi dari pundakku untuk sesaat, berdiri, meletakkan tangan kananku di balik lutut Momoi, dan meletakkan tangan kiriku di balik kepalanya sambil kudekap dia.


“--!”


Hmm...?


Barusan, apakah dia terkejut?


"Apakah kamu bangun?"


Aku berkata pada Momoi yang berada di dekapanku.


“...zzz--zzz--- munyamunya~...”


--Dia bernapas dan berbicara dalam tidurnya, semacam itu.


...Memangnya ada orang yang berkata munyamunya dalam tidurnya?


Sambil berpikir begitu, aku mengangkat Momoi ke kasur dan membaringkannya.


"Aku akan membangunkannya jika aku akan tidur, sampai saat itu tidurlah di sini. Selamat malam, Momoi."


--Dengan itu, aku menyelimuti Momoi.


Part 4-Sudut Pandang Momoi


“~~~~~~!”


Ketika Kanzaki-kun membaringkanku di kasur dan kembali ke komputernya, aku menggeliat di atas kasur, menutupi wajahku dengan tangan agar dia tidak menyadarinya.


Tunggu, tunggu, tunggu, tunggu, dia tiba-tiba mendekapku seperti seorang putri!


Aku hanya pura-pura tidur!


Tapi tidak masalah, karena aku benar-benar senang sekarang!


Dia mengatakan dia ingin lebih menghabiskan waktu bersamaku, dan aku tidak ada pilihan lain selain memanjakannya dan meletakkan kepalaku di pundaknya!


Itulah kenapa aku pura-pura tidur untuk menutupinya...


Dia kebingungan tapi dia tidak masalah bukan?!


Tapi lain kali, bisakah kamu melakukannya ketika aku bangun?!


Mari kita lihat apakah aku masih punya kesempatan lain!


Yang terpenting--


"Aku dikelilingi oleh aroma Kanzaki-kun~... Aku benar-benar senang~..."


Aku berbaring di kasur yang ditiduri Kanzaki-kun setiap harinya!


Tapi ini tidak bau sama sekali!


Malah, aromanya sangat enak!


Juga, ketika aku dikelilingi oleh aroma ini, rasanya seperti aku dikelilingi oleh dia juga!


...Rasanya enak...


Karena, aku hanya bisa bersamanya setiap malam saja...


Itulah kenapa, sesekali seperti ini tidak masalah...


Sakura dan Saijo-san benar-benar tidak adil!


Tidak, Sakura adalah adikku yang imut, tapi tetap saja, dia bisa berangkat sekolah bersama Kanzaki-kun di pagi hari, makan siang bersamanya, bahkan pulang bersama!


Benar-benar tidak adil!


Aku ingin pergi ke sekolah dan makan siang bersama dengannya juga!


Dan juga aku ingin berjalan memutar dengannya ketika pulang sekolah!


Tidak adil juga untuk Saijo-san memanggil Kanzaki-kun Kaito, menempel padanya, dan banyak memeluknya!


Aku juga ingin memanggil nama depannya dan memeluknya juga!


Tapi, aku tidak bisa melakukannya, jadi saat seperti ini, biarkan aku merasakannya!


Jadi tolong jangan anggap aku mesum!


... Huh?


Bukankah ini berarti jika aku pura-pura tidur ketika dia membangunkanku, dia tidak akan memiliki pilihan lain selain tidur denganku karena tidak ada tempat lain?!


Terlebih lagi kasur ini tidak terlalu besar, artinya tidak mungkin muat untuk dua orang selain mereka tidur sambil berpelukan?!


Wow, apa-apaan ini!


Apakah Dewa memberiku imbalan ini karena sudah bekerja keras setiap hari sendirian?


Ehe, ehehehe~...


Kanzaki-kun, cepatlah ke sini...


Satu jam sudah berlalu setelah itu--...


Fufu, aromanya sangat enak~.


Ahh, aku tidak ingin keluar dari sini sama sekali~.


Aku masih ingin menikmati aroma ini juga, jadi tidak masalah jika Kanzaki-kun tidak ke sini~.


dua jam berlalu--...


Apakah dia masih belum selesai?


Aku sudah terlalu banyak menikmati aroma ini, jadi tidak masalah jika dia ke sini sekarang...?


tiga jam berlalu--...


Mouuu...


Dia terlambat...


Apakah kamu ingin menggodaku Kanzaki-kun?


Tidak baik untuk membuatku menunggu tahu?


Cepatlah kemari...


empat jam berlalu--...


Eh...


Kenapa kamu tidak ke sini...?


Mungkinkah, dia sudah tahu aku masih terbangun?!


Baiklah, mari kita tunggu sebentar lagi.


lima jam berlalu--..


Hei, mau berapa lama lagi kamu berniat untuk bangun?!


Ini sudah jam 3 pagi!?


Aku tahu kamu kamu sudah menyelesaikan programnya dari tadi, karena aku mendengarmu berbicara sendiri.


Tidak, aku yang memperlambat dia, dan kamu masih mengerjakannya, aku minta maaf!


Tapi jika kamu tidak ke sini sekarang, aku tidak akan tahan lagi!


"Haa... Baiklah, ini waktunya untuk membangunkan Momoi dan tidur."


“--!”


K-ke sinilah!


Aku harus memastikan dia tidak tahu aku masih terbangun.


“Oiii~, bangunlah~...”


“.....”


“Momoi, oiii~...”


“.....”


"Hei, ini waktunya kamu bangun dan kembali ke kamarmu."


Mungkin karena aku belum terbangun dengan kata-kata, Kanzaki-kun mencoba untuk menggoyangkan tubuhku.


Tapi, aku masih tidak terbangun.


"Aku dalam masalah... dia tidak bangun sama sekali... apa yang harus kulakukan?"


Akhirnya, Kanzaki-kun menyerah membangunkanku.


Fufufu~...


Aku tahu Kanzaki-kun akan menyerah tidak lama lagi, jadi aku menunggu dengan tidak sabar dan senang.


"Apa yang harus aku lakukan...? Oh, haruskah aku menggelitiknya?"


“--!”


Tunggu, itu buruk.


Aku tidak kuat dengan gelitikan.


...Tunggu?


Mungkin jika Kanzaki-kun yang melakukan, rasanya akan nikmat?


Baiklah, datanglah padaku!


"Sebaiknya tidak, aku tidak ingin dia marah atau membenciku."


Tidak, tidak, tidak, tidak, aku tidak akan marah atau membencimu lho!?


Jadi tolong cobalah, oke?


“Haaa~... Kelihatannya aku tidak punya pilihan lain..."


Ehh?


Dia menyerah menggelitikiku?


Jika begitu kemarilah, masuklah ke dalam selimut!


Mungkin pikiranku tersalurkan padanya, karena Kanzaki-kun menarik selimutnya.


Akhirnya dia datang.


Aku mempersiapkan diriku, berharap ini waktunya...


Tapi kemudian--


"Hei-- Momoi, tidak masalah bekerja keras sendirian, tapi jangan berlebihan oke? Aku akan selalu melakukan yang terbaik untukmu jika kamu mau... Baiklah, selamat malam."


Kanzaki-kun berbisik dengan lembut ke telingaku dan dengan lembut mengembalikan posisi selimutnya sampai ke bahuku yang tadinya turun karena tawa kecilku.


Setelah itu dia keluar dari ruangan.


"...Seperti itu tidak adil..."


Gumamku pada diriku sendiri.


"Kamu sangat, sangat, sangat, sangat, licik!"


Kemudian aku menyentuh wajahku dengan tanganku.


Siapa yang tidak jatuh cinta pada seseorang yang berkata seperti itu?


Kenapa dia selalu membuatku merasa malu!


Aku ingin membuatnya merasakan hal yang sama juga sesekali!


T-tapi, ketika kamu mengatakan itu, artinya kamu sedikit peduli denganku 'kan?


Mouu~... apakah boleh aku memanggilmu Kaito-kun sekarang?


Atau kamu ingin hanya Kaito?


Selain itu, ulang tahunku, 7 Juli, akan segera tiba.


Aku ingin tanggal di mana aku berjanji bermain dengan dia jatuh pada hari itu juga.


Karena berkencan dengan orang yang kamu suka pada hari ulang tahun terdengar luar biasa bukan?


Kamu membuat janji sendiri untuk bermain denganku, tapi karena laki-laki dan perempuan melakukan hal-hal bersama, itu artinya kencan!


Aku tidak akan menerima penolakan!


Ehehe, Kanzaki-kun, aku berharap kamu mengingat hari ulang tahunku...


Dengan begitu, izinkan aku mengatakan ini--


"...Kenapa kamu pergi padahal ada gadis yang menunggumu di ranjangmu sendiri, dasar laki-laki lemahhhhhhhhhhhhh!" Haaaaa~...


Sebelumnya | Index | Selanjutnya

Posting Komentar

0 Komentar